Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Kita dijadikan anggota keluarga besar Allah

Sketsa Iman, 25 September 2018

Bacaan 1 : Ams. 21:1-6,10-13
Bacaan Injil : Luk 8:19-21

Ulasan Kitab Suci : 

8:19 Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. 8:20 Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau." 8:21 Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."

Renungan : 

Tuhan Yesus datang ke dunia dan membentuk keluarga besar baru dari semua bangsa. Perekat kekeluargaan ini adalah iman yang satu kepada Allah Tritunggal Mahakudus. Kita percaya bahwa Allah Bapa sungguh-sungguh adalah pencipta dunia dan Yesus PuteraNya, adalah penyelamat dunia, dan Roh Kudus adalah penghibur dan pembimbing kita. Salah satu syarat keanggotaan dari keluarga baru ini adalah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.

Di dalam firman itu, terletak panduan hidup yang benar supaya kita semua boleh memelihara keselamatan yang sudah diberikan kepada kita. Keselamatan itu telah diberikan cuma-cuma tetapi dapat gagal kita rasakan jika kita masih hidup dalam dosa, dalam kelemahan - kelemahan kita dan ketika kita tidak mau berusaha untuk memperbaiki hidup kita.

Mendengarkan firman Allah berarti kita memfokuskan Yesus dan ajaran-ajaranNya dalam hidup kita. Itu juga berarti latihan praktik kesalehan rohani seperti berkomunikasi dengan Allah lewat doa, kitab suci , misa kudus dan lewat tindakan - tindakan kasih kepada sesama dalam berbagai bentuk. Dengan ini semua, berarti kita telah berpartisipasi dalam tindakan mendengarkan dan melakukan firman Allah itu sendiri.

Teladan Orang Kudus : St Sergius 


Santo Rusia yang terkenal ini hidup pada abad keempatbelas. Pada waktu dibaptis, ia dinamai Bartolomeus. Ia tidak sepandai kedua saudara laki-lakinya, tetapi ia belajar membaca dan menulis dengan tekun. Hal ini amat menyenangkannya sebab ia sungguh ingin dapat membaca Kitab Suci. Kedua orangtuanya adalah bangsawan. Semasa ia masih kanak-kanak, keluarganya harus melarikan diri dari para musuh. Mereka harus bekerja sebagai petani. Setelah kedua orangtuanya meninggal dunia, Bartolomeus dan saudaranya - Steven - pergi mengasingkan diri untuk hidup sebagai pertapa. Mereka membangun sebuah gereja kecil dari batang-batang pohon yang mereka tebang. Gereja ini mereka persembahkan kepada Tritunggal Mahakudus. Ketika Steven pergi ke Moskow untuk masuk biara, Bartolomeus hidup sendirian. Ia mengenakan jubah biarawan dan mengambil nama Sergius.

Sergius seorang pemuda yang tinggi besar dan kuat. Ia cukup kuat bertahan menghadapi dingin yang menggigit dan angin kencang yang menerpa rumah hutannya. Ia bahagia berdoa kepada Tuhan dan megnasihi-Nya dengan segenap hati. Ia menyebut api dan petir sebagai teman-temannya; ia bahkan berkawan dengan beruang-beruang. Tak lama kemudian, para pemuda yang lain datang untuk ikut ambil bagian dalam hidup Sergius yang kudus. Para pemuda itu meminta Sergius menjadi abbas mereka. Sergius ditahbiskan sebagai imam dan memimpin biara dengan amat bijak.

Suatu ketika kala sebagian dari para biarawan bersama saudaranya sendiri - Steven - yang telah kembali - berselisih paham dengannya, Sergius pergi demi memelihara perdamaian di biara. Empat tahun kemudian, Sergius diminta kembali. Para biarawan begitu gembira melihatnya hingga mereka mencium tangannya, kakinya dan bahkan jubahnya. Para penguasa sering datang minta nasehat Sergius. Ia menjadi begitu terkenal hingga ia diminta untuk menjadi Uskup Keuskupan Rusia yang besar. Namun ia terlalu rendah hati untuk menerimanya. Pangeran Moskow tidak yakin apakah sebaiknya ia berupaya melawan bangsa kafir Tartar yang biadab. St Sergius mengatakan, “Jangan takut, Tuanku. Majulah dalam iman melawan musuh. Tuhan besertamu.” Dan bangsa Rusia pun menang. Tidaklah mengherankan mengapa orang banyak mengandalkan dan mengasihi St Sergius. Itu karena kepercayaannya kepada Tuhan dan kerinduannya yang besar untuk membantu semua orang. St Sergius wafat pada tahun 1392.

Ref : 
http://yesaya.indocell.net/id239_st__sergius.htm

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang penuh kasih, kami berterima kasih atas kesempatan untuk kembali menjadi bagian dari anak-anakMu. Kami menyadari bahwa walaupun Tuhan Yesus telah menyelamatkan kami, kami sendiri harus berjuang untuk menjaga sikap, pikiran kami setiap hari supaya menjauh dari dosa dan mendekat kepadaMu. Semoga dengan demikian, kami senantiasa setia mengikuti apapun yang menjadi kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Setia mendekatkan diri kepada Tuhan

Sketsa Iman - 11 Desember 2019 Bacaan 1 : Yes 40:25-31 Bacaan Injil : Mat 11:28-30 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Renungan :  Ketenangan jiwa, merupakan sebuah hadiah nyata dan bernilai tinggi yang ditawarkan oleh Yesus, sebagai konsekuensi dari sikap dan komitmen kita untuk mengikuti Dia. Yesus, Tuhan kita mau menawarkan kelegaan dan penghiburan dengan mengundang kita untuk datang kepadaNya. Kitapun diajak saat ini untuk merefleksikan, bagaimana cara kita mendekat kepada Tuhan ? Seberapa baik usaha kita saat ini untuk datang kepadaNya. Kita tidak bisa melihat Tuhan secara langsung, namun dengan iman, kita memandang dan yakin bahwa Ia selalu beserta kita. Ada pepatah yang mengatakan "Tuhan hanya se...

Sketsa Iman - Perhatian penuh kepada Allah

Sketsa Iman -  8 Oktober 2019 Bacaan 1 : Yun 3:1-10 Bacaan Injil : Luk 10:38-42 10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Renungan :  Hari ini kita mau merenungkan bersama kisah tentang perjumpaan antara Yesus dengan Marta dan Maria. Marta disebut menerima Yesus di rumahnya, artinya dia-lah sang tuan rumah y...

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi o...

Sketsa Iman - Kuasa Yesus

Sketsa Iman - 16 Desember 2019 Bacaan 1 : Bil 24:2-7.15-17a Bacaan Injil : Mat 21:23-27 21:23 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" 21:24 Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. 21:25 Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? 21:26 Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." 21:27 Lalu mereka menjawab Yesus: ...

Sketsa Iman - Jalur untuk mencari keberadaan Allah yang tepat

Sketsa Iman - 26 Maret 2020 Bacaan 1 : Kel 32:7-14 Bacaan Injil : Yoh 5: 31- 47 5:31 Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; 5:32 ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. 5:33 Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; 5:34 tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. 5:35 Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. 5:36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. 5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, r...