Bacaan 1 : Yer. 13:1-11Bacaan Injil : Mat 13:31-35
Ulasan Kitab Suci :
3:31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. 13:32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya." 13:33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya." 13:34 Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, 13:35 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."
Renungan :
Tuhan Yesus menghadirkan Kerajaan Sorga, dari kondisi sederhana yang menyimpan potensi besar. Ia mulai dari karya nyata yang Ia hadirkan dipublik : menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat dan mengajar. Tuhan Yesus menghadirkan diriNya sebagai "Wajah Allah yang kelihatan". Ia lalu memulai pengaruhNya, menanamkan akar pondasi yaitu memilih dan mengutus para murid yang kita kenal sebagai 12 Rasul, mendirikan Gereja dan mengutus Roh Kudus untuk menaungiNya.
2000 tahun telah berlalu, Gereja berdiri sebagai perpanjangan tangan kasih dan karya Kristus sendiri. Biji Sesawi, benih Kerajaan Allah yang diwartakan itu kini sudah menjadi sebuah pohon yang kuat dengna 3 pondasi utama : iman, harapan dan kasih. Lewat Gereja, lewat kita semua, Kerajaan Allah dihadirkan dalam banyak bentuk : Ekaristi Kudus dimana kita menyambut Allah didalam hati kita secara langsung, karya-karya karitatif kepada orang miskin, tertindas, lemah, berdosa merupakan sebuah gerakan yang dilakukan Gereja, terbesar sepanjang masa.
Gereja mengalami jatuh bangun dalam banyak bentuk. Kepemimpinan Paus sempat terguncang, kemartiran terjadi dimana-mana, penganiayaan, penolakan dan perlawanan terhadap pertumbuhan Gereja terus terjadi tetapi Gereja pun bisa berubah menjadi semakin kuat dan malah menampilkan figur-figur teladan yaitu para kudus dengan teladan mereka.
Dewasa ini, biji sesawi itu masih terus harus dipelihara, tatkala sudah mulai bertumbuh dan kita semua adalah bagian didalamnya. Kita berkarya, menghasilkan buah dari segala aktifitas kita. Kita adalah bagian dari Kerajaan Allah yang terbangun ini, bahkan kita adalah Ahli Waris Surga yang menerima keselamatan itu. Marilah kita belajar dengan tangan dan karya pikiran kita, menjadikan Kerajaan Allah semakin dirasakan orang-orang.
Teladan Orang Kudus : St Petrus Kristologus
Ketika Uskup Agung Ravenna, Italia, wafat, Petrus ditunjuk oleh Paus St Leo Agung untuk menggantikannya. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 433. Sebagai seorang imam dan uskup, St Petrus berkarya secara efektif. Ia berjuang keras untuk menghapuskan kekafiran yang masih ada dalam keuskupannya. Ia membantu umatnya bertumbuh dalam iman. St Petrus menjadi terkenal sebagai seorang pengkhotbah. Sungguh, “Krisologus” artinya “perkataan emas”. Namun demikian, semua khotbah ataupun homilinya singkat saja. Ia khawatir para pendengarnya menjadi bosan. Di samping itu, khotbah-khotbahnya pun bukanlah sesuatu yang luar biasa istimewa ataupun indah. Namun, pesan-pesan yang disampaikannya jauh lebih berharga daripada emas. Ia berkhotbah dengan semangat begitu rupa hingga mampu menggugah hati para pendengar yang mendengarkannya dengan terpukau. Dalam khotbah-khotbahnya, St Petrus mendesak setiap orang untuk menerima Yesus sesering mungkin dalam Komuni Kudus. Ia ingin agar semua orang menyadari bahwa Tubuh Tuhan haruslah menjadi santapan setiap hari bagi jiwa. Uskup yang baik ini juga berjuang demi persatuan segenap anggota Gereja Katolik. Ia berusaha mengatasi segala kebingungan yang ada dalam umat tentang iman Katolik. Ia juga senantiasa mengusahakan damai. St Petrus Krisologus wafat pada tanggal 2 Desember 450 di kota kelahirannya, Imola, Italia. Oleh karena khotbah-khotbahnya yang mengagumkan, yang begitu kaya akan pengajaran, pada tahun 1729 Paus Benediktus XIII memaklumkan St Petrus sebagai Doktor Gereja.
Ref :
http://yesaya.indocell.net/id230_st__petrus_krisologus.htm
Doa :
Allah yang penuh kasih setia dan panjang sabar, lewat rencana indahMu, Kerajaan Allah kembali hadir di dunia. Lewat Yesus, PuteraMu, kami mengenal kembali indahnya kehadiran kerajaan Allah ditengah-tengah kami : keselamatan hidup kami, penyembuhan fisik dan rohani kami dan pembebasan hidup kami. Ajarilah kami turut serta bertumbuh dan bernaung didalam diri GerejaMu yang kudus. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar