Langsung ke konten utama

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19)

Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22
Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19

29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan

Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian banyak pengikut, tentu saja Ia harus lebih selektif dalam menentukan siapa sih rekan - rekan sekerjaNya yang dapat dipercaya.

Maka, Yesus memulai tindakan ini dengan terlebih dahulu berdoa. Perhatikanlah bahwa Yesus meluangkan waktu semalam suntuk untuk berdoa kepada Allah di bukit. Ia memanjatkan permohonan dan berserah sepenuhnya kepada Bapa di Surga guna memberikan keputusan yang bijaksana.

Teladan ini dapat kita ikuti bahwa, ketika kita hendak memutuskan suatu perkara besar, baiklah jika kita melibatkan Tuhan dalam rencana kita sebelum keputusan itu diambil. Kita berdoa dan berserah kepada Tuhan supaya semuanya itu dapat terwujud sesuai dengan kehendakNya.

Yesus lalu melangkah lebih jauh dan segera ketika hari siang, yaitu waktu yang tepat, Ia memilih dua belas rasul dengan latar belakang yang berbeda - beda. Ia memilih Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes anak - anak Zebedeus, dari kalangan nelayan. Ia memilih Filipus yang dengan sangat sederhana,satu kalimat "Ikutlah Aku" dan kemudian Filipus ikut dengan segenap hati. Ia juga menjadi pewarta dengan mengajak Bartolomeus atau yang dikenal Natanael yang disebut Yesus sebagai "Seorang Israel Sejati" yang senang merenungkan tentang Mesias. Lalu ada Matius, si pemungut Cukai, dan Tomas. Lalu ada Yakobus, anak Alfeus, juga ada Yudas anak Yakobus dan yang kita kenal sebagai Tadeus,  Simon si orang Zelot dan Yudas Iskariot yang kemudian dikatakan akan mengkhianati Yesus.

Yesus tahu apa yang mampu dilakukan oleh kedua belas murid - muridNya kelak. Sebagian proses pertumbuhan iman mereka, dapat kita temukan dalam kitab suci juga. Dan melalui para murid ini, kita bisa belajar sangat banyak. Misalkan, dari Tomas kita bisa belajar untuk percaya walaupun kita tidak melihat dan lain sebagainya.

Kebetulan, hari ini Gereja memperingati pesta St Simon orang Zelot dan St Yudas Tadeus. St. Simon disebut “orang Zelot (setia)” karena ia amat taat kepada hukum Yahudi. Simon menyerahkan jiwanya serta mengerahkan tenaganya untuk mewartakan Injil. Bersama para rasul yang lain, Simon menerima karunia Roh Kudus pada hari Pentakosta. Kemudian, menurut tradisi, ia pergi ke Mesir untuk mewartakan iman. Selanjutnya, ia pergi ke Persia bersama dengan rasul St. Yudas, dan keduanya wafat sebagai martir di sana.

St. Yudas disebut juga Tadeus, artinya “si pemberani”. Yudas-lah yang mengajukan kepada Kristus pertanyaan yang terkenal pada Perjamuan Malam Terakhir. St. Yudas bertanya, “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”

St. Yudas dikenal sebagai santo pelindung “perkara yang sulit atau hampir tidak ada harapannya.” Umat beriman mohon bantuan doanya ketika tampaknya hampir tidak ada harapan sama sekali atas persoalan mereka. Seringkali Tuhan menjawab doa-doa mereka oleh karena bantuan doa rasul yang terkasih ini.

Yesus sungguh mampu menentukan para rasul dan juga mengetahui akan jadi apa mereka kelak dalam hidup para rasul ini. Saya juga yakin, bila kita percaya dan mau mempercayakan kepada Allah seluruh hidup kita, maka Allah juga akan sanggup memberikan rencana yang paling indah dalam hidup kita, dan juga sudah tahu dengan jelas akan jadi apa kita nanti kelak. Marilah kita belajar bertumbuh, berproses dan menghasilkan buah - buah yang sesuai dengan kehendakNya.

Doa : Ya Allah, Bapa yang Maha Kuasa, bimbinglah kami untuk senantiasa mempercayakan hidup kami kepadaMu. Bantulah kami belajar memutuskan segala sesuatu seturut kehendakMu, dan dampingilah kami senantiasa dalam proses jatuh bangun kehidupan kami, karena kami percaya bahwa pada akhirnya, Engkau akan memberkati kami dengan buah pekerjaan yang melimpah. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, Amin.

Ref :
http://yesaya.indocell.net/id247_st__simon_dan_st__yudas_tadeus.htm

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu