Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Jangan menggantungkan hidup pada hal yang sementara

Sketsa Iman, 12 September 2018

Bacaan 1 : Sir. 24:17-22
Bacaan Injil : Luk 6:20-28

Ulasan Kitab Suci : 

6:20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. 6:21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. 6:22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. 6:23 Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. 6:24 Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. 6:25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. 6:26 Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."

Renungan :

Ketika saya masih kecil, saya sering mendengarkan perkataan ini bahwa hidup itu seperti sebuah roda yang berputar. Ada waktunya ketika kita berada diatas, dipuncak kesuksesan kita dan ada waktu ketika kita dibawah, di masa-masa paling sulit di hidup kita. Namun, bagaimana dengan orang yang sangat kaya atau orang yang sangat miskin, apakah mereka juga bisa mengartikan hidup seperti itu ?

Ketika kita melihat ajaran dari Tuhan Yesus, kita menemukan sebuah kontras juga. Jika kita saat ini miskin, kita sebenarnya memiliki Kerajaan Allah, jika kita saat ini kelaparan, kita akan dipuaskan dan jika kita saat ini menangis, kita akan tertawa. Sebuah pesan lanjutan ini menjadi kunci bahwa jika karena Anak Manusia, orang membenci, mengucilkan, menolak dan menjadikan hal itu sebagai sesuatu yang jahat, itu tidak masalah!

Jadi tingkah laku kita atas itu semua, tidak perlu dikhawatirkan karena di dalam Yesus, kita mendapatkan penghiburan yang lebih bersifat kekal. Kemiskinan, kelaparan dan juga tangis sedih adalah sementara. Semuanya itu suatu waktu nanti pasti akan berakhir. Nah, hal berikutnya justru adalah kondisi orang-orang yang umumnya amat berbahagia didunia ini, tetapi ada peringatan khusus dari Yesus. Ok, kita sekarang bahagia dengan status sosial dan kekayaan yang baik, bisa tertawa, ok kita sekarang kenyang dengan hiburan, makanan enak. Tapi, ini juga sementara! Segala sesuatunya akan berakhir dan ketika itulah kita akan bersedih dan menderita karena telah kehilangan semua yang baik itu.

Maka sebenarnya jika kita melihat kondisi kedua ini, hidup sederhana dimasa sekarang dan mendapatkan hidup kekal yang bahagia jauh lebih besar keuntungan dan porsinya di banding dengan hidup berkelimpahan dan mengandalkan itu, tetapi hanya sementara lalu di kehidupan kekal tidak mendapatkan apa-apa.

Disini, Tuhan adalah penentu dan pusatnya. Kalau kita bersedih, kita bisa melihat tangan-tangan Tuhan bekerja. Di waktu gembira, hendaknya kita banyak bersyukur dan menjadikan itu sebagai tanggung jawab pribadi untuk berbagi. Ada satu lagi hal sangat penting untuk semua orang Kristen.

Semakin kita berkekurangan dan tak mampu, semakin banyak bagian dan porsi yang dapat kita serahkan kepada Allah. Dan jika Allah itu Mahakuasa, Mahatahu, Mahaadil, apakah yang tidak dapat dilakukanNya ? Diiringi dengan rencana indah dari Allah + kepercayaan kita, betapa indahnya hasil dari kepasrahan kepada Tuhan ini. Kita benar-benar pada akhirnya akan bersukacita!

Teladan Orang Kudus : St Felix dan Siprianus

Felix dan Siprianus, keduanya adalah Uskup Afrika yang hidup pada abad kelima. Mereka menderita bersama lebih dari 4900 martir dalam masa penganiayaan yang hebat oleh bangsa Vandal. Huneric, raja Vandal, membuang umat Kristiani ini ke pengasingan di padang gurun Libya. Mereka diperlakukan dengan begitu keji oleh bangsa Moor.

Seorang uskup yang kudus bernama Victor berusaha menolong umat Kristiani yang malang ini, yang dijebloskan ke dalam sebuah penjara yang ngeri. Mereka dikurung tanpa udara maupun penerangan yang cukup. Uskup Victor menuliskan kisah keberanian dan penderitaan yang mereka alami. Beliau menceritakan bahwa ketika mereka diperintahkan untuk pergi ke tempat pembuangan di padang gurun yang ganas, mereka keluar dari penjara dengan menyanyikan madah pujian. Umat Kristiani lainnya mencucurkan arimata melihat kegagahan mereka. Bahkan para perempuan dan anak-anak ikut pergi bersama mereka ke pembuangan dan tewas di sana. Dalam kisah ini diceritakan pula tentang Uskup St Felix. Ia tua renta dan setengah lumpuh hingga seseorang mengatakan kepada raja Vandal, “Baginda dapat meninggalkan dia mati di sini.” Tetapi Raja Huneric dengan keji menjawab, “Jika ia tidak dapat menunggang kuda, ia dapat diseret dengan lembu.” Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk mengikatkan uskup tua yang gagah berani ini pada seekor keledai dan dengan demikian ia dibuang agar mati di padang gurun.

Kita juga merayakan St Siprianus. Uskup Siprianus hidup dua abad sesudah St Siprianus dari Kartago. St Siprianus yang pestanya kita rayakan hari ini mempertaruhkan nyawanya sendiri demi memelihara sebanyak mungkin para tawanan. Ia menghabiskan segenap waktu dan kekuatannya, pula segala yang dimilikinya, demi menolong mereka. Akhirnya, ia sendiri ditangkap juga dan dibuang ke pengasingan. Di sana ia wafat sebagai martir akibat perlakuan keji terhadap umat Kristiani.

Ref :
http://yesaya.indocell.net/id247_st_felix_dan_st_siprianus.htm


Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, curahkanlah rahmat Roh KudusMu ke dalam hati kami supaya kami belajar berjuang dengan baik sesuai dengan kehendakMu. Berilah kami kekuatan supaya kami bisa memanfaatkan segala berkat-berkatMu sebagai sarana untuk hidup. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu