Sketsa Iman, 5 Juli 2018
Bacaan 1 : Am. 7:10-1
Bacaan Injil : Mat 9:1-8
Ulasan Kitab Suci :
Renungan :
Perjumpaan Yesus dengan orang-orang yang menderita, selalu unik dan bagi kita, menyimpan banyak sekali makna untuk direnungkan. Yesus menyebrang ke kotaNya sendiri dan Ia berjumpa dengan seorang yang sedang lumpuh, diusung orang-orang. Tidak diceritakan, sebenarnya apa latar belakang sampai orang itu mengalami kelumpuhan fisik. Tapi Yesus, adalah Allah yang Maha Tahu dan Maha Kasih, Ia mengerti kebutuhan utama orang itu.
Sepertinya dari bacaan itu, kita menemukan kerinduan tersirat dari orang lumpuh ini supaya dia boleh dibebaskan dari rasa bersalah dan dosa-dosanya. Maka Yesus menjawab langsung " Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Kata-kata ajakan untuk, yuk percaya, yuk yakin, memancarkan kelemahlembutan Yesus dan pasti hati orang itu dipenuhi oleh damai sejahtera seketika. Penyakit fisiknya itu pun sembuh.
Tidak semua orang mudah memahami hal ini. Tentang kondisi ahli-ahli Taurat, mereka sedang dipenuhi oleh kebencian dan dengki, dan tidak ada kerinduan dan kesadaran untuk dilepaskan dari beban - beban kebencian itu. Yesus juga tahu kondisi hati mereka yang sedang berdosa dan tidak bertobat, malahan melakukan penuduhan sembarangan.
Marilah kita melihat bahwa Tuhan Yesus selalu mempunyai kebesaran hati mendekatkan orang-orang kepada Allah. Ia menyembuhkan orang sakit itu secara fisik dan rohani. Terhadap ahli-ahli Taurat, Tuhan juga memberikan nasihat dan teguran.
Hingga saat inipun, ketika kita memanjatkan doa kepada Tuhan, marilah kita menyadari kalau Tuhan juga sedang melihat motivasi doa dan isi hati kita saat itu. Marilah kita terbuka sepenuhnya kepada Tuhan dan tidak menyembunyikan apapun. Serahkan beban, penderitaan,kesulitan hidup dan juga jangan lupa untuk memuliakan Tuhan seperti yang orang-orang banyak itu lakukan saat melihat penyembuhan Yesus. Interaksi doa kita baiknya benar-benar 100% kepada Tuhan.
Semoga kita menemukan juga penyembuhan batin dan fisik dari Tuhan Yesus, dengan cara-caraNya yang ajaib hari ini. Yesus, yang lemah lembut, telah menanti anda di dalam komunikasi doa dan berbagai bentuk perjumpaan lainnya.
Teladan Orang Kudus : St Antonius Maria Zaccaria
Dokter yang masih belia itu amat berhasil dalam pekerjaannya. Namun demikian, ia tidak merasa puas. Ia tahu bahwa ia ingin menjadi seorang imam. Antonius mulai belajar teologi. Ia juga tetap merawat mereka yang sakit, menghibur serta memberikan semangat kepada mereka yang menjelang ajal. Antonius mempergunakan seluruh waktu luangnya untuk membaca serta merenungkan surat-surat St. Paulus dalam Kitab Suci. Ia membaca kisah rasul besar Paulus berulang kali dan banyak merenungkan keutamaan-keutamaannya. Sekarang, Antonius terbakar oleh semangat yang menyala-nyala untuk menjadi seorang kudus dan membawa semua orang kepada Yesus.
Setelah ditahbiskan sebagai imam, St. Antonius Maria pindah ke kota besar Milan. Di sana, ia akan dapat membantu lebih banyak orang. Ia juga membentuk suatu ordo para imam yang disebut Pekerja-pekerja Tetap St. Paulus. Orang menyebutnya “Barnabit”, oleh karena ordo mereka berpusat di Gereja St. Barnabas di Milan. Sesuai teladan rasul Paulus, St. Antonius dan para imamnya berkhotbah ke mana-mana. Mereka menyerukan kembali kata-kata dan nasehat-nasehat Paulus. Mereka menerangkan pesan-pesan Paulus dengan kata-kata sederhana yang mudah dimengerti. Umat menghargainya; mereka merasa senang. St. Antonius juga memiliki cinta mendalam kepada Yesus dalam Sakramen Mahakudus. Ia memulai Devosi Empat Puluh Jam.
St. Antonius Maria baru berusia tiga puluh tujuh tahun ketika ia wafat pada tanggal 5 Juli tahun 1539. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Leo XIII pada tahun 1897.
http://yesaya.indocell.net/id230_st__antonius_maria_zaccaria.htm
Doa :
Ya Allah, Bapa yang penuh cinta kasih. Kami berterima kasih, karena Tuhan Yesus selalu menjadi pusat hidup kami yang menentramkan hati kami senantiasa. Semoga kami senantiasa bersandar dan mau berserah penuh kepadaNya supaya kami bisa diubahkan menjadi pribadi yang lebih baik, setiap kali kami berjumpa dengna Tuhan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar