Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Percaya kepada Kristus dalam iman yang sejati



Sketsa Iman, 7 Agustus 2018

Bacaan 1 : Yer. 30:1-2,12-15,18-22
Bacaan Injil : Mat 14:22-36


Ulasan Kitab Suci : 

14:22 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.14:23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. 14:24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. 14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. 14:26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut. 14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." 14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. 14:30Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" 14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" 14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. 14:33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."

14:34 Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret. 14:35 Ketika Yesus dikenal oleh orang-orang di tempat itu, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah itu. Maka semua orang yang sakit dibawa kepada-Nya. 14:36 Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.

Renungan : 

Marilah kita kembali masuk ke dalam hati kita, untuk melihat seberapa pesat pertumbuhan iman di dalam hati kita ? Seberapa jauh kita mengandalkan Tuhan dalam kebimbangan, ketakutan, kesakitan kita ? Seberapa jauh kita melibatkan Tuhan dalam rencana hidup kita ? Bila kita + Tuhan terus menerus diupayakan, pasti buah-buah pekerjaan yang baik yang akan ditampilkan.

Itulah juga sebabnya mengapa persoalan-persoalan dalam hidup kita, sebaiknya tidak hilang total sepenuhnya, karena semua itu akan membawa kita mendekat kepada Tuhan, dan iman kita yang telah ditaburkan Tuhan akan dapat bertumbuh dan menjadi kuat. Semakin banyak persoalan yang berhasil kita atasi, iman kita semakin kokoh.

Tuhan Yesus senantiasa mengedepankan iman sebagai senjata dan rahmat yang besar untuk kita, supaya kita bisa disembuhkan, dikuatkan dan mengalami kasih-setia dari Allah. Dalam setiap aktifitas pelayananNya, inilah yang selalu di teladankan dan juga diajarkan oleh Tuhan Yesus. Injil berbicara tentang iman yang kita arahkan kepada Tuhan.

Marilah kita melihat 2 contoh iman dalam bacaan hari ini. Pertama, Petrus yang mencoba mendekati Yesus, ketika perahu mereka terkena badai. Yesus yang berjalan diatas air, melawan hukum alam mempersilahkan Petrus datang kepadaNya. Ini ibarat kehidupan yang sedang menaungi kita dengan banyak kesusahan, dan kita diajak untuk memandang, mendekat kepada Kristus. Tuhan pun membuka jalan bagi kita. Disinilah juga iman Petrus, dan iman kita bertumbuh. Petrus merasakan angin kencang dan fokus ke masalah-masalahnya sendiri, sehingga ia mulai tenggelam. Jika kita kehilangan fokus utama kita kepada Kristus, kita pun juga akan tenggelam.

Contoh iman yang kedua terjadi segera sesudah perjumpaan Yesus dan Petrus, ketika mereka mendarat di Genesaret. Orang-orang berkerumun mendekati Yesus supaya dipulihkan dari kondisi mereka. Yang luar biasa adalah sikap iman mereka yang percaya, walau hanya menyentuh jumbai jubah Yesus saja, mereka akan sembuh. Mereka tidak lagi perlu mendengarkan kata-kata Yesus secara langsung, cukup menyentuh saja dan mereka percaya Tuhan menggapai mereka.

Marilah kita menguatkan hati kita kembali, mengusahakan supaya kita bisa menjada iman kita yang dianugerahkan Tuhan Yesus dengan sungguh - sungguh. Kita menggantungkan seluruh harapan kita, perencanaan hidup kita, kelemahan - kekurangan kita, kepadaNya supaya kita diperbaharui.


Teladan Orang Kudus : St Sixtus II




Para kaisar Romawi yang menganiaya orang-orang Kristen berusaha untuk memusnahkan kepercayaan kepada Yesus dan agama yang mereka benci sekaligus mereka takuti. Meskipun mereka tidak menyadarinya, namun sesungguhnya setiap kali mereka membunuh seorang kudus, mereka semakin memperkuat keyakinan orang-orang Kristen. Dari penganiayaan bangsa Romawi yang banyak menumpahkan darah itu, muncullah para martir. Persembahan para martir kepada Yesus yaitu kesetiaan mereka, bahkan hingga rela mengurbankan nyawa, mendatangkan berkat bagi Gereja hingga akhir jaman.

Penganiayaan oleh Kaisar Valerian mengakibatkan kemartiran Paus St. Sixtus II dan keenam diakonnya pada hari yang sama. Penganiayaan dilakukan dengan amat kejam. Banyak orang dari komunitas Kristiani bersembunyi dalam katakomba-katakomba bawah tanah. Mereka ambil bagian dalam Perayaan Misa dan saling menguatkan satu sama lainnya. Sixtus, seorang imam Roma, diangkat menjadi Paus pada tahun 257. Pada tahun yang sama penganiayaan oleh Kaisar Valerian dimulai. Paus Sixtus maju terus dengan berani selama satu tahun, sebagian besar dengan bersembunyi, dan meneguhkan umat Kristen. Dengan kebijaksanaan serta kelemahlembutannya, ia bahkan menyelesaikan masalah-masalah tentang iman Kristiani.

Pada tanggal 6 Agustus 258, para prajurit Romawi menerjang masuk suatu ruangan dalam katakomba di mana Sixtus sedang duduk dengan tenang. Ia sedang menyampaikan khotbahnya tentang cinta kasih dan pengampunan Yesus. Sebagian orang mengatakan bahwa ia langsung dibunuh di tempat itu, di atas kursinya, bersama dengan empat orang dari keenam diakonnya. Sebagian lagi mengatakan bahwa ia dan para diakonnya dibawa pergi untuk diadili. Kemudian mereka dibawa kembali ke ruangan yang sama dan dibunuh. Dua diakon lainnya dibunuh juga beberapa saat kemudian pada hari yang sama.

Seabad sesudah peristiwa tersebut, Paus St. Damasus menuliskan sebuah prasasti yang indah di makam St. Sixtus yang terletak dalam katakombe St Kalistus di Roma. St. Sixtus II amat dihargai oleh umat Kristen perdana dan namanya termasuk dalam daftar orang kudus yang dicantumkan dalam Doa Syukur Agung Pertama.

Kita dapat mohon bantuan doa St. Sixtus II agar kita dapat menghargai karunia iman kita dan tumbuh dalam kasih kepada Yesus. Ketika kita takut berdiri tegak menghadapi apa yang Yesus kehendaki dari kita, kita dapat mohon bantuan doa St. Sixtus dan para diakonnya agar kita dikuatkan.

Ref : 
http://yesaya.indocell.net/id234_st__sixtus_ii.htm

Doa : 

Ya Allah, dalam terang iman, kami Kau bawa untuk mengenal kehadiranMu dalam hidup kami. Dalam iman yang sama, kami diteguhkan untuk percaya akan keselamatan kami dan juga dalam iman itu juga, kami boleh merasakan kedekatan dan cinta Tuhan yang hadir dalam hidup harian kami. Curahkanlah iman yang kuat itu ke dalam hati kami masing-masing, supaya dalam setiap hal dalam hidup kami, baik suka maupun duka, kami boleh senantiasa bergantung kepadaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...