Sketsa Iman, 8 Mei 2018
Bacaan 1 : Kis 16 : 22 - 34
Bacaan Injil : Yoh 16:5-11
Ulasan Kitab Suci :
Renungan :
Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Yesus sampai pada pernyataan bahwa Ia akan pergi dan membuat para murid bersedih. Murid-murid akan merasa kehilangan sosok Yesus yang telah begitu dekat dengan mereka, walaupun mereka belum memahami mengapa dan kemana Yesus harus pergi. Oleh karena itu, yang paling banyak menguraikan segala sesuatu adalah Yesus sendiri.
Yesus mengatakan lagi : lebih berguna jika Ia pergi, karena jika Ia pergi akan ada Penghibur yang datang dan kali ini Yesus menyebutkan bahwa Ia mengutus sang Penghibur kepada para murid. KedatanganNya disertai dengan berbagai misi yaitu : menginsafkan dunia akan dosa, menyatakan kebenaran dan penghakiman.
Mempertobatkan orang-orang adalah langkah pertama yang wajar dan penting. Sang Penghibur tak lain adalah Roh Kudus sendiri, pribadi ketiga dari Allah. Sesuatu yang kudus, tidak dapat masuk ke dalam sesuatu yang kotor. Maka langkah pertama kehadiran Roh Kudus adalah membuat kita semua menyadari dosa-dosa kita, bahwa diri kita perlu dibersihkan supaya Dia dapat bertahta dan berkuasa dihati kita.
Roh Kudus setelahnya akan masuk dalam diri kita, bertahta dan membuat berbagai pembaharuan. Ia akan membuat kita mengenali kebenaran, mengenali siapa itu Kristus, percaya kepadaNya, menerima keselamatan dan melakukan perbuatan-perbuatan Kristus dalam hidup kita sendiri. Ia akan menguduskan kita!
Dan yang terakhir, terkait dengan penghakiman, berhubung penguasa dunia ini yaitu maut sudah dikalahkan dan dosa-dosa yang membuat manusia terpisah telah hancurkan, maka Roh Kudus juga berperan untuk menuntun kita semua ke jalan yang benar. Siapa yang mengikuti petunjuk dan bimbingan dari Roh Kudus akan terselamatkan.
Teladan Orang Kudus : B. Katarina dari St. Agustinus
Katarina dilahirkan pada tanggal 3 Mei 1632 di Prancis dalam keluarga Katolik yang saleh. Kakek neneknya memberikan pelajaran berharga dengan teladan besar untuk mengasihi orang-orang sakit seperti mengobati mereka hingga sembuh dirumah mereka, ketika rumah sakit belum tersedia dan menolong orang-orang yang berkesusahan seperti pengemis yang cacat untuk tinggal, makan dan mandi.
Semua ini membentuk pandangannya tentang penderitaan dan kesulitan itu butuh kesabaran. Ia bergabung dalam Ordo baru Biarawati St Agustinus dan merawat orang-orang sakit di rumah sakit. Selanjutnya, ia ikut serta ke Kanada untuk merintis pelayanan baru ditengah-tengah orang - orang Indian dan suku Iroquis yang sempat bersikap keras. Ia mendapatkan suasana hati yang sulit dan ketakutan terhadap bahaya yang ada ditambah dengan kehidupan yang keras, namun ia tetap bertahan dan berdevosi kepada St Yohanes Brebeuf, martir Jesuit di tangan suku Iroquis.
Pada akhirnya, ia mengucapkan janjinya diusia 22 tahun akan berbakti sampai akhir hayat di Kanada dan berusaha untuk turut serta dalam misi disana, dalam doa dan pelayanan rumah sakit hingga akhir hidup. Ia wafat pada usia 36 tahun dan dinyatakan beata oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.
Doa :
Allah Roh Kudus, sang Penghibur kami, tuntunlah hati kami agar dapat mengenali diri sendiri dengan baik, insaf akan dosa-dosa kami dan setia untuk diubah dan mengubah orang lain. Semoga kami senantiasa mau dan bersedia membuka hati kami untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik. Amin
Komentar
Posting Komentar