Sketsa Iman, 30 September 2018
Bacaan 1 : Bil 11:25-29
Bacaan 2 : Yak 5:1-6
Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48
Ulasan Kitab Suci :
Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan
Siapa yang menyesatkan orang
9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; 9:45 Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka;9:47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, 9:48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.
Renungan :
Bacaan hari ini terkait dengan kesesatan. Tindakan kesesatan bisa terjadi karena dua hal, pertama karena ada seseorang yang menyampaikan suatu hal yang tidak dikuasainya dengan baik sehingga menjadi salah, dan yang kedua karena memang orang ini sengaja memberikan pernyataan atau hal - hal yang memang salah itu. Mari kita melihat pesan - pesan Yesus lewat pengajaranNya di Injil hari ini.
Pada bagian pertama bacaan Injil, dikisahkan ada seseorang yang bukan pengikut Yesus, menggunakan nama Yesus untuk mengusir setan. Tentang hal ini, Yesus mencegah para murid untuk melarang orang itu berkarya. Tuhan Yesus selalu mampu melihat hati, dan apa yang dikatakanNya memang masuk akal bahwa tak mungkin seketika juga orang yang menggunakan nama Yesus itu, mengumpat Yesus. Tuhan Yesus juga berkata bahwa mereka akan mendapatkan upahnya sendiri.
Pada bagian kedua adalah penjelasan Yesus lebih jauh tentang kesesatan yang dilakukan orang-orang tertentu. Bagi Yesus, tindakan penyesatan ini harus diredam dengan keras. Memang dalam ayat-ayat 43 - 48 mungkin terdengar menakutkan, tetapi kita dapat menangkap makna penting dari nasihat Yesus yang keras ini. Yesus menginginkan komitmen diri kita yang tidak setengah-setengah hati.
Kesesatan disini bisa berarti kecenderungan untuk jatuh dalam dosa, terutama secara fisik. Tangan kita mengambil sesuatu yang bukan hak kita, mulai dari harta bahkan sampai nyawa seseorang, mata kita melihat hal - hal yang tidak benar sementara kaki kita juga dapat melangkahkan kita mengambil suatu kesempatan yang jelek. Semua ini adalah sebuah ajakan dari Yesus untuk "bermatiraga" dalam tindakan kita.
Maka, marilah kita belajar untuk mengekang diri dan waspada terhadap pikiran, perkataan, perbuatan dan kelalaian - kelalaian kita lalu bersama dengan Tuhan Yesus, kita berusaha melakukan hal - hal yang benar.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, terima kasih atas pengajaran tentang "hal-hal yang menyesatkan" kami. Bimbinglah kami setia kepadaMu dan menyadari kelemahan - kelemahan kami sehingga kami selalu dapat memelihara keselamatan yang telah diberikan Tuhan Yesu bagi kami. Semoga kami bisa menjadi terang, dengan melakukan perbuatan - perbuatan yang baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar