Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Belajar tentang kasih

Sketsa Iman, 19 September 2018 

Bacaan 1 : 1 Kor 12:31 - 13:1-13
Bacaan Injil : Luk 7:31-35

Ulasan Kitab Suci : 

12:31 Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. 13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. 13:3Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. 13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. 13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. 13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. 13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. 13:9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.13:10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. 13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. 13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. 13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Renungan :


Pada hari ini, marilah kita belajar tentang iman, kasih dan pengharapan yang oleh Gereja dikenal sebagai tiga kebajikan teologal. Dengan ketiga hal ini, kita bertumbuh menjadi pribadi yang semakin dekat dengan Allah. Pertumbuhan yang kita alami secara rohani ini tergambar dalam 13:11-13 dimana kita semua menuju perjumpaan dengan Allah dari muka ke muka dan bersatu denganNya.

1 Kor 13:1-13 sendiri sudah teramat populer di kalangan umat Kristiani karena isinya yang begitu indah,  tentang bagaimana cinta kasih itu melampaui segala sesuatu. Kasih itu adalah sumber dari segala kebaikan, darinya mengalirlah sikap sabar, bermurah hati, kesopanan, kecukupan diri, pemaaf dan juga sikap yang mau berpasrah sepenuhnya kepada Tuhan.

Dalam permenungan kita, marilah kita menyimak bagaimana St Paulus menyandingkan hal ini dengan karisma-karisma Roh Kudus seperti bahasa roh, bernubuat, berkata-kata dalam semua bahasa, yang tidak ada artinya jika tidak punya kasih. Itu semua akan menjadi kesombongan belaka. Orang yang merasa memiliki iman untuk yakin pada Tuhan tetapi jika tidak punya kasih juga sia-sia, karena Tuhan sendiri mengharapkan kita semua mau belajar saling membantu satu dengan yang lain. Terakhir, jikapun kita melakukan praktik-praktik memberi, kita berkorban sedemikian rupa tapi kalau tidak ada cinta kasih didalamnya, semuanya sia-sia.

Jadi ini sampai ke pertanyaan sebenarnya mengamalkan kasih itu bagaimana sih ? Kasih itu sabar. Namun, seberapa sering kita berkata "ah, kesabaranku ada batasnya..." Dikatakan juga kasih itu murah hati, tapi seberapa sering kita memberi dengan mengukur-ngukur atau bahkan dengan terpaksa disaat orang lain membutuhkan bantuan kita ? Dikatakan juga kasih itu tidak cemburu. Seberapa sering kita membandingkan hidup kita dengan orang lain dan lupa bersyukur ? Ini semua baru sebagian dari refleksi tindakan kita.

Jadi sebenarnya, tugas pribadi kita masih sangat banyak, namun kita harus percaya bahwa Allah akan memampukan kita semua. Roh Kudus, yang berdiam didalam diri kita itu adalah Roh Cinta Kasih Allah. Jika kita berpaut kepadaNya, semuanya menjadi mungkin. Lihatlah bagaimana Bunda Theresia sanggup menolong orang-orang sakit, miskin dan hampir mati dijalan-jalan kota Kalkuta. Lihatlah bagaimana Santa Theresia dari Lisieux mampu melakukan pekerjaan - pekerjaan sederhana dengan cinta yang besar.

Rahasia dari para kudus ini adalah karena mereka melihat Yesus dalam kehidupan mereka sendiri. Bunda Theresia melihat Yesus yang kedinginan, Yesus yang berduka saat ia melihat orang-orang sakit dan terlantar itu. Santa Theresia dari Lisieux mencuci piring dengan penuh semangat, mencuci baju dengan penuh semangat , untuk Yesus. Jadi kalau indikatornya adalah untuk Yesus, semaunya menjadi sangat indah. Mari ktia coba lakukan hal ini.

Doa : 
Ya Allah Tritunggal Mahakudus, Bapa, Putera dan Roh Kudus, berkatilah kami semua hari ini supaya kami belajar meresapkan di dalam hati kami cinta kasihMu dan membagikan kasih itu kepada sesama dalam hidup kami. Semoga kami juga melihat kehadiranMu dalam semua hal yang kami lakukan setiap waktu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu