Sketsa Iman - 25 Februari 2020
Bacaan 1 : Yak 4:1-10
Bacaan Injil : Mrk 9:30-37
9:30 Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; 9:31 sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit." 9:32 Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.
9:33 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?" 9:34 Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. 9:35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." 9:36 Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: 9:37 "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."
Renungan :
Nasihat Yesus hari ini, amat berlawanan dengan gaya hidup duniawi yang umum dimana orang - orang berlomba - lomba menjadi yang terbaik, no satu dalam segala hal. Padahal kita tidak bisa menerima hasil yang merata, dan menjalani hidup yang sama dengan orang lain. Jurang kemiskinan tetap tercipta antara orang yang kaya dan orang yang miskin. Apapun bentuknya, standar duniawi ini tidak sesuai dengan gaya hidup orang Kristiani.
Yesus mengambil contoh seorang anak kecil, yang memiliki kemurnian hati yang besar, masih terbatas dalam banyak hal seperti belum memiliki hak suara menyatakan pendapat ditengah masyarakat, bahkan belum bisa menyatakan diri sendiri di hadapan publik. Hal ini masih terjadi sampai sekarang dimana anak-anak baru bisa menerima kartu tanda penduduk, bisa membuka rekening dan aktifitas tertentu diusia - usia tertentu.
Kita belajar prinsip pelayanan dari sini. Dengan merendahkan diri, kita mempersiapkan diri untuk melihat kebesaran Tuhan. Dengan tidak mengambil kredit atas peristiwa positif, sanjungan pujian dari orang lain, kita belajar melihat kesuksesan yang diraih atas usaha kita dan orang lain dan yang terpenting adanya anugerah Tuhan. Kita belajar untuk menyambut Tuhan dengan terlebih dahulu mengosongkan diri kita.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami mohon anugerah kerendahan hati, supaya kami belajar untuk tidak menonjolkan diri sendiri, dan berusaha selalu menjadi yang terbaik. Standar - standar duniawi inilah yang biasanya membuat hati kami menjadi sulit tenang. Berilah kami kedamaian yang sejati, yang seturut dengan kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Yak 4:1-10
Bacaan Injil : Mrk 9:30-37
9:30 Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; 9:31 sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit." 9:32 Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.
9:33 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?" 9:34 Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. 9:35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." 9:36 Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: 9:37 "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."
Nasihat Yesus hari ini, amat berlawanan dengan gaya hidup duniawi yang umum dimana orang - orang berlomba - lomba menjadi yang terbaik, no satu dalam segala hal. Padahal kita tidak bisa menerima hasil yang merata, dan menjalani hidup yang sama dengan orang lain. Jurang kemiskinan tetap tercipta antara orang yang kaya dan orang yang miskin. Apapun bentuknya, standar duniawi ini tidak sesuai dengan gaya hidup orang Kristiani.
Yesus mengambil contoh seorang anak kecil, yang memiliki kemurnian hati yang besar, masih terbatas dalam banyak hal seperti belum memiliki hak suara menyatakan pendapat ditengah masyarakat, bahkan belum bisa menyatakan diri sendiri di hadapan publik. Hal ini masih terjadi sampai sekarang dimana anak-anak baru bisa menerima kartu tanda penduduk, bisa membuka rekening dan aktifitas tertentu diusia - usia tertentu.
Kita belajar prinsip pelayanan dari sini. Dengan merendahkan diri, kita mempersiapkan diri untuk melihat kebesaran Tuhan. Dengan tidak mengambil kredit atas peristiwa positif, sanjungan pujian dari orang lain, kita belajar melihat kesuksesan yang diraih atas usaha kita dan orang lain dan yang terpenting adanya anugerah Tuhan. Kita belajar untuk menyambut Tuhan dengan terlebih dahulu mengosongkan diri kita.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami mohon anugerah kerendahan hati, supaya kami belajar untuk tidak menonjolkan diri sendiri, dan berusaha selalu menjadi yang terbaik. Standar - standar duniawi inilah yang biasanya membuat hati kami menjadi sulit tenang. Berilah kami kedamaian yang sejati, yang seturut dengan kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar