Langsung ke konten utama

Kita dibenarkan karena Iman

Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah  telah dinyatakan, seperti yang disaksikan  dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah  karena iman dalam Yesus Kristus  bagi semua orang yang percaya.  Sebab tidak ada perbedaan.  Karena semua orang telah berbuat dosa  dan telah kehilangan kemuliaan Allah,  dan oleh kasih karunia  telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan  dalam Kristus Yesus.  Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian  karena iman, dalam darah-Nya  Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan  dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.  Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.  Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah?  Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!  Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. qAtau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!  Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman. (Rm 3 : 21-30)

Bacaan 1 : Roma 3 : 21 - 30
Bacaan 2 : Lukas 11 : 47 - 54

Kamis, 19 Oktober 2017 - Kita dibenarkan karena Iman

Bacaan hari ini sangat menarik, khususnya dari bacaan Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma. Ayat - ayat ini juga memberikan gambaran singkat tentang perjalanan hidup manusia sejak awal yang dapat kita temukan juga dari seluruh isi kitab suci.

Karena kejatuhan Adam dan Hawa, dosa dan maut masuk ke dalam dunia, sehingga manusia kehilangan kemuliaan Allah. Hubungan dengan Allah terputus. Allah membuat perjanjian dengan Abraham, dan menjanjikan keturunan sebanyak bintang - bintang dilangit dan sebanyak pasir di pantai. Berkat itu turun temurun sehingga Israel menjadi sebuah bangsa yang besar.

Lalu tampillah Musa, setelah dipilih dan dibentuk oleh Tuhan untuk menjadi nabi yang membebaskan umat Israel keluar dari penjajahan Mesir. Tuhan menetapkan Hukum Taurat, dan tetap setia, walaupun berkali - kali umat Israel memberontak sehingga mereka mengalami berbagai persoalan, seperti pembuangan di Babel dan masih banyak lagi. 

Nabi - nabi diturunkan, hakim - hakim dan raja - raja dipilih untuk memipin umat Israel, namun semuanya tidak cukup untuk menghantarkan keselamatan kekal bagi bangsa Israel. Hingga akhirnya, dalam Injil kita menemukan Allah sendiri mengutus putraNya, Yesus Kristus yang dalam segala hal sama dengan manusia , kecuali dalam hal dosa. 

Ialah sumber keselamatan sejati, dan dalam karyaNya, Yesus senantiasa menuntut iman dari manusia. Mari melihat dalam kitab suci, bagaimana Yesus menyembuhkan orang - orang sakit, seringkali dengan memandang iman mereka.  Iman untuk percaya kepada Tuhan ini, dikaruniakan kepada kita semua.

Kita tidak serta merta berjasa, dengan segala kekuatan dan kebaikan kita lalu kita seolah - olah berhak atas keselamatan itu sendiri. Karena Yesus telah menebus kita, Ia telah terlebih dahulu wafat dan membayar dosa - dosa itu dengan nyawaNya, barulah Ia menunjukkan dengan sangat jelas bagaimana penggenapan janji keselamatan itu diwujudkan.

Hukum Taurat membimbing kita berlaku baik, tapi beriman kepada Yesus menuntun kita selangkah lebih maju. Setelah Yesus meletakkan pondasi Gereja diatas rasul Petrus, dan jajaran para rasul, pesan keselamatan ini terus menerus dilanjutkan dan dipelihara oleh Gereja. Kabar Baik diwartakan, orang - orang Yahudi dan orang - orang Bukan Yahudi, menjadi murid - murid Kristus dan dibabtis.

Mereka menerima keselamatan, dan sekarang melalui iman mereka dapat dibenarkan. Mereka percaya kepada Yesus Kristus, sang Juru Selamat. Jadi Iman akan Yesus ini, telah mampu untuk menyatukan semua bangsa untuk mendapatkan keselamatan.

Iman tersebut juga harus melahirkan perbuatan - perbuatan nyata, dan juga harus mengandung banyak cinta kasih, karena saya percaya dan yakin inilah identitas kita secara penuh sebagai umat Allah dan anggota GerejaNya.


Doa : Ya Allah, Bapa yang Maha Kuasa. Kami bersyukur atas iman yang Engkau nyatakan melalui PutraMu, Yesus Kristus. Tambahkanlah iman kami senantiasa, dan bimbinglah kami untuk selalu bersikap rendah hati dan menyadari kelemahan kami, sehingga kami senantiasa dapat menyandarkan kekuatan kami, kepadaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami . Amin. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...