Bacaan 1 : Rm 5:12,15b,17-19,20b - 21
Bacaan 2 : Luk 12 : 35 - 38
Selasa, 24 Oktober 2017 - Kewaspadaan
Hari ini, Yesus berbicara mengenai suatu sikap kewaspadaan. Penggambarannya adalah tentang seorang hamba yang bersiap - siap menunggu kedatangan kembali tuan rumahnya dari pesta pernikahan. Mereka tentu harus siap sedia untuk peka mendengarkan suara orang datang, lalu melangkah dan membukakan pintu, dan menyiapkan berbagai hal yang diperlukan dengan pelayanan yang ok punya.
Di bagian yang pertama, Yesus mengatakan "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala." Ini adalah masa penantian atau menunggu. Mengikat pinggang artinya siap kerja, sementara pelita tetap menyala adalah alat bantu supaya bisa lebih mudah bergerak dan bekerja. Saya mau mengajak anda melihat hal ini dari sudut pandang rohani, yaitu sikap kita ketika menanti kedatangan Tuhan dengan memeriksa diri kita.
Waspada terhadap hal - hal yang kita lakukan, yaitu bagaimana kita menghabiskan waktu kita setiap hari, bagaimana kita menjalani hidup ini, sudahkah itu berarti ? sudahkah itu sesuai dengan kehendak Tuhan ? sementara pelita yang menyala menandakan apakah kita selalu mengikuti bimbingan Tuhan dan setia menjalankan pemeriksaan batin.
Pelita disini saya ibaratkan sebagai sarana untuk keselamatan kita. Ya, ke Gereja, menyambut Ekaristi Kudus, membaca kitab suci, mengikuti dan mendengarkan pengajaran - pengajaran, ikut ret - ret, seminar dan juga terlibat dalam komunitas. Menjaga pelita tetap bernyala memastikan kita selalu dapat melihat hidup kita dengan jelas.
Ketika nantinya tuan rumah datang, kita didapati sebagai hamba - hamba yang telah setia menjalankan tugas dan tanggung jawab kita dengan baik. Demikianlah ketika Yesus datang di dunia kembali, Ia akan membenarkan kita, karena kita telah setia dalam perkara - perkara hidup kita. Kita melayani Tuhan, caranya dengan memperhatikan sesama kita, tidak hidup untuk diri sendiri.
Doa : Ya Allah, Bapa yang Maha Kuasa, tuntunlah kami selalu untuk waspada terhadap hidup kami. Jangan biarkan kami tenggelam dalam rutinitas duniawi kami sementara kami melupakan untuk mendekat kepadaMu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, Amin
Komentar
Posting Komentar