Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Kuk ala Yesus, adalah Kuk tanpa kekhawatiran

Sketsa Iman, 19 Juli 2018

Bacaan 1 : Yes. 26:7-9,12,16-19;
Bacaan Injil : Mat 11:28-30


Ulasan Kitab Suci : 

11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku,karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

Renungan :

Pada hari senin kemarin, saya mengalami kekhawatiran rutin yang selalu saya rasakan dikala project - project  IT kantor yang saya kerjakan mengalami perubahan jadwal. Project ini seharusnya selesai pada tanggal 9 Juli yang lalu, kemudian berbagai diskusi baru mendatangkan kebutuhan sistem baru yang harus dikerjakan. Alhasil jadwal mundur beberapa kali menjadi tanggal 16, lalu sekarang tanggal 23 Juli. Kalau dilihat, jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan semakin sedikit, tetapi koq ada rasa kekhawatiran besar bahwa ini seperti "project tanpa akhir."

Maka ketika hari senin kemarin mau ke kantor, saya sempat berdoa di Adorasi sebelum berangkat. Saya merasa disapa oleh Tuhan dengan ayat - ayat ini Matius 11-28-30. Khawatir adalah penghambat saya untuk mengerjakan tugas dengan pikiran dan hati yang jernih. Khawatir menjadi beban berat yang menghalangi langkah-langkah saya. Sehingga Tuhan meminta supaya itu semua dilepaskan saja. Toh apa sih yang bisa dihasilkan oleh kekhawatiran ? Adakah solusi darinya ? Tidak ada!

Nah,  inilah sebenarnya kuk yang merupakan ukuran dari Tuhan Yesus dalam menimbang persoalan itu. Ia melihat persoalan-persoalan itu tanpa diiringi embel-embel "jika" yang negatif! Betapapun kita pikirkan saat ini, masa depan itu selalu terselubung, walaupun kita bisa diberikan kesempatan untuk melakukan langkah-langkah persiapan yang baik, tetap saja akan ada hal-hal yang diluar kontrol kita. 

Jadi jika kita mau belajar dari Tuhan Yesus, kita belajar untuk berpasrah dan menyerahkan kekhawatiran apapun. Caranya, berpikirlah bahwa anda, kita berjalan melangkah menghadapi masalah itu bersama Yesus. Apa sih yang tidak bisa dilakukan Yesus ? Tuhan Yesus sanggup melakukan segala hal, bahkan yang mustahil sekalipun. Hanya saja, terkadang kita tidak mendapatkan apa yang kita minta karena belum waktunya, atau permintaan kita itu tidak sesuai dengan kehendakNya yang tanpa kita sadari bisa saja berakibat fatal untuk kita.

Hari itu juga, ada 1 tugas yang membuat hati saya berbeban. Setelah Tuhan meminta saya melepaskan kekhawatiran dan percaya kepadaNya, saya pun melangkah dalam iman dan mengerjakan tugas itu. Ternyata, tugas ini bisa dikerjakan dengan mudah dan saya sekarang memiliki optimisme tinggi bahwa project ini akan terselesaikan. 

Betapapun buruknya situasi yang ada, jika satu saja orang mau mengandalkan Kristus dan mempersembahkan hal itu kepada Tuhan, perubahan bisa terjadi. Jadi, jika anda saat ini berada dalam situasi yang tak menentu, percayalah kepada Kristus, inilah saatnya untuk menumbuhkan Iman anda dan inilah saatnya anda merasakan kebaikan Tuhan. Kuk itu terdiri dari dua sisi, satu sisi bagian kita, satu sisi bagian Allah yang memelihara kita. 

Teladan Orang Kudus : St Makrina Muda


St Basilius Tua dan St Emilia dianugerahi sepuluh anak. Keluarga mereka tinggal di Kaisarea. Anak sulung mereka, Makrina, dilahirkan sekitar tahun 330. Ketika usianya duabelas tahun, Makrina dipertunangkan dengan seorang pemuda sesuai adat kebiasaan pada masa itu. Tetapi, tunangannya mati mendadak dan Makrina mengatakan kepada orangtuanya bahwa ia ingin hidup selibat.

Makrina adalah kakak bagi sembilan saudara dan saudari. Selain dari orangtua dan dirinya sendiri, tiga saudara laki-lakinya kelak dinyatakan kudus juga. St Basilius Agung, St Petrus dari Sebaste dan St Gregorius dari Nyssa semuanya adalah uskup. Makrina membantu membesarkan saudara-saudaranya dan mereka mengasihinya. St Petrus dari Sebaste mengenangkan kakaknya dengan penuh rasa terimakasih teristimewa sebab Makrina mengasuhnya penuh kasih semasa ia bayi. Petrus dilahirkan pada tahun yang sama ayahnya wafat. Anak-anak tumbuh dewasa dan St Basilius Agung mendapatkan tempat bagi ibunya dan Makrina, semacam biara dan banyak perempuan di wilayah itu datang untuk menjalani kehidupan rohani di sana.

Setelah St Emilia wafat, Makrina terus hidup sebagai selayaknya seorang biarawati. Ia bekerja keras dan membagi-bagikan segala milik keluarga terkecuali yang sungguh dibutuhkannya. Saudaranya, Basilius, wafat pada tahun 379. Pada tahun yang sama, Makrina jatuh sakit. Saudaranya, St Gregorius dari Nyssa, pulang untuk mengunjunginya. Telah delapan tahun St Gregorius meninggalkan rumah. Ia mendapati Makrina di ambang maut. Tubuhnya yang rapuh terbaring di atas dua lembar papan. Beberapa jam kemudian, Makrina pun dihantar pulang ke rumah Bapa.

St Gregorius bersama uskup setempat dan dua orang imam mengusung peti jenazah Makrina ke pemakaman. Iring-iringannya panjang dan banyak orang menangis. St Gregorius menulis mengenai Makrina dan dari sanalah keindahan hidupnya kita kenal.

Ref : 
http://yesaya.indocell.net/id230_s__makrina_muda.htm

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, bukakanlah hati kami untuk siap sedia menerima segala berkat yang Engkau berikan kepada kami, pun jika kami sedang berada dalam persoalan-persoalan kami. Tambahkanlah iman kami dan kuatkan kami, sehingga ketika semua persoalan ini selesai, kami menjadi lebih kuat dan berpengalaman. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...