Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Orang-orang kecil , para pengagum Yesus

Sketsa Iman, 18 Juli 2018

Bacaan 1 : Yes. 10:5-7,13-16
Bacaan Injil : Mat 11:25-27

Ulasan Kitab Suci : 

11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. 11:26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. 11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.

Renungan :

Ada sebuah cerita, seorang professor ingin datang kepada seorang Romo yang hidup sebagai pertapa di daerah gunung. Professor ini datang untuk meminta makna hidup kepada sang Romo yang dikatakan sangat religius dan tentunya dekat dengan Tuhan. Romo ini, mengajaknya untuk masuk ke rumah kecil tempat dia bertapa, berdoa dan bermeditasi kepada Tuhan. Dia lalu menawarkan secangkir teh hangat kepada sang professor.

Lalu Romo itu, mengambil cerek teh dan menuangkannya ke cangkir teh itu, terus - menerus hingga akhirnya cangkir teh itu meluap dan tehnya tumpah. Melihat hal itu, Professor berkata : "Stop Romo, Stop! Sudah penuh, kenapa masih diisi terus ?" Romo itu kemudian berhenti dan berkata kepadanya : "Seperti inilah kondisi anda datang kepada saya. Anda seperti secangkir teh yang sudah penuh. Anda tak akan bisa menerima pendapat saya, sebelum anda membuka ruang dan membiarkan pengalaman, pandangan hidup saya dan juga pengajaran saya masuk ke diri anda."

Allah, sangat memfavoritkan orang-orang kecil, miskin, terlantar, bukan karena kondisi mereka serba berkekurangan, tetapi karena mereka membuka diri dan menghargai hal-hal yang ada diluar diri mereka. Semakin banyak orang memiliki sesuatu, semakin menantang untuk melihat apa yang tidak dimiliki, entah itu : ilmu pengetahuan berupa pendidikan yang baik, kekayaan materi, status kedudukan dan lingkungan yang sehat dan baik.

Marilah kita mengingat contoh ketika Yesus ditolak oleh orang-orang Nazareth, yang telah mengenal Dia dari kecil, mereka tahu latar belakang Yesus, anak tukang kayu, anak Yusuf-Maria dan keluarga besarNya dikenal orang-orang disana. Hal ini merupakan penghambat, hingga akhirnya mereka menolak Yesus. Lalu ada juga 3 golongan pemuka di Israel : orang-orang Farisi, ahli-ahli Taurat, orang-orang Saduki, yang juga sering dengan ilmu pengetahuan mereka, menantang dan menentang Yesus.

Marilah kita selalu bersedia buka hati untuk Tuhan. Kita mau Yesus masuk di hidup kita, maka kita harus siap untuk belajar hal-hal yang di tekankan oleh Tuhan untuk kita. Ketika kita mau mendekat kepada Bapa, Allah yang tersembunyi, maka kita harus mendekat kepada Yesus, Allah yang kelihatan. Dan jika kita mau mendekat kepada Allah yang kelihatan , kita harus bersandar dan bekerjasama dengan Roh Kudus,  yang mengungkapkan kasih Allah Bapa dan Allah Putera ini kepada kita. 

Ketika kita dibabtis, kita dikuatkan dalam Krisma, kita diperbaharui dalam Ekaristi senantiasa, maka kita telah termasuk dalam orang-orang yang diperkenankan tahu oleh Yesus, menurut Ayat 27 itu. Marilah kita mendekat kepadaNya.

Teladan Orang Kudus : St Frederikus 

Frederikus hidup pada abad kesembilan di Utrecht, di bagian tengah Belanda. Setelah ditahbiskan menjadi imam, Uskup Ricfried menyerahinya tanggung jawab atas biara-biara. Sekitar tahun 825, ia dipilih untuk menggantikan Ricfried sebagai Uskup Utrecht. Uskup Frederikus menaruh perhatian besar pada umat dalam keuskupannya. Ia juga memberikan prioritas utama pada karya misi. Ia mengutus St. Odulf dan imam-imam lainnya yang gagah berani ke daerah-daerah di mana penduduknya masih kafir. Ia menghendaki mereka mendengar warta Kabar Gembira.

Karena kedudukannya sebagai uskup, Frederikus mendapatkan musuh-musuh juga. Putera-putera raja sangat menentang cara hidup amoral ibu angkat mereka. Mereka meminta Uskup Frederikus untuk berbicara kepada Ratu Yudit. Uskup mendekatinya dengan lembut namun tegas. Ratu tidak senang dinasehati. Ia malahan marah dan merasa terhina. Tantangan yang lain adalah orang-orang yang tinggal di bagian utara keuskupan Frederikus yang disebut kaum Walcheren. St Frederikus mengutus imam-iman untuk menghantar orang-orang di sana pada iman akan Yesus. Frederikus tahu daerah itu berbahaya dan tidak bersahabat. Ia terus memantau imam-imam yang ia utus. Ia menyemangati mereka dan berusaha membantu agar masyarakat menerima kekristenan. Meski begitu, mereka tidak siap untuk mendengarkan dengan cara apapun. Mereka membalas perhatian uskup kepada mereka dengan kedengkian.

St Frederikus terus menggembalakan keuskupannya dengan giat dalam kasih. Pada tanggal 18 Juli 838 terjadilah suatu tragedi. Uskup baru saja merayakan Misa. Dengan khusuk ia mengucap syukur ketika dua orang menikamnya dengan pisau. Sebuah ayat dari Mazmur 116 terlintas di benaknya. Perlahan-lahan, uskup yang di ambang ajal itu berdoa, “Aku boleh berjalan di hadapan TUHAN di negeri orang-orang hidup.” Beberapa menit kemudian ia pun wafat. Sebagian orang mengatakan Ratu Yuditlah yang mengutus pembunuh-pembunuh bayaran karena murkanya kepada uskup. Sebagian orang beranggapan bahwa pihak yang bertanggung jawab adalah orang-orang Walcheren. Para pembunuh tidak pernah tertangkap dan dihukum. Uskup Frederikus dihormati sebagai seorang martir dan santo.

Ref : 
http://yesaya.indocell.net/id230_s__frederikus.htm

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, terangilah akal budi dan hati kami supaya kami selalu mau bersandar dan percaya kepadaMu dalam segala hal. Semoga kami setia senantiasa dan tidak mengandalkan diri kami sendiri. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Maria dan Elisabet

Sketsa Iman, 21 Desember 2017 Bacaan 1 : Zef 3:14-18 Bacaan Injil : Luk 1: 39 - 45 Ulasan Kitab Suci :  Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.   Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.  Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus,   lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan    dan diberkatilah buah rahimmu.  Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku   datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.  Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." Renungan : Cerita tentang kabar sukacita dan kekuatan iman yang bertumbuh berlanjut lagi hari ini. Kita diajak untuk melihat percakapan pe...

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi o...

Sketsa Iman - Konsisten menempuh rintangan

Sketsa Iman, 11 Desember 2017 Bacaan 1 : Yes 35:1-10 Bacaan Injil : Luk 5:17 - 26 Ulasan Kitab Suci :  Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni."Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain...

Sketsa Iman - Iman sejati

Sketsa Iman, 4 Desember 2017 Bacaan 1 : Yes 2:1-5 Bacaan Injil : Mat 8:5-11 Ulasan Kitab Suci :  Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. Aku ...

Sketsa Iman - Menjadi agen cinta Yesus

Sketsa Iman, 9 Desember 2017 Bacaan 1 : Yes 30:19-21,23-26 Bacaan Injil : Mat 9:35-10:1,6-8 Ulasan Kitab Suci : Sekali peristiwa Yesus berkeliling ke semua kota dan desa. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.Melihat orang banyak yang mengikuti-Nya, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit. Maka mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."Lalu Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. Yesus mengutus mereka dan berpesan, "Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel! Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit...