Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tanganNya sebelum makan. Tetapi Tuhan berkata kepadanya : Kamu orang - orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang - orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam ? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu. (Luk 11:39-41)
Bacaan I : Rm 1 : 16 - 25
Bacaan II : Luk 11:39 - 41
Selasa, 17 Oktober 2017 - Menilai dari luar atau dari dalam ?
Anda semua pasti sering mendengarkan kata - kata ini "Don't judge the book by it's cover" atau janganlah menilai seseorang dari penampilan luarnya saja. Yesus nampak begitu santai, menerima undangan dari orang Farisi. Orang Farisi begitu memperhatikan adat istiadat dan menilai seseorang dari seberapa patuhnya orang itu terhadap aturan dan adat istiadat bangsa Yahudi yang salah satunya adalah praktik mencuci tangan sebelum makan.
Yesus menyambar kesempatan ini dengan memberikan pengajaran dan penekanan ke hal - hal yang lebih tepat. Yesus melihat sikap hati , dan bukan sekedar tindakan - tindakan luar yang semu dan penuh dengan intrik - intrik yang tidak sehat. Yesus mengajarkan kepada orang - orang Farisi ini : "Hai orang - orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?"
Tindakan - tindakan dan sikap hati yang ditekankan oleh Yesus bukanlah yang hanya terlihat begitu saja. Keluaran dari setiap tindakan kita, adalah bukti dari ini semua. Ada perbedaan yang terasa sangat besar apabila perbuatan yang kita lakukan banyaknya berasal dari hati dan motiviasi internal yang kuat.
Coba bayangkan misalkan anda diminta untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang anda sukai.Orang - orang yang menerima pelayanan anda, akan cenderung merasa bahagia. Bayangkan jika anda sedang mendongkol dan tidak nyaman dengan kegiatan anda,lalu anda melayani orang lain, apakah jadinya pelayanan itu ? Orang - orang bisa merasakan kondisi negatif hati dan sikap anda, dan merasa tidak nyaman dengannya.
Jadi, sebenarnya penekanan Yesus akan apa yang bersumber dari dalam benar - benar menjadi penting. Kita diajak untuk memeriksa sikap dan hati kita ketika kita berinteraksi dengan orang - orang dan juga standar penilaian kita, hendaknya tidak berdasarkan nilai - nilai teoritis yang terlalu kaku. Kita tak bisa hanya mengandalkan logika semata, tetapi juga harus menggunakan perasaan dalam menilai dan mengerjakan segal sesuatu. Barulah dari sana, hasilnya baik atau buruk akan terlihat dengan jelas.
Marilah hari ini, kita memohon kepada Tuhan supaya hati kita diperbaharui, sehingga semua tindakan yang baik mengalir dari hati kita dan tindakan - tindakan kita terhadap orang - orang di sekeliling mampu membawa berkat yang besar untuk mereka.
Doa : Ya Allah, Bapa yang Maha Kuasa. Bantulah kami menata hati kami menjadi lebih bersih dan sesuai dengan kehendakMu. Ajarilah kami untuk bisa menyadari kelemahan - kelemahan kami, dan bertekad untuk berubah dan menunjukkan segala yang terbaik dari diri kami. Sempurnakanlah segala tindakan, tutur kata dan pekerjaan - pekerjaan kami, sehingga benar - benar mampu membawa kebaikan bagi semua orang. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, Amin.
Bacaan I : Rm 1 : 16 - 25
Bacaan II : Luk 11:39 - 41
Selasa, 17 Oktober 2017 - Menilai dari luar atau dari dalam ?
Anda semua pasti sering mendengarkan kata - kata ini "Don't judge the book by it's cover" atau janganlah menilai seseorang dari penampilan luarnya saja. Yesus nampak begitu santai, menerima undangan dari orang Farisi. Orang Farisi begitu memperhatikan adat istiadat dan menilai seseorang dari seberapa patuhnya orang itu terhadap aturan dan adat istiadat bangsa Yahudi yang salah satunya adalah praktik mencuci tangan sebelum makan.
Yesus menyambar kesempatan ini dengan memberikan pengajaran dan penekanan ke hal - hal yang lebih tepat. Yesus melihat sikap hati , dan bukan sekedar tindakan - tindakan luar yang semu dan penuh dengan intrik - intrik yang tidak sehat. Yesus mengajarkan kepada orang - orang Farisi ini : "Hai orang - orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?"
Tindakan - tindakan dan sikap hati yang ditekankan oleh Yesus bukanlah yang hanya terlihat begitu saja. Keluaran dari setiap tindakan kita, adalah bukti dari ini semua. Ada perbedaan yang terasa sangat besar apabila perbuatan yang kita lakukan banyaknya berasal dari hati dan motiviasi internal yang kuat.
Coba bayangkan misalkan anda diminta untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang anda sukai.Orang - orang yang menerima pelayanan anda, akan cenderung merasa bahagia. Bayangkan jika anda sedang mendongkol dan tidak nyaman dengan kegiatan anda,lalu anda melayani orang lain, apakah jadinya pelayanan itu ? Orang - orang bisa merasakan kondisi negatif hati dan sikap anda, dan merasa tidak nyaman dengannya.
Jadi, sebenarnya penekanan Yesus akan apa yang bersumber dari dalam benar - benar menjadi penting. Kita diajak untuk memeriksa sikap dan hati kita ketika kita berinteraksi dengan orang - orang dan juga standar penilaian kita, hendaknya tidak berdasarkan nilai - nilai teoritis yang terlalu kaku. Kita tak bisa hanya mengandalkan logika semata, tetapi juga harus menggunakan perasaan dalam menilai dan mengerjakan segal sesuatu. Barulah dari sana, hasilnya baik atau buruk akan terlihat dengan jelas.
Marilah hari ini, kita memohon kepada Tuhan supaya hati kita diperbaharui, sehingga semua tindakan yang baik mengalir dari hati kita dan tindakan - tindakan kita terhadap orang - orang di sekeliling mampu membawa berkat yang besar untuk mereka.
Doa : Ya Allah, Bapa yang Maha Kuasa. Bantulah kami menata hati kami menjadi lebih bersih dan sesuai dengan kehendakMu. Ajarilah kami untuk bisa menyadari kelemahan - kelemahan kami, dan bertekad untuk berubah dan menunjukkan segala yang terbaik dari diri kami. Sempurnakanlah segala tindakan, tutur kata dan pekerjaan - pekerjaan kami, sehingga benar - benar mampu membawa kebaikan bagi semua orang. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, Amin.
Komentar
Posting Komentar