Sketsa Iman, 20 Juli 2018
Bacaan Injil : Mat 12:1-8
Ulasan Kitab Suci :
Renungan :
Konteks mematuhi segala hukum Taurat, terutama dalam hal bekerja pada hari Sabat menjadi perhatian penuh dari para pemuka agama Yahudi. Mereka mempertentangkan saat melihat murid-murid Yesus lapar, memetik dan kemudian memakan bulir gandum saat lewat di ladang gandum. Peristiwa ini dikatakan tidak sesuai karena melanggar aturan itu.
Yesus memperbaharui cara pandang ini dengan melihat bahwa aturan tersebut bisa dikecualikan untuk hal-hal yang menyangkut kehidupan dari orang itu sendiri. Dia pun mengambil 2 contoh yaitu contoh Raja Daud yang mengizinkan pengikut-pengikutnya makan roti sajian para imam lalu yang kedua adalah tentang para imam yang dikecualikan pada hari Sabat saat berada di dalam Bait Allah.
Untuk bisa memperbaharui ini, Yesus menunjukkan bahwa Dia melebihi Bait Allah. Yesus adalah Allah Putera itu sendiri. Jadi, Yesus menetapkan bahwa Ia lebih mengedepankan belas kasih dari pada persembahan.
Adakah kita biasanya lebih mengutamakan mengandalkan peraturan-peraturan tertentu, padahal saat itu ada nasib orang lain yang tergantung pada pengecualian peraturan tersebut ? Dewasa ini, di Jakarta kita tahu penataan jalanan sudah diatur sedemikian rupa bagi setiap jenis moda transportasi. Mulai dari motor, mobil, bis angkutan , dan bajaj telah memiliki jalur tersendiri. Secara khusus kita melihat adanya jalur Transjakarta yang diletakkan di tengah-tengah jalan dan aturannya khusus bagi Bis Trans itu sendiri. Tapi, di waktu-waktu tertentu beberapa jenis kendaraan diizinkan lewat diantaranya mobil Ambulans, mobil pemadam kebakaran.
Kesemua aturan ini diatur untuk meanta hidup banyak orang, tetapi yang menyangkut nyawa dan belas kasihan, bisa ada pengecualian. Pelajaran yang bisa kita petik adalah cinta kasih Allah itu tidak kaku. CintaNya berjalan dan mempengaruhi hidup kita sesuai dengan zaman dan kondisi kita semua. Maka, janganlah pernah ragu menempatkan fokus kepada Tuhan sebagai pemecah kebuntuan dan juga panduan hidup dalam setiap aktifitas kita.
Teladan Orang Kudus : St Yusuf Barsabas
Orang kudus kita pada hari ini namanya tercantum dalam Kisah Para Rasul dalam Kitab Suci. St Petrus menghendaki agar jabatan pelayanan Yudas digantikan setelah kebangkitan Yesus. Petrus meminta komunitas untuk mengusulkan seseorang. Ia menghendaki seorang yang senantiasa bersama-sama dengan para murid, dari pembaptisan Yesus oleh Yohanes sampai hari Yesus wafat dan terangkat ke sorga. Umat Kristiani perdana mengusulkan dua orang; keduanya pantas menduduki jabatan rasul. Yang seorang adalah Yusuf yang disebut Barsabas, dan yang lain adalah Matias. “Salah seorang dari kedua orang ini akan menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan Yesus,” demikian kata Petrus.
Komunitas itu pun berdoa. “Ya Tuhan,” kata mereka, “Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas.” Kemudian mereka membuang undi. Yang terpilih adalah Matias. Ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul. Tak banyak yang diketahui orang baik mengenai Matias maupun Yusuf Barsabas. Penulis Gereja awali, Eusebius, memasukkan Yusuf sebagai salah seorang dari ketujuhpuluh dua murid.
Segera para murid menyebar dan pergi ke berbagai tempat. Hal ini perlu guna menghindari penganiayaan. Diyakini bahwa Yusuf Barsabas mewartakan Injil ke banyak tempat. Ia mengerahkan segenap kekuatan demi mewartakan Kabar Gembira. Tak banyak lagi yang diketahui. Sesungguhnya, bahkan tak didapati catatan mengenai kematiannya. Tetapi, cintanya bagi Gereja dan baktinya, baik ia terpilih ataupun tidak, sungguh merupakan anugerah bagi kita.
Ref :
http://yesaya.indocell.net/id230_st__yusuf_barsabas_.htm
Doa :
Ya Allah, curahkanlah kedalam hati kami, karunia Roh KudusMu yang memampukan kami berbelarasa terhadap sesama kami. Kami memohon kebijaksanaanMu supaya diwaktu-waktu penting ketika kami harus bijaksana menilai keadaan, kami tidak mengambil keputusan yang salah. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar