Langsung ke konten utama

Mari Mewartakan Kerajaan Allah

Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahuluiNya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungiNya. KataNya kepada mereka :"Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja - pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah - tengah serigala. Janganlah membawa pundi - pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima disitu, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang - orang sakit yang aad di situ dan katakanlah kepada mereka : Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima disitu, pergilah ke jalan - jalan raya kota itu dan serukanlah : Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu." (Luk 10:1-12)

Bacaan 1 : Neh 8 : 1-4a,5-6,7b-12
Bacaan 2 : Luk 10 : 1 - 12

Kamis, 5 Oktober 2017 - Mari Mewartakan Kerajaan Allah

Injil mengisahkan kepada kita kondisi aktual ketika Yesus memberikan tugas perutusan bagi para muridNya. Metode Yesus, mengutus setiap orang yang mewartakan itu tidak pergi seorang diri, melainkan berdua supaya mereka, bisa saling menolong dalam perjalanan dan dalam pewartaan itu.

Yesus juga mengingatkan bahwa ilustrasi pewartaan ini bagaikan anak domba diutus ke tengah - tengah serigala. Tak perlu membawa banyak barang, selalu waspada dan siap sedia dalam perjalanan.

Medannya mungkin akan sulit, perjalanannya mungkin tak akan mudah dan orang - orang yang akan dikunjungi memiliki karakter, hati dan perilaku yang berbeda - beda. Beberapa akan sangat menerima, dan yang lain akan menolak.

Berikutnya, Yesus menunjukkan sikap, tutur kata dan tindakan dari para muridNya saat tiba ditempat pelayanan. Ia menghendaki model kekeluargaan yang intim. Pelayanan itu, jangan ekslusif melainkan membaur dengan orang - orang yang akan dilayani. Memberikan sebuah ucapan Salam Damai, adalah ungkapan dengan maksud dan tujuan dari para murid untuk mau memberikan kabar baik, dengan niat yang baik untuk seisi rumah yang dikunjungi.

Dengan tinggal, tidur, makan dan minum bersama - sama dengan orang - orang yang akan dilayani, Yesus ingin melatih kepekaan dan juga perhatian dari para muridNya untuk bisa turut serta merasakan penderitaan dan memahami keadaan orang - orang yang dilayani.

Lalu setelah itu, barulah mereka dapat memberikan pertolongan yang tepat. Tak jarang, situasi yang dilihat dari luar tanpa mengetahui latar belakangnya dapat menyebabkan penilaian yang keliru. Barulah disini Yesus meminta para muridNya untuk mengatakan "Kerajaan Allah sudah dekat padamu".

Marilah kita mengingat juga, bahwa tanda - tanda Kerajaan Allah : Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Persis inilah yang dilakukan oleh para murid, mereka sedang membawa Kerajaan Allah itu.

Sebaliknya, tindakan "mengebaskan debu" tentunya mengingatkan juga akan usaha untuk mengingat asal muasal manusia sendiri yang berasal dari debu tanah. Tuhan juga meminta mereka mengatakan "Kerajaan Allah sudah dekat". Walaupun tanda - tanda positif dan berkat - berkat nyata terlihat, tentu saja unsur keadilan dan kebenaran akan terlihat dengan munculnya juga konsekuensi dari dosa - dosa dan kebiasaan buruk dari orang - orang yang tidak mau berubah.

Model pewartaan ini, sesungguhnya masih sangat relevan dalam hidup kita saat ini. Bedanya, kita belum tentu diutus untuk pergi ke kota - kota dan mewartakan disana. Kita semua mampu menjadi pewarta Kerajaan Allah dengan mengingat bahwa setiap tindakan baik kita, kepedulian terhadap sesama, komitmen untuk bertanggung jawab dalam pekerjaan sambil menjalankan hak - hak dan kewajiban kita dengan baik dan juga perhatian , kepedulian kita terhadap keluarga dan orang - orang terdekat kita. Ini semua adalah harapan dari Tuhan untuk kita dapat mewartakan Kerajaan Allah itu dalam hidup kita.

DOA :
Ya Allah, jadikanlah aku sebagai pewarta Kerajaan Allah dalam keseharianku. Tuntunlah diriku untuk benar - benar mampu memberikan kepedulian terhadap sesama, dan menjalankan kewajibanku dengan sepenuh hati sehingga dapat memberikan berkat dan kebaikan bagi semua orang yang terlibat dilingkunganku ini. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19) Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22 Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19 29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian ba...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...

Sketsa Iman - Pekerjaan sang Penghibur

Sketsa Iman, 8 Mei 2018 Bacaan 1 : Kis 16 : 22 - 34 Bacaan Injil : Yoh 16:5-11 Ulasan Kitab Suci : 16:5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? 16:6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. 16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.(Yoh 16:5-11) Renungan :  Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Seb...