Langsung ke konten utama

Sketsa Nurani - Formula Doa : ... seturut kehendakMu ya Tuhan


Ketika kita berbicara tentang doa, ada beberapa versi yang biasanya cukup populer dibahas. Versi pertama menekankan bahwa Tuhan itu Maha Kuasa, tahu segala sesuatu, cukuplah ketika kita berdoa, nggak usah sebut - sebut keinginan kita seolah - olah Tuhan akan kebingungan maunya kita apa. Kalau kita banyak nuntut, Tuhan merasa kita memaksakan diri dan takut jangan - jangan doa kita tidak terkabul.

Ayat populer yang biasanya dipakai adalah Markus 11:24 :"Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu."

Sebaliknya, pendapat yang lain menekankan bahwa harus selalu menyampaikan kepada Tuhan semua yang kita harapkan, sebagai tanda bahwa kita setia berharap kepada Tuhan. Salah satu bentuknya kelihatan lewat perumpamaan Yesus yang bercerita tentang seorang ibu yang memohon kepada hakim yang tak adil yang tidak takut siapapun. Yesus berkata, jika seorang ibu saja terus menerus tak bosan - bosannya meminta haknya  terhadap seorang hakim yang tak adil itu, dan hakim itu menerima permohonannya, apalagi Allah Bapa di Surga!

Terkadang doa dapat dijawab seketika, terkadang pula doa tidak langsung di jawab dan butuh waktu. Jika doa itu kita panjatkan berulang kali dan ternyata gagal, maka orang - orang dan bahkan kita sendiri terkadang berpikir... apakah doaku salah ? wah saya kurang iman nih, kenapa doa itu tidak dikabulkan oleh Tuhan, ada kata - kata "sabar, mungkin belum waktunya" dan sebagainya yang membuat kita entah bersikap pasrah atau malah stress dan bisa kurang percaya kepada Tuhan karena banyak tuntutannya.

Semua bentuk doa diatas, entah mengungkapkan semuanya karena berharap kepada Tuhan atau merasa tidak perlu meminta semuanya berulang kali karena yakin Tuhan memberikan jawabannya cukup tepat. Tidak ada yang salah, dan tidak perlu diperdebatkan. Yang terpenting justru ada pada ujung dari rumusan doa itu.

Yang terpenting diatas semuanya itu adalah ... apakah kita berdoa menurut Kehendak Tuhan atau tidak? Dapatkah manusia mengubah pikiran Allah seolah - olah hal tersebut suatu kesalahan atau Tuhan ternyata salah memilih untuk kita dan mengganti rencanaNya ?

Marilah kita menyimak kisah tentang Abraham yang meminta kepada Tuhan pertobatan atas kota Sodom sebelum ditunggang balikkan oleh Allah (Kej 18 : 25 - 33). Abraham memberanikan diri untuk mengatakan kepada Tuhan menurut versi keadilannya, jika saja dikota itu ada terdapat 50 orang benar, akankah Tuhan menghukum Sodom ? Allahmmenjawab tidak akan menghukum jika ada 50 orang benar dikota itu. Lalu merasa masih bisa "nego", Abraham minta lagi 45, kemudian 40 , lalu 30, 20 dan akhirnya 10 orang benar. Perhatikanlah bahwa diayat yang ke 32 itu, Allah pergi meninggalkan Abraham setelah tawaran atas yang sepuluh itu Ia terima. Artinya apa ? yang menutup negosiasi adalah Allah sendiri.

Permohonan untuk menyelamatkan kota Sodom, dikabulkan oleh Allah karena itu sesuai dengan KehendakNya, terutama permohonan sampai sepuluh orang benar. Ternyata Allah tidak menemukan sepuluh orang benar sehingga kota itu dihancurkan oleh Allah. Dari sini, kita dapat melihat bahwa Alalh membuka kesempatan dan dialog kepada manusia untuk mengerti dan berani menyampaikan permohonannya kepada Allah.

