Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Melayani dengan cuma-cuma

Sketsa Iman, 12 Juli 2018

Bacaan 1 : Hos 11:1b.3-4.8c-9
Bacaan Injil : Mat 10:7-15

Ulasan Kitab Suci :

10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. 10:9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. 10:10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. 10:11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. 10:12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. 10:13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 10:14 Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. 10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

Renungan : 

Pesan Yesus yang bisa kita ingat adalah :berilah dengan cuma-cuma karena telah menerima kebaikan Tuhan dengan cuma-cuma. Pelayanan ini menuntut sikap hati yang melepaskan diri dari segala kelekatan dan juga kepercayaan penuh kepada Kristus. Fokus pelayanan para murid juga untuk semua orang di Israel. Namun, Yesus tidak meminta kepada para muridNya untuk memaksakan pelayanan itu. 

Pemaksaan pelayanan bukanlah salah satu bagian dari semangat cinta kasih. Karena itu, Yesus meminta kepada para muridNya untuk meninggalkan saja penduduk kota yang menolak kehadiran mereka. Akan tiba waktunya ketika mereka bisa membuka hati untuk Tuhan. Waktu untuk pertobatan hati itu , sudah sewajarnya kita serahkan kepada Tuhan karena itu diluar kemampuan kita. 

Kadang-kadang diluar dugaan, banyak orang-orang yang mendapatkan pembaharuan saat mereka dikunjungi dan diajak untuk ikut dalam berbagai kegiatan rohani. Para istri biasanya mengajak suaminya ikut seminar, kemudian bisa disentuh hatinya. Ada bahkan orang-orang tertentu yang menurut ceritanya, biasanya hanya sekedar "ingin tahu" atau mengantar kerabatnya ke acara rohani dan akhirnya disentuh Tuhan juga. Kita tidak bisa lari dari kasih Tuhan!

Ayat yang ke 13, "Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu." Menunjukkan berkat dan kebaikan Tuhan yang disalurkan melalui kita semua, pasti berbuah yang baik. "Turun ke atasnya" bisa dimaknai sebagai pemberian Tuhan melalui kita. 

Marilah kita mensyukuri segala rahmat istimewa yang sebenarnya sangat mahal harganya ini, kepada Tuhan. Harga keselamatan kita dibayar dengan darah Yesus yang tertumpah di kayu salib. Juga karena semangat dari para murid sendiri yang benar-benar melaksanakan perintah Yesus inilah, Injil bisa sampai kepada kita saat ini. 

Teladan Orang Kudus : St Yohanes Gualbertus


St. Yohanes dilahirkan di Florence, Italia, pada akhir abad kesepuluh. Ia dan ayahnya amat terpukul ketika Hugh, satu-satunya saudara lelaki Yohanes, tewas dibunuh. Orang yang dicurigai sebagai pembunuhnya adalah teman Hugh. Atas desakan ayahnya dan juga luapan amarahnya sendiri, Yohanes mulai mencari cara untuk membalas dendam atas kematian saudaranya. Ia merasa kehormatan pribadinya tergantung pada kemampuannya menyelesaikan masalah tersebut.

Pada suatu hari Jumat Agung, ia berhadapan muka dengan pembunuhnya di suatu lorong sempit. Yohanes menghunus pedangnya dan mulai maju menyerang. Pembunuh Hugh jatuh bertekuk lutut. Ia menyilangkan tangannya di dada dan mohon ampun demi kasih Yesus yang telah wafat disalib. Dengan amat berat hati, Yohanes menjatuhkan pedangnya. Ia memeluk musuhnya dan berdua mereka berdampingan menyusuri jalan. Ketika tiba di gereja biara, Yohanes masuk dan berlutut di depan salib. Ia mohon ampun atas dosa-dosanya. Lalu, terjadilah suatu mukjizat! Kristus di atas salib menundukkan kepala-Nya. Seolah-olah Yesus hendak mengatakan kepada Yohanes bahwa Ia merasa senang Yohanes telah mengampuni musuhnya. Yohanes merasa bahwa dosa-dosanya sendiri pun telah diampuni. Seketika, terjadi perubahan besar atas dirinya hingga ia langsung menemui pimpinan biara. Yohanes bertanya apakah ia diperbolehkan bergabung menjadi seorang biarawan.

Ketika ayah Yohanes mendengar berita tersebut, dalam murkanya ia mengatakan akan membumihanguskan seluruh biara jika puteranya tidak keluar. Para biarawan merasa bingung tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Yohanes mengatasi masalah dengan memotong rambutnya dan meminjam sehelai jubah milik seorang biarawan. Ayahnya begitu terkesan hingga membiarkan puteranya tinggal di biara. Di kemudian hari, St. Yohanes pergi untuk menempuh hidup dengan disiplin yang keras. Ia membentuk komunitas para biarawannya sendiri.

Yohanes menjadi teladan dalam menghayati hidup miskin Yesus. Ia juga memberikan perhatian besar kepada semua orang miskin yang datang ke pintu gerbang biara. Tuhan menganugerahinya kuasa untuk mengadakan mukjizat-mukjizat dan memberinya kebijaksanaan dalam memberikan bimbingan. Bahkan Paus St. Leo IX datang kepada St. Yohanes untuk minta nasehatnya. St. Yohanes wafat pada tanggal 12 Juli 1073. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Selestin III pada tahun 1193.

Ref : 

http://yesaya.indocell.net/id230.htm

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, terimakasih atas cinta kasihMu dan berbagai kebaikan rahmatMu yang cuma-cuma kami terima. Semoga kami selalu belajar bersyukur dan juga mau membagikan kasih kami ini kepada sesama sehingga semua orang mendapatkan berkat dariMu. Demi Kristus, Tuhan dan perantara kami. Amin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...