Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Dinamika hidup bermasyarakat

Sketsa Iman, 17 Juli 2018

Bacaan 1 : Yes 7:1-9
Bacaan Injil : Mat 11:20-24

Ulasan Kitab Suci : 

Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. 11:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. 11:23 Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. 11:24 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."

Renungan : 

Kondisi baik atau buruknya kota perlu dilihat dari semua sisi. Bagaimana kondisi perekonomiannya, kondisi politiknya, standar penegakan hukumnya, aturan - aturan budaya dan nilai-nilai moral yang dipercaya membentuk orang-orang yang tinggal didalamnya. Jika seluruh keadaan kota itu positif dan baik, maka bisa dikatakan juga masyarakatnya sejahtera, adil dan makmur, begitu juga sebaliknya.

Marilah kita melihat beberapa contoh - contoh yang ada di Indonesia. Daerah desa, cenderung lebih asri, lebih nyaman, sejuk ditinggali. Orang-orang yang hidup di satu desa bersama-sama umumnya saling mengenal satu dengan yang lain. Semangat kekeluargaan, gotong royong juga terasa. Sebaliknya dilingkungan perkotaan, penduduk menjadi sangat banyak dan situasi sosial berkembang. Semakin maju sebuah kota, semakin terdapat gaya hidup yang mencolok. Disamping kemajuan, terdapat juga tantangan dari sisi moral dan budaya yang tergerus, jika tidak diimbangi dengan baik secara rohani.

Contoh sederhana : pengaruh  media sosial yang bisa menyebabkan timbulnya banyak hoax, sehingga akhir-akhir ini banyak orang ditangkap dan diproses hukum karena kalimat-kalimat yang kurang baik. Lalu HP , gadget ditangan bisa saja mendinginkan suasana keluarga, dan membuat orang-orang menjadi anti-sosial secara kontras karena menjadi kurang peduli dengan lingkungan sekitar.

Dinamika inilah yang terjadi juga di kota-kota seperti Khorazim, Betsaida dan Kapernaum dan juga Tirus dan Sidon. Kota - kota ini memiliki gaya hidup dan kondisinya masing-masing. Meskipun dalam Kitab Suci tidak diceritakan secara detail tentang ketiga kota ini, tetapi kita bisa menangkap pesan Yesus bahwa disana Ia melakukan banyak mujizat-mujizat. Nampaknya mujizat-mujizat itu tidak berpengaruh besar.

Yesus mengajak kepada ketiga kota itu untuk bertobat dan berubah dari gaya hidup mereka yang tidak benar. Hingga akhirnya, Yesuspun mengatakan bahwa apabila hari penghakiman tiba, tanggungan mereka lebih berat dari Tirus dan Sidon. Maka, pesan apakah yang bisa kita dapatkan dari cerita ini ?

Budaya masyarakat modern dan berbagai trend-trend baru, menyebar dan menjadi suatu kebiasaan baru di lingkup perkotaan. Kita patut menjadi waspada dengan juga meluangkan waktu kita untuk seimbang dalam hidup. Kita mesti menjadikan Yesus sebagai pusat hidup kita, dan tidak melupakan sisi rohani kita. Berdoa dengan tekun, bersyukur senantiasa, introspeksi diri dan gaya hidup, menghadiri Ekaristi rutin dan membaca kitab suci adalah langkah-langkah gaya hidup yang mendorong kita bisa menjadi lebih seimbang.

Teladan Orang Kudus : St Leo IV



St Leo hidup pada abad kesembilan. Ia dilahirkan sebagai seorang Romawi dan melewatkan masa hidupnya di kota Roma. Leo dididik dalam Biara Benediktin dekat Basilika St Petrus. Ia ditahbiskan menjadi imam dan melaksanakan karya pelayanannya di Basilika St Yohanes Lateran yang besar dan terkenal. Leo dikenal baik dan dikasihi oleh dua paus pendahulunya, yakni Paus Gregorius IV yang wafat pada tahun 844 dan Paus Sergius II yang wafat pada tahun 847. Wafat Paus Sergius II membawa dampak langsung pada Leo. Desas-desus akan serbuan bangsa barbar Saracen menggentarkan bangsa Romawi. Mereka tak hendak ditinggalkan tanpa paus. Begitu pula para kardinal. Sebab itu, mereka segera memilih penerus paus. Penerusnya ini kemudian dikenal dalam sejarah sebagai Paus Leo IV.

Sebagai paus, Leo memerintahkan agar tembok-tembok kota diperbaiki. Tembok-tembok itu telah rusak tahun sebelumnya akibat serangan Saracen. Ia memperindah gereja-gereja dan membawa banyak relikwi ke Roma. Ia memulai suatu program pembaharuan bagi kaum klerus. Pada tahun 853 ia mengadakan sinode yang dihadiri segenap imam Roma. Ia menetapkan empatpuluh dua peraturan demi membantu para imam hidup dalam doa, lebih tekun dan penuh sukacita. Beberapa uskup amat menyedihkan Paus Leo dengan cara hidup mereka. Mereka menentang paus secara terbuka dan tak hendak mengubah cara hidup mereka. Tak peduli betapa banyak ia dicemooh, Paus Leo tetap bersikap adil, sabar dan rendah hati. Ia tak pernah membiarkan masalah dan kesulitan mengusai dirinya. Leo tetap setia mempersembahkan segenap waktu dan kekuatannya untuk Yesus dan Gereja-Nya. Ia mencintai doa-doa liturgi yang indah dan mendorong perkembangan nyanyian dan musik liturgis.

Umat mencintai St Leo. Bahkan semasa hidupnya, ia dianggap sebagai seorang pembuat mukjizat. Konon dialah yang menghentikan kobaran api dahsyat yang melalap pojok Inggris di Roma. Paus Leo IV terus melayani Gereja dengan penuh sukacita hingga akhir hayatnya pada tanggal 17 Juli 855.

Ref : 

Doa : 
Ya Allah, limpahkanlah kepada kami hati yang lemah lembut dan terbuka senantiasa untuk memberi tempat bagi kehadiranMu dalam hidup kami. Semoga kami senantiasa menjaga hidup rohani kami ditengah-tengah tantangan masyarakat kami saat ini, supaya kami tidak dibutakan oleh trend-trend yang berkembang tetpai senantiasa mampu melihat berbagai hal secara selektif sesuai dengan kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19) Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22 Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19 29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian ba...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...

Sketsa Iman - Pekerjaan sang Penghibur

Sketsa Iman, 8 Mei 2018 Bacaan 1 : Kis 16 : 22 - 34 Bacaan Injil : Yoh 16:5-11 Ulasan Kitab Suci : 16:5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? 16:6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. 16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.(Yoh 16:5-11) Renungan :  Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Seb...