Marilah kita melihat contoh doa yang tepat dari Bapa Kami, yang diajarkan  oleh Yesus sendiri. Disitu dengan jelas Yesus menegaskan , "... terjadilah kehendakMu , di atas bumi seperti di dalam Surga". Artinya juga sama, Yesus menekankan supaya kehendak Allah lebih dahulu diutamakan sebelum permohonan kita akan hal - hal yang kita inginkan dan yang benar - benar kita butuhkan.

Memohon untuk kehendak Allah terkadang sangat menantang, kenapa ? terkadang kita memiliki pembenaran - pembenaran dan ada unsur - unsur paksaan dalam doa kita. Kita tak siap menerima jawaban jika itu tidak sesuai dengan apa yang kita minta. Kita harus mempersiapkan diri mendapatkan jawaban , yaitu "Ya" dan "Tidak".

Contoh sederhananya kita minta supaya Tuhan mengabulkan doa kita supaya mendapatkan pasangan hidup. Kita minta supaya Tuhan menjadikan kita dengan seseorang, tapi ternyata Tuhan menyatakan kita lebih baik dengan orang lain. Sepanjang waktu kita terus menerus meyakinkan diri kita, Oh Tuhan belum jawab, oh jawaban Tuhan membutuhkan saya untuk bersabar dan lain sebagainya.

Kalau kita buka hati dan siap untuk jawaban "Ya" dan "Tidak", asalkan itu seturut Kehendak Tuhan, Tuhan tidak akan kekurangan cara untuk memastikan kita mendapatkan jawaban final yang kita butuhkan.

Bagaimana dengan Iman ? bukankah itu penting ? Iman diperlukan juga tapi harus disertai dengan keterbukaan untuk berdoa seturut kehendak Tuhan. Coba katakan kepada saya, doa mana yang setelah sesuai dengan kehendak Tuhan, tidak dikabulkan oleh Tuhan ? Jawabannya dengan sangat meyakinkan saya katakan TIDAK ADA.

Marilah kita senantiasa tetap menaruh pengharapan kita kepadaNya dengan segenap hati menurut rencanaNya. Pasrahkan hidupmu, seluruh rencanamu, niat- niatmu, keinginanmu untuk bertobat, untuk apapun yang engkau harapkan, dengan meminta izin... "jika sesuai dengan KehendakMu Tuhan" mulai dari sekarang.

Engkau akan belajar bagaimana standar Tuhan diterapkan dalam hidupmu, dan bagaimana hidupmu akan penuh syukur, meskipun mungkin akan ada tantangan dan hambatan dalam usahamu, namun dari sini engkau akan selalu mendapatkan jawaban dan jalan yang sesuai dengan kebaikan Tuhan sendiri.

Tidakkah Allah akan membenarkan orang - orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya ? Dan adakah Ia mengulur - ngulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman dibumi ? (Luk 18 : 7 - 8)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Belajar mengikuti perubahan

Sketsa Iman - 20 Januari 2020 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16-23 Bacaan Injil : Mrk 2:18-22 2:18 Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" 2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. 2:20 Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. 2:21 Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. 2:22 Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, s...

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi o...

Sketsa Iman - Iman adalah sumber kekuatan orang percaya

Sketsa Iman - 11 November 2019 Bacaan 1 : Keb 1:1-7 Bacaan Injil : Luk 17:1-6 17:1 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. 17:2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. 17:3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. 17:4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." 17:5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" 17:6 Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu." Renungan :  Selama kita masih...

Sketsa Iman - Menghayati keberadaan Gereja

Sketsa Iman, 9 November 2018 Bacaan 1 : Yeh. 47:1-2,8-9,12 Bacaan 2 : 1Kor. 3:9b-11,16-17; Bacaan Injil : Yoh 2:13-22 Bacaan Kitab Suci :  2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. 2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. 2:16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." 2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." 2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" 2:19 Jawab Yes...

Sketsa Iman - Kuasa Yesus

Sketsa Iman - 16 Desember 2019 Bacaan 1 : Bil 24:2-7.15-17a Bacaan Injil : Mat 21:23-27 21:23 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" 21:24 Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. 21:25 Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? 21:26 Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." 21:27 Lalu mereka menjawab Yesus: ...