Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Diselamatkan melalui komunitas


Sketsa Iman - 1 Agustus 2019

Bacaan 1 : Kel. 40:16-21,34-38
Bacaan Injil : Mat 13:47-53


13:47 "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. 13:48 Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. 13:49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, 13:50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. 13:51 Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya, kami mengerti." 13:52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya." 13:53 Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Iapun pergi dari situ.

Renungan : 

Sebuah perumpamaan yang jauh lebih tegas, diceritakan oleh Yesus terkait tentang akhir zaman. Ia menceritakan sebuah hal yang sudah dipahami oleh para muridNya yang sebelumnya adalah para nelayan. Yesus mengingatkan nasib orang  - orang yang memilih untuk tetap berperilaku buruk, yang terbiasa berbuat dosa dan tidak mau bertobat dan yang menyia-nyiakan hidupnya tanpa berpikir bahwa suatu saat nanti kehidupan di dunia ini akan selesai.

Dalam perumpamaan tentang pukat itu, yang diambil dari pukat adalah ikan - ikan yang jelek. Sesuai dengan hukum Taurat, jenis ikan itu adalah yang tidak bersisik dan atau tidak punya sirip. Dengan begitu Yesus menunjukkan juga bahwa ada kriteria yang harus dipenuhi untuk bisa memilah dengan benar. Begitupun bagi kita, Tuhan sudah memberikan panduan yang jelas, yaitu hukum cinta kasih : Kasihilah Allah dan kasihilah sesama. Bagaimana cara untuk mengasihi ?

Ikan - ikan biasanya bergerombol bersama saat berenang di laut untuk tujuan melawan predator - predator, mendapatkan kemudahan untuk berkembang biak dan keunggulan dalam pergerakan bersama (hidrodinamik) yang efisien. Saat dijaring, nelayan - nelayan dengan mudah menangkap ikan berjenis sama ini. Kitapun bisa mencontoh realita ini dengan mencoba hidup berdampingan dalam sebuah komunitas. Mengapa kita tidak meniru model seperti itu ?

Gereja Katolik adalah persekutuan orang beriman. Gereja yang sejati bukanlah bangunan fisik indah yang kita tempati untuk melaksanakan Misa dan berkegiatan. Kitalah Gereja, karena kita semua adalah tubuh Kristus. Di dalam Gereja mengalirlah juga kekayaan rohani yang indah dalam bentuk kelompok - kelompok misalkan Legio Maria, KTM, JP2, LOJF, persekutuan doa, dll.

Bila kita hanya bergerak sendirian, tantangan dunia ini mampu mengepung kita dan membuat kita serasa tidak berdaya. Kita menyadari tuntutan untuk hidup benar ini sulit ditawar sementara mungkin kita akan merasa cepat lelah, dan bisa saja berkesimpulan salah bahwa hanya orang - orang tertentu saja yang bisa diselamatkan karena mereka giat berdoa, giat ke gereja, giat baca kitab suci sementara kita sendiri masih naik turun dalam hidupnya. Kalau kita sendiri, ya berat... tapi kalau bersama-sama ?

Cobalah kita lihat kembali komentar - komentar ini :  "kok kamu lesu hari ini, saya doakan ya supaya kamu jadi lebih semangat hari ini ", "eh disini ada quotes rohani yang menarik " , "yuk ke Gereja bareng, ntar saya jemput jam 4 sore ya... ", " ayo baksos bersama , kita melayani hari ini " . Itu semua adalah penawaran - penawaran dari sesama untuk kita atau dari kita untuk mereka. Disini kita mempraktikkan hukum kasih Allah, yaitu mengasihi sesama. Kita mengasihi sesama dengan peduli terhadap mereka.

Doa :

Allah, Bapa yang penuh kasih, terima kasih atas kesadaran yang Engkau berikan kepada kami bahwa suatu saat nanti kami semua akan menghadapi akhir zaman. Namun disamping itu juga, kami boleh diberikan sarana untuk mampu bertahan menghadapi tantangan - tantangan itu, yaitu lewat komunitas kami dimana Engkau menempatkan kami semua. Semoga kami setia saling menguatkan, saling mendoakan dan berkarya bersama dengan penuh sukacita untuk kemuliaan namaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu