Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Ditolak di Nazaret

Sketsa Iman, 3 September 2018 

Bacaan 1 : 1 Kor 2:1-5
Bacaan Injil : Luk 4:16-30

Ulasan Kitab Suci : 

4:16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. 4:17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: 4:18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku 4:19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." 4:20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. 4:21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." 4:22 Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?" 4:23 Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!" 4:24Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. 4:25 Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. 4:26 Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. 4:27 Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." 4:28 Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. 4:29 Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. 4:30 Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Renungan :


Bacaan hari ini di Injil adalah bacaan sukacita yang dibawa Yesus, yang kemudian ditolak oleh penduduk kota kelahiranNya sendiri. Seperti biasa, dalam adat istiadat orang Yahudi, seseorang boleh diperkenankan untuk membaca nas kitab suci pada hari Sabat dan memberikan renungan. Yesus yang kala itu sudah tampil dimana-mana juga melakukan hal yang sama di kotaNya itu.

Sungguh bukan sebuah kebetulan bahwa Yesus menemukan nas kitab suci dari Yesaya, yang memang menggambarkan sosok Mesias yang akan datang. Dari kitab itu , tersingkaplah perbuatan - perbuatan sang Mesias yaitu  diurapi Allah, pengabaran kabar baik terhadap orang-orang miskin, pengutusan sang Mesias dan juga pembebasan, penyembuhan orang - orang sebagai sebuah tanda Tahun Rahmat Tuhan yang tiba. Semuanya begitu indah, karena Yesus yang berdiri dihadapan orang-orang ini telah mempunyai reputasi besar yang mendahuluiNya sendiri.  Maka ketika Yesus berkata :  "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya" sesungguhnya mengungkapkan bahwa Yesuslah terang , Mesias, Yang Di Urapi, Yang Diutus Allah itu. 

Namun semuanya berubah, ketika mata orang-orang mulai tertuju kepadaNya. Ungkapan ini sebenarnya tidak hanya melihat secara fisik , tetapi menilai siapa sosok Yesus yang telah mereka kenal, lewat fakta-fakta dan pengetahuan mereka yang terbatas. Ketika mereka mengucapkan : "Bukankah  Ia ini anak Yusuf ?" disitu mereka telah menurunkan standar Keilahian Yesus dan mulai berdebat, bergumul dengan pemahaman mereka yang terbatas. 

Saya pun teringat ketika pernah diajarkan cara untuk berbicara didepan umum. Saat hendak membawakan sharing iman atau renungan kepada orang - orang, kita semua diminta untuk bersikap percaya diri dan dalam memperkenalkan diri, berusaha untuk memberikan kesan yang mendalam. Tak jarang, bahan sharing atau renungan itu diawali dengan penggunaan multimedia yang baik, anekdot yang lucu dan hal-hal yang fresh , ceria supaya orang-orang bersemangat. 

Yesus telah melakukan itu semua dengan baik tetapi penilaian orang-orang memang terkadang menyebabkan hal-hal itu menjadi berat sebelah. Yesus mengajak orang-orang itu agar membuka hati dan memeriksa penilaian mereka sendiri, apa alasannya mereka meminta tanda dari Yesus ? Jika dari awal sudah ada keputusan bulat bahwa Yesus tak mungkin Mesias yang dijanjikan karena Ia anak Yusuf, maka buat apa itu semua diberikan. Yesus mengambil beberapa contoh untuk mengungkapkan betapa hal - hal semacam ini sudah menjadi pola dimasa lampau , dari zaman Nabi Elia, dan Zaman Nabi Elisa. Hal ini dijawab dengan tentangan keras dari orang - orang itu yang mau membunuh Yesus!

Bagi kita semua, kita pun harus melihat di dalam hati kita apa gambaran kita tentang Yesus ? Siapakah Dia bagi kita ? dan apakah selama ini , kita mengurung Yesus dan kepribadianNya dengan apapun yang kita kenal ?  Sudahkah kita memurnikan pemikiran kita tentang Yesus dan posisiNya dalam hidup kita ? Jika kita tahu Yesus adalah Mesias, kita tidak menyingkirkanNya di pinggir hati kita, tetapi kita menempatkan Yesus dipusat hidup kita. 

Teladan Orang Kudus : St. Gregorius Agung

Ref : 

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, seringkali kami gagal melihat kehadiran Yesus puteraMu dalam hidup harian kami. Seperti yang diberitakanNya hari ini lewat kitab Nabi Yesaya, terlebih lagi kami menemukan bahwa Tuhan Yesus tetap hidup dan setia mendampingi kami hingga saat ini. Bimbinglah kami supaya kami selalu memperbaharui diri kami sendiri dan setia kepada Allah senantiasa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...