Bacaan 1 : Yer 18:1-6
Bacaan Injil : Mat 13:47-532
Ulasan Kitab Suci :
13:47 "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. 13:48 Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. 13:49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, 13:50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. 13:51 Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya, kami mengerti." 13:52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Renungan :
Hari ini kita kembali mendapatkan bacaan yang bernuansa "penghakiman akhir zaman" setelah kemarin mendapatkan tentang lalang-gandum, penabur, mutiara berharga dan harta terpendam di ladang. Kita jangan merasa takut atau cemas, saat mendengarkan tentang akhir zaman. Sebenarnya, ini adalah sebuah perumpamaan cinta Allah yang mau memperhatikan diri kita, yang sejak awal mula diciptakan Allah sungguh amat baik.
Orang-orang disebut jahat, jika perbuatan-perbuatannya merugikan orang lain, merusak dan menghancurkan kehidupan. Orang-orang disebut baik, jika perbuatan-perbuatannya memberikan manfaat bagi sesama dan lingkungan, membangun hidup, melestarikan kehidupan. Nasib orang baik akan bersatu dengan Allah, nasib orang jahat, mengalami keterpisahan dari Allah, sang sumber hidup untuk selama-lamanya.
Nah, kita harus seimbang dalam hidup kita terhadap segala hal. Menurut renungan yang saya dapatkan hari ini dari Misa Harian, ternyata hal-hal baik dan hal-hal "buruk" sama-sama penting ada didunia. Bagi kita, seorang Kristen, kita tidak hanya mendapatkan berkat-berkat saja, tetapi juga kita mendapatkan salib-salib kehidupan. Lewat salib kehidupan, kita belajar menjadi tangguh ditengah-tengah dunia.
Maknanya ini menyadarkan saya juga karena ini berhubungan dengan perumpamaan-perumpamaan lainnya, seperti "Lalang-gandum", yaitu kenapa koq Allah membiarkan kejahatan tetap berdampingan dengan kebaikan didunia ini. Mengapa harus ada lalang disamping gandum dibiarkan tumbuh bersama ? atau dalam hal ini, laut memiliki ikan-ikan baik dan ikan-ikan yang tidak baik ? Karena itu semua dapat menjadi pelajaran berharga untuk kita.
Sebagai contoh : seseorang yang terlalu dilindungi kebersihan makanannya, selalu makan makanan yang dimasak baik, memiliki imunitas / daya tahan tubuh yang tidak sebaik mereka yang lebih bebas dalam makan. Pun begitu, segala sesuatu yang terlalu bebas sekalipun juga tidak baik, misalkan terlalu banyak makanan manis, menimbulkan diabetes, atau makanan berlemak dapat meningkatkan kolesterol. Jadi dalam hidup, hal-hal baik dan hal-hal "buruk" saling menyeimbangkan diri kita.
Marilah kita tahu diri, cerdas dan seimbang supaya kita dapat menghidupi keberadaan kita didunia. Kita pandai untuk mengatur segala sesuatu sesuai dengan kehendak Allah. Jika kita berfokus pada Allah, maka kita tidak mudah jatuh. Kita akan dibantu, disaring oleh Allah menjadi seperti ikan baik yang diletakkan didalam pasu, yaitu lingkungan tempat kita bertumbuh.
Teladan Orang Kudus : St. Eusebius Vercelli
Eusebius dilahirkan di pulau Sardinia, Italia, sekitar tahun 283. Kedua orangtuanya adalah orang-orang Kristen yang saleh. Menurut tradisi, ayahnya wafat sebagai martir. Eusebius senantiasa aktif dalam komunitas Kristiani. Ia terpanggil untuk melayani umat di Roma dan kemudian pergi ke Italia utara, ke Vercelli. Eusebius dipilih sebagai uskup pertama Vercelli. Uskup Eusebius dan sebagian imamnya menjalani hidup biasa seturut gaya hidup para biarawan dalam biara. Para imamnya mendapatkan persiapan matang untuk bertumbuh dalam kehidupan rohani. Mereka juga berlajar bagaimana menghadapi orang-orang yang datang kepada mereka untuk mohon bimbingan. Para imam dalam bimbingan St Eusebius menjadi pelayan-pelayan Kristus yang tekun dan riang gembira. Banyak dari antara mereka yang di kemudian hari ditahbiskan sebagai uskup.
Pada masa itu, bidaah Arian tersebar luas. Banyak orang menjadi bingung dan menganggap bidaah tersebut sebagai benar. Kaisar Konstantius juga seorang penganut bidaah Arian, ia menghendaki agar semua orang berpihak kepadanya. Para uskup yang tidak mau tunduk padanya dibuang dari keuskupan mereka. St Atanasius dibuang pada tahun 355. Eusebius hadir dalam Sidang Milan yang mengutuk St Atanasius. Tetapi, Eusebius tidak mau memberikan suaranya untuk menentang Atanasius, jadi ia disingkirkan juga. Eusebius dibuang ke Palestina. Pada mulanya, seorang yang baik hati memberinya tumpangan sebagai tamu terhormat di rumahnya. Tetapi, orang yang baik ini meninggal dunia dan para penganut bidaah Arian menculik sang uskup. Mereka menganiaya, menyeretnya di jalan-jalan, lalu mengurungnya dalam sebuah kamar sempit empat hari lamanya. Ketika para utusan dari keuskupan Vercelli menuntut agar uskup dibebaskan serta dikembalikan ke tempat asalnya, tuntutan dipenuhi. Tetapi, sebentar kemudian, bapa uskup disiksa dan dianiaya kembali. Ketika Konstantius wafat pada tahun 361, kaisar berikutnya mengijinkan para uskup yang diasingkan untuk kembali ke keuskupan mereka.
St Eusebius adalah seorang pembela kebenaran yang gagah berani, juga para uskup lainnya yang mengagumkan pada masa itu, seperti St Atanasius dan St Meletius. St Eusebius diyakini sebagai salah seorang yang memberikan sumbangan dalam persiapan “Kredo Atanasius.” Kredo ini merupakan salah satu kredo yang sangat berharga di mana dinyatakan segala apa yang kita yakini sebagai orang Katolik. Uskup Eusebius menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya di Vercelli, di tengah umat keuskupannya. Ia wafat pada tanggal 1 Agustus 371.
Ref :
http://yesaya.indocell.net/id234_st__eusebius_vercelli.htm
Doa :
Ya Allah, tuntunlah kami selalu dan biarlah kasih setiaMu senantiasa melingkupi hidup kami supaya kami bisa menjadi berkat ditengah-tengah dunia. Hari ini kami boleh menyadari, mengapa ada hal-hal baik dan hal-hal buruk dalam hidup kami. Sepanjang kami bisa menyaring hidup kami, dan fokus kepadaMu, kami akan menjadi semakin kuat. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Doa :
Ya Allah, tuntunlah kami selalu dan biarlah kasih setiaMu senantiasa melingkupi hidup kami supaya kami bisa menjadi berkat ditengah-tengah dunia. Hari ini kami boleh menyadari, mengapa ada hal-hal baik dan hal-hal buruk dalam hidup kami. Sepanjang kami bisa menyaring hidup kami, dan fokus kepadaMu, kami akan menjadi semakin kuat. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar