Sketsa Iman, 19 Juli 2018
Bacaan 1 : Yes. 26:7-9,12,16-19;
Bacaan Injil : Mat 11:28-30
Ulasan Kitab Suci :
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku,karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Renungan :
St Basilius Tua dan St Emilia dianugerahi sepuluh anak. Keluarga mereka tinggal di Kaisarea. Anak sulung mereka, Makrina, dilahirkan sekitar tahun 330. Ketika usianya duabelas tahun, Makrina dipertunangkan dengan seorang pemuda sesuai adat kebiasaan pada masa itu. Tetapi, tunangannya mati mendadak dan Makrina mengatakan kepada orangtuanya bahwa ia ingin hidup selibat.
Makrina adalah kakak bagi sembilan saudara dan saudari. Selain dari orangtua dan dirinya sendiri, tiga saudara laki-lakinya kelak dinyatakan kudus juga. St Basilius Agung, St Petrus dari Sebaste dan St Gregorius dari Nyssa semuanya adalah uskup. Makrina membantu membesarkan saudara-saudaranya dan mereka mengasihinya. St Petrus dari Sebaste mengenangkan kakaknya dengan penuh rasa terimakasih teristimewa sebab Makrina mengasuhnya penuh kasih semasa ia bayi. Petrus dilahirkan pada tahun yang sama ayahnya wafat. Anak-anak tumbuh dewasa dan St Basilius Agung mendapatkan tempat bagi ibunya dan Makrina, semacam biara dan banyak perempuan di wilayah itu datang untuk menjalani kehidupan rohani di sana.
Setelah St Emilia wafat, Makrina terus hidup sebagai selayaknya seorang biarawati. Ia bekerja keras dan membagi-bagikan segala milik keluarga terkecuali yang sungguh dibutuhkannya. Saudaranya, Basilius, wafat pada tahun 379. Pada tahun yang sama, Makrina jatuh sakit. Saudaranya, St Gregorius dari Nyssa, pulang untuk mengunjunginya. Telah delapan tahun St Gregorius meninggalkan rumah. Ia mendapati Makrina di ambang maut. Tubuhnya yang rapuh terbaring di atas dua lembar papan. Beberapa jam kemudian, Makrina pun dihantar pulang ke rumah Bapa.
St Gregorius bersama uskup setempat dan dua orang imam mengusung peti jenazah Makrina ke pemakaman. Iring-iringannya panjang dan banyak orang menangis. St Gregorius menulis mengenai Makrina dan dari sanalah keindahan hidupnya kita kenal.
Bacaan Injil : Mat 11:28-30
Ulasan Kitab Suci :
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku,karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Renungan :
Pada hari senin kemarin, saya mengalami kekhawatiran rutin yang selalu saya rasakan dikala project - project IT kantor yang saya kerjakan mengalami perubahan jadwal. Project ini seharusnya selesai pada tanggal 9 Juli yang lalu, kemudian berbagai diskusi baru mendatangkan kebutuhan sistem baru yang harus dikerjakan. Alhasil jadwal mundur beberapa kali menjadi tanggal 16, lalu sekarang tanggal 23 Juli. Kalau dilihat, jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan semakin sedikit, tetapi koq ada rasa kekhawatiran besar bahwa ini seperti "project tanpa akhir."
Maka ketika hari senin kemarin mau ke kantor, saya sempat berdoa di Adorasi sebelum berangkat. Saya merasa disapa oleh Tuhan dengan ayat - ayat ini Matius 11-28-30. Khawatir adalah penghambat saya untuk mengerjakan tugas dengan pikiran dan hati yang jernih. Khawatir menjadi beban berat yang menghalangi langkah-langkah saya. Sehingga Tuhan meminta supaya itu semua dilepaskan saja. Toh apa sih yang bisa dihasilkan oleh kekhawatiran ? Adakah solusi darinya ? Tidak ada!
Nah, inilah sebenarnya kuk yang merupakan ukuran dari Tuhan Yesus dalam menimbang persoalan itu. Ia melihat persoalan-persoalan itu tanpa diiringi embel-embel "jika" yang negatif! Betapapun kita pikirkan saat ini, masa depan itu selalu terselubung, walaupun kita bisa diberikan kesempatan untuk melakukan langkah-langkah persiapan yang baik, tetap saja akan ada hal-hal yang diluar kontrol kita.
