Langsung ke konten utama

Yang Dipanggil dan Dipilih

Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka : "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba - hambanya memanggil orang - orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang - orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba - hamba lain, pesannya : katakanlah kepada orang - orang yang diundang itu : Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu - lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang - orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba - hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh - pembunuh itu dan membakar kota mereka. Sesudah itu ia berkata kepada hamba - hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang - orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan - persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba - hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan - jalan, orang - orang jahat dan orang - orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu - tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya : Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta ? tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba - hambanya : ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." (Mat 22 : 1 - 14).

Bacaan 1 : Yes 25 : 6 - 10a
Bacaan 2 : Flp 4 : 12-14,19-20
Bacaan Injil : Mat 22 :1 - 14

Renungan Minggu, 15 Oktober 2017 - Yang Dipanggil dan Dipilih

Perumpamaan Yesus tentang hal kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang mengadakan pesta perjamuan, menekankan bahwa kini keselamatan terbuka bagi semua orang.  Siapapun diundang, orang baik maupun orang jahat, orang kaya maupun orang miskin di segala penjuru dimana Kerajaan Allah ini dapat menjangkau. Akhirnya semua orang dapat masuk ke dalam ruang perjamuan pesta dan menikmati hidangan yang telah tersedia, dan dapat bersukacita didalam perjamuan sang raja.

Ada tiga sikap penolakan yang cukup mencolok, sebagai alasan penolakan orang - orang yang dipanggil itu. Sampai sekarang, ini juga masih cukup relevan koq. Penolakan untuk menghadiri perjamuan dengan alasan kesibukan, dan perbedaan prioritas dalam hidup.

Berapa banyak diantara kita yang saat ini, dipanggil menghadiri Misa, atau sebutan lainnya Perjamuan Ekaristi ini dan sibuk dengan hal - hal lain ? Ada yang bilang, wah lagi hujan, saya tak bisa ke Gereja. Wah, tidak punya kendaraan, sulit ke sana. Wah, saya lagi sibuk kejar deadline pekerjaan besok. Wah, saya sudah janji mau keluar jalan - jalan dengan teman - teman dan seterusnya.

Padahal Gereja Katolik sangat fleksible dan benar - benar terbuka untuk jadwal. Misa Sabtu biasanya dua kali, Misa Minggu, biasanya bahkan dari pagi hingga malam setidaknya ada empat jadwal misa. Walaupun hal ini berlaku tidak merata untuk pelosok - pelosok, tapi Gereja hadir untuk mengundang kita bertemu dengan Yesus. Bukankah ini hanya pembenaran - pembenaran kita ?

Memang saat ini, Gereja Katolik tetap mengutus para misioner Gereja memberitakan kabar baik dan tak jarang, banyak yang wafat sebagai martir dalam membela imannya dan menjadi teladan untuk kabar baik itu.

Sikap menangkap, menyiksa dan membunuh para hamba saat sekarang ini, tidak perlu diartikan secara harafiah. Namun, tak jarang kita bersikap acuh, tak peduli ketika ada kesempatan untuk membangun rohani kita dalam keigatan - kegiatan keagamaan. Misalkan diajak ziarah bareng, ikut acara komunitas atau acara seminar yang membangun. Kita kadang menolak dan malas ketika kita diajak membahas tentang Kitab Suci, lebih senangnya bahas tempat makan yang asik dan nongkrong yang asik. 

Ada satu point penting lain yang jangan sampai terlewatkan. Dalam cerita, sang raja berkeliling dan menyapa tamunya, dan menemukan seorang yang tidak berpakaian pesta. Raja menjadi marah ketika menanyakan sebabnya, orang tersebut tidak mengatakan apapun.

Baiklah kita tidak bermasa bodoh dalam hidup kita. Jangan hanya berpikir, hidup itu mengalir saja, tak usah jadi orang yang terlalu baik, dan jangan jadi orang yang jahat. Masuk ke dalam pesta berarti menerima tawaran sang raja untuk hadir, tapi tidak ada usaha untuk sungguh - sungguh berada disana. Tidak ada niat untuk membangun diri dengan pakaian yang layak dan benar - benar "hadir" terhadap tawaran ini.

Kita diajak oleh Yesus untuk menyadari, masuk kerajaan Allah adalah suatu sukacita dan benar - benar kabar gembira! Sikap kita adalah terbuka, mau hadir dan bersedia menanggalkan cara hidup yang lama. Saya pikir, kita bisa minta tolong kepada sang raja, setidaknya melalui utusannya bagaimana caranya kita bisa memperoleh pakaian pesta yang layak dan mengikuti dresscode perjamuan dengan tepat.

