Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Selalu mengusahakan perbuatan baik

Sketsa Iman, 10 September 2018

Bacaan 1 : 1 Kor 5:1-8
Bacaan Injil : Luk 6:6-11

Ulasan Kitab Suci : 
6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. 6:7 Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia. 6:8 Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri. 6:9 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?" 6:10 Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya. 6:11 Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.

Renungan : 

Yesus kembali melakukan kebiasaan rutinNya, yaitu masuk ke rumah ibadat, dan mengajar orang banyak. Yesus juga senantiasa sigap dalam menyembuhkan orang - orang sakit, mengajar dan mengusir roh - roh jahat kapanpun dan dimanapun Dia berada. Kita mampu melihat cara kerja Tuhan yang amat menakjubkan, karena Dia mengetahui isi hati orang lain dengan sangat jelas. Kelakuan para ahli Taurat dan orang Farisi, bukannya menuntun orang sakit kepada Yesus, malah menghalangi hal itu terjadi dan bahkan mau menjebak Yesus.

Tindakan yang dilakukan oleh Yesus, adalah contoh nyata tindakan yang kita sebagai orang Kristiani, patut perhatikan dengan seksama. Ditengah-tengah himpitan serangan fitnah, tindakan dan pola pikir jahat yang mau menjatuhkan, kita diajak oleh Kristus untuk berani membawa perkara-perkara yang ada secara terbuka. Karena sikap dan tindakan yang jahat umumnya pasti akan ditentang oleh orang-orang, dan mereka yang berbuat kesalahan pasti mau menyembunyikan tindakan-tindakannya. Persis inilah yang dilakukan oleh Yesus. 

Pertama-tama, Yesus menghadapkan orang yang mati tangannya itu ditengah orang banyak dan mengetuk pintu hati orang-orang yang hadir : "Aku bertanya kepada kamu : Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?" Lalu tanpa menunggu jawaban dari orang-orang, Yesus lantas menyembuhkan orang itu. Bagi Yesus, tindakan ini sudah cukup, Ia menghadirkan keadilan ditengah-tengah orang banyak dan Ia meluruskan makna hukum Taurat, supaya jangan disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak tepat.

Reaksi akhir dari orang - orang Farisi dan ahli-ahli Taurat malahan semakin membenci dan merundingkan lebih lanjut hal - hal yang jahat untuk Yesus. Kita semua, dipanggil menjadi saksi - saksi Kristus , untuk mengusahakan segala perbuatan baik yang mungkin kita lakukan dengan setia. Bila dihadapkan pada masalah, janganlah kita takut untuk berdiri dan berani memegang teguh iman kepercayaan kita. 

Teladan Orang Kudus : St Nikolaus dari Tolentino



Nikolaus dilahirkan pada tahun 1245 di Ancona, Italia. Kedua orangtuanya telah lama mendambakan serta menantikan kehadiran seorang anak. Nikolaus adalah jawaban atas doa-doa mereka dan ziarah mereka ke kapel St. Nikolaus dari Bari. Pasangan tersebut amat berterima kasih atas bantuan doa St. Nikolaus hingga mereka menamakan bayi mereka seturut namanya. Ketika anak itu besar, ia mengatakan bahwa ia ingin menjadi seorang imam. Anak itu suka berdoa dan ingin hidup dekat Tuhan. Teman-teman keluarganya berharap agar ia menjadi imam di suatu paroki yang kaya di mana Nikolaus dapat cepat dipromosikan. Nikolaus tidak banyak bicara, tetapi diam-diam ia mencari dan berdoa. Suatu hari, ia masuk sebuah gereja. Seorang imam Agustinian yang kudus sedang menyampaikan khotbah. Katanya: “Janganlah mencintai dunia atau pun barang-barang duniawi, sebab dunia ini akan segera berlalu.” Nikolaus merenungkan kata-katanya. Ia pergi dengan kata-kata itu terngiang-ngiang di telinganya. Ia tahu bahwa Tuhan telah memakai imam tersebut untuk menyentuh hidupnya. Nikolaus menjadi yakin akan pentingnya mewartakan Sabda Tuhan. Ia memutuskan untuk mohon bergabung dalam ordo yang sama dengan imam tersebut.

Ordo itu adalah Ordo Santo Agustinus (OSA) dan imam itu adalah Pastor Reginald yang kemudian menjadi pembimbing novisnya. Biarawan Nikolaus mengucapkan kaulnya ketika usianya delapan belas tahun. Kemudian ia mulai pendidikannya untuk menjadi imam. Nikolaus ditahbiskan sekitar tahun 1270. Dengan semangat cinta kasih Pastor Nikolaus melaksanakan karya kerasulannya dengan berkotbah di berbagai paroki. Suatu hari, ketika sedang berdoa di sebuah gereja, sekonyong-konyong ia mendengar suara yang mengatakan: “Ke Tolentino, ke Tolentino. Tinggallah di sana.” Segera sesudah peristiwa itu, ia ditugaskan ke kota Tolentino. Ia melewatkan tiga puluh tahun terakhir hidupnya di sana. Pada masa itu terjadi suatu pergolakan politik yang besar di sana. Banyak orang tidak datang ke gereja untuk mendengarkan Sabda Tuhan serta beribadah kepada-Nya. Para biarawan St. Agustinus memutuskan bahwa sangat perlu diadakan khotbah di jalan-jalan. St. Nikolaus dipilih untuk ambil bagian dalam rencana ini. Dengan sukarela ia berkhotbah di tempat-tempat terbuka dan di tempat-tempat di mana banyak orang berkumpul. Orang mendengarkan khotbahnya dan banyak di antaranya yang bertobat atas dosa-dosa mereka dan atas ketidakpedulian mereka. Mereka mulai hidup lebih baik. Pastor Nikolaus melewatkan berjam-jam setiap harinya di daerah-daerah kumuh Tolentino. Ia mengunjungi mereka yang kesepian. Ia memberikan sakramen kepada mereka yang sakit dan menjelang ajal. Ia memberikan perhatian terhadap kebutuhan anak-anak dan ia mengunjungi orang-orang di penjara. Banyak mukjizat dilaporkan terjadi ketika St. Nikolaus masih hidup. Ia menjamah seorang anak yang sakit sambil berkata, “Semoga Allah yang baik menyembuhkanmu,” dan anak itu pun sembuh.

St. Nikolaus dari Tolentino menderita sakit selama kurang lebih satu tahun sebelum akhirnya wafat pada tanggal 10 September 1305. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Eugenius IV pada tahun 1446.

Ref : 


Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, limpahkanlah rahmatMu ke dalam hati kami supaya kami dapat membangun rasa keadilan yang baik menurut standar cinta kasihMu. Semoga dalam berbagai hal dihidup kami, kami mampu menjadi saksi kebenaran bagi sesama kami yang menderita. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu