Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Sorak sorai orang yang menderita



Sketsa Iman, 9 September 2018

Bacaan 1 : Yes 35:4-7a 
Bacaan 2 : Yak 2:1-5
Bacaan Injil : Mrk 7:31-37

Ulasan Kitab Suci : 

7:31 Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. 7:32 Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. 7:33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. 7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah! 7:35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. 7:36 Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. 7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

Renungan : 

Hari ini, seluruh bacaan Kitab Suci benar-benar berbicara tentang kabar baik bagi mereka yang menderita. Masing-masing bacaan menonjolkan keindahan yang saling berhubungan dan merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua.

1. Mari meresapi karya dan janji Tuhan bagi kita 

Melalui bacaan 1, marilah kita meresapkan ayat per ayat : 
Katakanlah kepada orang-oragng yang tawar hati, "Kuatkanlah hatimu, janganlah takut!" 

Bagi kita semua yang hatinya sedang sedih, kecewa, lelah, merasa tidak dihargai dan kurang dipahami, KUATKANLAH HATIMU dan JANGANLAH TAKUT. 

Lihatlah, Allahmu datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" 

Allah kita senantiasa adalah Allah yang hidup. Mari kita pejamkan mata, sebutkan nama Yesus dihati dan minta Tuhan memeluk dan mencintai kita dengan kasihNya. 

Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.

Orang buta bukan hanya buta fisik, tapi buta hati. Maka disini, Allah juga membuka mata hati kita untuk melihat sisi positif, perjuangan hidup orang lain dan juga membuka wawasan pandangan kita terhadap berbagai hal. Telinga kita dibuka untuk menyimak pendapat orang lain, untuk mendengarkan kata-kata penghiburan dan pengharapan yang mau menguatkan.

Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai;

Disaat kita merasa terkepung, dan kita bingung mau melangkah kemana, langkah hidup kita diarahkan sesuai jalan Tuhan , dan ketika kita takut berbicara, menyampaikan pendapat yang baik, kita dikuatkan sehingga bisa menyatakan pendapat dengan baik, dan mengungkapkan pujian dan kata-kata membangun.

sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah gersang menjadi sumber-sumber air.

Refleksi tentang bagian terakhir ini adalah saat ketika kita diubah oleh Allah. Kristuslah mata air, yang membuat kita menjadi subur, segar dan ceria. Kita yang biasanya merasakan kekeringan, sekarang di basahi oleh cinta kasih Allah.

Satu kesimpulan, jika Allah bertindak Ia tidak hanya menyembuhkan sakit fisik, tetapi juga sakit - sakit rohani lainnya. Ia memulihkan martabat manusia sepenuhnya. 

2. Mari tidak memandang materi, tetapi melihat martabat manusia

Melalui Bacaan 2, kita menemukan ajaran yang benar dari surat Rasul Yakobus tentang bagaimana memandang sesama kita. Memandang sesama, patut melihat dari martabat setiap orang, bahwa mereka manusia yang diciptakan Allah, dicintai Allah, juga sama-sama Ahli Waris Kerajaan Allah dalam iman akan Yesus Kristus. Menurut St Agustinus, pada senja hidup, kita akan diadili dengan cinta kasih. Marilah kita bersikap hormat dan siap sedia menghargai siapa saja tanpa memandang kedudukan dan status sosial.

Satu hal yang selalu saya jadikan sebagai pengingat adalah bahwa saya, tidak bisa memilih dikeluarga dan lingkungan seperti apa saya hidup , lahir. Apakah saya bisa memilih lahir dikeluarga sangat kaya secara finansial ? Dapatkah saya memilih bisa lahir dengan kegantengan luar biasa ? Ternyata walaupun berbeda - beda sejumlah besar orang dapat membuat perbedaan besar dengan bermacam-macam cara. Jadi, jika bukan itu semua apakah tolak ukurnya ? 

3. Yesus, pusat dan sumber sukacita orang - orang menderita

Melalui Injil, Yesus adalah perwujudan dari janji-janji yang diungkapkan pada bacaan 1. Ia Allah yang mau memulihkan dan menolong. Ia membuka telinga orang yang tuli dan sekali lagi orang-orang bersukacita dan memuliakan Tuhan.

Doa : 

Allah, Bapa yang Maha baik, kami merasakan cintaMu lewat janji - janji keselamatan yang Engkau nyatakan bagi kami. Kami mau membuka hati kami, biarlah Engkau masuk dan bertahta dan menjadi pusat hidup kami. Semoga setelah merasakan cinta kasihMu, kami juga rela berbagi dengan orang-orang lain. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Setia mendekatkan diri kepada Tuhan

Sketsa Iman - 11 Desember 2019 Bacaan 1 : Yes 40:25-31 Bacaan Injil : Mat 11:28-30 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Renungan :  Ketenangan jiwa, merupakan sebuah hadiah nyata dan bernilai tinggi yang ditawarkan oleh Yesus, sebagai konsekuensi dari sikap dan komitmen kita untuk mengikuti Dia. Yesus, Tuhan kita mau menawarkan kelegaan dan penghiburan dengan mengundang kita untuk datang kepadaNya. Kitapun diajak saat ini untuk merefleksikan, bagaimana cara kita mendekat kepada Tuhan ? Seberapa baik usaha kita saat ini untuk datang kepadaNya. Kita tidak bisa melihat Tuhan secara langsung, namun dengan iman, kita memandang dan yakin bahwa Ia selalu beserta kita. Ada pepatah yang mengatakan "Tuhan hanya se...

Sketsa Iman - Perhatian penuh kepada Allah

Sketsa Iman -  8 Oktober 2019 Bacaan 1 : Yun 3:1-10 Bacaan Injil : Luk 10:38-42 10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Renungan :  Hari ini kita mau merenungkan bersama kisah tentang perjumpaan antara Yesus dengan Marta dan Maria. Marta disebut menerima Yesus di rumahnya, artinya dia-lah sang tuan rumah y...

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi o...

Sketsa Iman - Kuasa Yesus

Sketsa Iman - 16 Desember 2019 Bacaan 1 : Bil 24:2-7.15-17a Bacaan Injil : Mat 21:23-27 21:23 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" 21:24 Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. 21:25 Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? 21:26 Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." 21:27 Lalu mereka menjawab Yesus: ...

Sketsa Iman - Jalur untuk mencari keberadaan Allah yang tepat

Sketsa Iman - 26 Maret 2020 Bacaan 1 : Kel 32:7-14 Bacaan Injil : Yoh 5: 31- 47 5:31 Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; 5:32 ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. 5:33 Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; 5:34 tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. 5:35 Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. 5:36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. 5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, r...