Gereja, telah memiliki sejumlah besar sarana yang membantu kita mendekatkan diri kepadaNya, baik itu melalui sakramen - sakramen, pengajaran dari para rohaniawan, masuk ke dalam persekutuan doa / komunitas Katolik yang sehat dan bebagai bentuk pelayanannya. Kita pun diajak untuk berdoa, berdevosi, melakukan kebaikan dan tindakan belas kasihan.

Masih kurang apa lagi sarana dari Gereja untuk membawa kita ke perjamuan ini ? Siapkanlah dirimu dan janganlah keraskan hatimu, ikutilah semuanya ini dengan sikap batin yang tepat, melangkahlah dengan iman!

Doa : Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa. Terima kasih atas ilustrasi yang kuat mengenai Kerajaan Sorga seperti perjamuan kawin. Bantulah kami menjadi layak untuk masuk ke sana, dengan memperhatikan sikap, hati dan tindakan harian kami. Ajarilah dan tuntunlah kami mengikuti arahan dari GerejaMu supaya kami bisa layak menjadi pribadi yang sesuai dengan kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Batin - Perumpamaan tentang Domba yang Hilang

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOMBA YANG HILANG Bacaan Injil : Luk 15:4-7 15:4 "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? 15:5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, 15:6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. 15:7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." Pengantar Perumpamaan :  Setelah membahas bersama 6 kisah yang berhubungan dengan Kerajaan Allah, kali ini kita akan membahas perumpamaan - perumpamaan Yesus t...

Sketsa Iman - Setia mendekatkan diri kepada Tuhan

Sketsa Iman - 11 Desember 2019 Bacaan 1 : Yes 40:25-31 Bacaan Injil : Mat 11:28-30 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Renungan :  Ketenangan jiwa, merupakan sebuah hadiah nyata dan bernilai tinggi yang ditawarkan oleh Yesus, sebagai konsekuensi dari sikap dan komitmen kita untuk mengikuti Dia. Yesus, Tuhan kita mau menawarkan kelegaan dan penghiburan dengan mengundang kita untuk datang kepadaNya. Kitapun diajak saat ini untuk merefleksikan, bagaimana cara kita mendekat kepada Tuhan ? Seberapa baik usaha kita saat ini untuk datang kepadaNya. Kita tidak bisa melihat Tuhan secara langsung, namun dengan iman, kita memandang dan yakin bahwa Ia selalu beserta kita. Ada pepatah yang mengatakan "Tuhan hanya se...

Sketsa Iman - Perhatian penuh kepada Allah

Sketsa Iman -  8 Oktober 2019 Bacaan 1 : Yun 3:1-10 Bacaan Injil : Luk 10:38-42 10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Renungan :  Hari ini kita mau merenungkan bersama kisah tentang perjumpaan antara Yesus dengan Marta dan Maria. Marta disebut menerima Yesus di rumahnya, artinya dia-lah sang tuan rumah y...

Sketsa Iman - Para Pelayan Sejati

Sketsa Iman - 23 Oktober 2019 Bacaan 1 : Rom 6:12-18 Bacaan Injil : Luk 12:39-48 12:39 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 12:40 Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." 12:41 Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?" 12:42 Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? 12:43 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. 12:44 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 12:45 Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamb...

Sketsa Iman - Introspeksi diri

Sketsa Iman - 4 Oktober 2019 Bacaan 1 : Bar 1:15-22 Bacaan Injil : Luk 10:13-16  Katakanlah begini: pada hari ini menjadi nyata keadilan ada pada Tuhan, Allah kita, sedangkan kejahatan pada kami, sebagaimana halnya sekarang ini, yaitu pada orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, pada sekalian raja kami, para pemimpin, para imam dan nabi serta pada nenek moyang kami. Memang kami telah berdosa kepada Tuhan. Kami tidak taat kepada-Nya dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, untuk mengikuti segala ketetapan Tuhan yang telah ditaruh-Nya di hadapan kami. Semenjak Tuhan membawa nenek moyang kami keluar dari negeri Mesir  sampai dengan hari ini kami tidak taat kepada Tuhan, Allah kami. Sebaliknya, Tuhan telah kami alpakan karena kami tidak mendengarkan suara-Nya. Dari sebab itu melekatlah kepada kami semua bencana dan laknat yang telah diperintahkan Tuhan kepada Musa, hamba-Nya, waktu nenek moyang kami dibawa-Nya keluar dari negeri Mesir untuk dianugerahi suat...