Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Kuasa pembebasan dalam nama Yesus

Sketsa Iman, 4 Juli 2018

Bacaan 1 : Am. 5:14-15,21-24

Bacaan Injil : Mat 8:28-34

Ulasan Kitab Suci : 
8:28 Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu. 8:29 Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" 8:30 Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan. 8:31 Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu." 8:32 Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air. 8:33 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan setibanya di kota, diceriterakannyalah segala sesuatu, juga tentang orang-orang yang kerasukan setan itu. 8:34 Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, merekapun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka.

Renungan : 

Karya Yesus di publik ada 3 yaitu : mengajar, menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh - roh jahat. Tentang yang ketiga, kita menyadari bahwa roh-roh jahat , para pemberontak Allah yang definitif ini benar-benar ada dan merusak. Yesus datang ke dunia sebagai Mesias, dan Ia berjalan berkeliling membangun pondasi kerajaan Allah. Saat Kerajaan Allah itu dibangun, maka kerajaan si jahat yang menguasai dunia pun diruntuhkan secara bertahap. Karena itu kita juga harus menyadari realita ini.

Ada dua bentuk ekstremisme yang terjadi tentang keberadaan roh - roh jahat ini. Yang pertama, berpendapat bahwa roh jahat itu tidak ada. Roh jahat hanyalah sebuah mitos saja, hanya karena tidak dapat dilihat. Padahal kitab suci secara jelas menerangkan bahwa pengusiran roh - roh jahat ini ada dan mereka benar-benar mengganggu dan merusak. Mereka sesungguhnya adalah malaikat, makhluk yang sempurna dan tanpa badan, yang kemudian jatuh karena keputusannya untuk menentang Allah (Yes 14: 12-1). Keberadaan mereka seperti ketika kita mengetahui adanya angin dan udara, bisa dirasakan tetapi tidak dilihat berhubung mereka adalah sepenuhnya roh.

Bentuk kedua adalah bentuk yang melihat roh jahat dimana-mana. Ini juga tidak tepat, karena akan menimbulkan kegelisahan dan tindakan - tindakan berlebihan yang tidak baik. Fokus kita seharusnya adalah fokus kepada Tuhan. Kita harus percaya pada perlindungan kuasa Tuhan yang melindungi kita secara total.

Terhadap roh-roh jahat, ada 3 hal yang mesti kita lakukan yaitu : menyangkal dengan sungguh - sungguh segala kuasa kegelapan dan praktik, pengaruh, ajaran - ajaran yang tidak benar ini. Yang kedua, pertobatan kita bahwa kita tidak akan mengulangi lagi dan jatuh di dalam dosa yang sama. Yang ketiga, percaya kepada kuasa Tuhan Yesus yang sanggup memulihkan, menolong kita.

Kasus penindasan seperti yang ditunjukkan dalam bacaan hari ini satu hal, tetapi juga ada bentuk - bentuk lain dimana bujuk rayu setan menguasi kita dalam macam-macam jerat : alkohol, narkoba, sex bebas, dll. Dewasa ini banyak sekali orang-orang yang menginginkan kekayaan, kedudukan instan dan memiliki "pegangan-pegangan" tertentu di dalam hidupnya. Efek jangka panjang dari semua itu pasti mengarah ke pengrusakan hidup manusia.

Dalam nama Yesus, yang penuh kuasa, kita mampu untuk bisa bertahan terhadap serangan - serangan si jahat. Dalam nama Yesus, kita dikuatkan dan dilindungi. Marilah kita selalu dan senantiasa menguatkan iman kita dan percaya bahwa kita dilindungi oleh Tuhan.

Teladan Orang Kudus : St Elizabeth dari Portugal 

Elizabeth, seorang puteri Spanyol, dilahirkan pada tahun 1271. Ia dinikahkan dengan Raja Denis dari Portugal pada usia dua belas tahun. Elizabeth seorang puteri yang cantik serta menyenangkan. Ia juga seorang yang taat beragama, ia ikut ambil bagian dalam Misa setiap hari. Elizabeth seorang isteri yang menawan pula. Pada mulanya, suaminya sayang padanya, tetapi tak lama kemudian ia mulai menyebabkan penderitaan besar pada isterinya itu. Meskipun Raja Denis seorang pemimpin yang baik, ia tidak seperti isterinya yang suka berdoa dan melakukan kebajikan. Sesungguhnya, dosa-dosanya yang melanggar kemurnian menjadi skandal heboh di seluruh kerajaannya.

St. Elizabeth berusaha menjadi ibu yang penuh kasih sayang bagi anak-anaknya, Alphonso dan Constance. Ia juga murah hati serta penuh perhatian pada rakyat Portugal. Meskipun suaminya tidak setia, Elizabeth terus berdoa agar suatu hari nanti suaminya itu mengubah perangainya. Elizabeth tidak mau bersedih dan marah. Ia memperdalam kehidupan doanya dan ikut dalam spiritualitas Fransiskan. Lambat-laun, raja mulai tergerak hatinya oleh kesabaran serta teladan hidup isterinya. Ia mulai memperbaiki sikap hidupnya. Ia mohon maaf pada isterinya serta menaruh hormat pada isterinya itu. Di saat-saat terakhir ketika raja terbaring sakit, ratu tidak pernah beranjak dari sisinya kecuali untuk pergi Misa. Raja Denis meninggal pada tanggal 6 Januari 1325. Ia menunjukkan tobat mendalam atas dosa-dosanya dan wafat dalam damai.
Elizabeth hidup hingga sebelas tahun kemudian. Ia melakukan perbuatan-perbuatan amal kasih dan laku tobat. Ia merupakan teladan mengagumkan dalam kebaikan hatinya terhadap orang-orang miskin. Perempuan yang lemah lembut ini juga menjadi pendamai dalam perselisihan antar anggota keluarga maupun antar negara.

St. Elizabeth dari Portugal wafat pada tanggal 4 Juli 1336. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Urbanus VIII pada tahun 1626.

http://yesaya.indocell.net/id230_st__elizabeth_dari_portugal.htm

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur karena Engkau telah menyerahkan seluruh alam semesta kepada Yesus, puteraMu. Lindungilah kami senantiasa dari yang jahat dan jauhkanlah kami dari pencobaan - pencobaan. Teguhkanlah iman kami ketika kami mengalami kesulitan dan kemalangan hidup, supaya kami mencari pertolonganMu dan bukan dari sumber-sumber lain yang belum jelas. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...