Jadi jika kita mau belajar dari Tuhan Yesus, kita belajar untuk berpasrah dan menyerahkan kekhawatiran apapun. Caranya, berpikirlah bahwa anda, kita berjalan melangkah menghadapi masalah itu bersama Yesus. Apa sih yang tidak bisa dilakukan Yesus ? Tuhan Yesus sanggup melakukan segala hal, bahkan yang mustahil sekalipun. Hanya saja, terkadang kita tidak mendapatkan apa yang kita minta karena belum waktunya, atau permintaan kita itu tidak sesuai dengan kehendakNya yang tanpa kita sadari bisa saja berakibat fatal untuk kita.
Hari itu juga, ada 1 tugas yang membuat hati saya berbeban. Setelah Tuhan meminta saya melepaskan kekhawatiran dan percaya kepadaNya, saya pun melangkah dalam iman dan mengerjakan tugas itu. Ternyata, tugas ini bisa dikerjakan dengan mudah dan saya sekarang memiliki optimisme tinggi bahwa project ini akan terselesaikan.
Betapapun buruknya situasi yang ada, jika satu saja orang mau mengandalkan Kristus dan mempersembahkan hal itu kepada Tuhan, perubahan bisa terjadi. Jadi, jika anda saat ini berada dalam situasi yang tak menentu, percayalah kepada Kristus, inilah saatnya untuk menumbuhkan Iman anda dan inilah saatnya anda merasakan kebaikan Tuhan. Kuk itu terdiri dari dua sisi, satu sisi bagian kita, satu sisi bagian Allah yang memelihara kita.
Teladan Orang Kudus : St Makrina Muda
Makrina adalah kakak bagi sembilan saudara dan saudari. Selain dari orangtua dan dirinya sendiri, tiga saudara laki-lakinya kelak dinyatakan kudus juga. St Basilius Agung, St Petrus dari Sebaste dan St Gregorius dari Nyssa semuanya adalah uskup. Makrina membantu membesarkan saudara-saudaranya dan mereka mengasihinya. St Petrus dari Sebaste mengenangkan kakaknya dengan penuh rasa terimakasih teristimewa sebab Makrina mengasuhnya penuh kasih semasa ia bayi. Petrus dilahirkan pada tahun yang sama ayahnya wafat. Anak-anak tumbuh dewasa dan St Basilius Agung mendapatkan tempat bagi ibunya dan Makrina, semacam biara dan banyak perempuan di wilayah itu datang untuk menjalani kehidupan rohani di sana.
Setelah St Emilia wafat, Makrina terus hidup sebagai selayaknya seorang biarawati. Ia bekerja keras dan membagi-bagikan segala milik keluarga terkecuali yang sungguh dibutuhkannya. Saudaranya, Basilius, wafat pada tahun 379. Pada tahun yang sama, Makrina jatuh sakit. Saudaranya, St Gregorius dari Nyssa, pulang untuk mengunjunginya. Telah delapan tahun St Gregorius meninggalkan rumah. Ia mendapati Makrina di ambang maut. Tubuhnya yang rapuh terbaring di atas dua lembar papan. Beberapa jam kemudian, Makrina pun dihantar pulang ke rumah Bapa.
St Gregorius bersama uskup setempat dan dua orang imam mengusung peti jenazah Makrina ke pemakaman. Iring-iringannya panjang dan banyak orang menangis. St Gregorius menulis mengenai Makrina dan dari sanalah keindahan hidupnya kita kenal.
Ref :
http://yesaya.indocell.net/id230_s__makrina_muda.htm
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, bukakanlah hati kami untuk siap sedia menerima segala berkat yang Engkau berikan kepada kami, pun jika kami sedang berada dalam persoalan-persoalan kami. Tambahkanlah iman kami dan kuatkan kami, sehingga ketika semua persoalan ini selesai, kami menjadi lebih kuat dan berpengalaman. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar