Sketsa Iman, 18 Agustus 2018
Bacaan 1 : Yeh 18:1-10.13b.30-32
Bacaan Injil : Mat 19:13-15
Ulasan Kitab Suci :
Yesus Memberkati anak-anak
19:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. 19:14 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." 19:15 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
Renungan :
Anak-anak kecil adalah pribadi-pribadi yang menggemaskan. Dengan keterbatasan dan keluguannya, mereka total dalam belajar. Ketika menemukan hal baru, walaupun belum bisa berbicara mereka belajar dengan melihat, mencium baunya, mengecap, merasakan dan mendengarkan suara khas dari benda-benda yang mereka temukan. Komunikasi mereka masih terbatas, dengan ekspresi wajah senang, sedih hingga menangis.
Anak-anak kecil, mudah digendong, dikasihi, dicintai orang tua dan anggota keluarga lainnya. Mereka menjadi sumber kebahagiaan orang tuanya. Mereka juga adalah alasan orang tua meningkatkan kemampuan hidup supaya bisa memberikan makanan, pendidikan, cinta dan segala keperluan terbaik.
Nah, gambaran umum yang kita terima tentang hubungan orang tua-anak inilah yang persis kita alami dengan Allah kita. Bapa kita itu sungguh besar, sehingga bahkan segala daya upaya kita sebenarnya terbatas sekali. Walaupun begitu, Allah sangat mengerti kita semua. Seperti anak-anak menjadi harta terindah orang tuanya, begitu juga kita semua adalah anak-anak kesayangan Allah.
Dalam bacaan hari ini, Yesus menjadi pelindung sejati yang total. Pertama, dalam aspek simbolis dan ilustrasi dimana Allah mencintai kita sebagai anak-anakNya dan kedua secara nyata /harafiah bahwa Yesus mencintai semua golongan. Anak-anak sering diabaikan, mengganggu urusan orang dewasa dan dalam kisah hari ini, dimintakan doa oleh orang-orang terdekat mereka, dirasa membuang waktu Yesus.
Persis disinilah pelajaran hidup Yesus masuk. Yesus mengingatkan kita bahwa pemilik sejati Kerajaan Sorga, bukan orang-orang yang merasa dirinya kuat, merasa dirinya tahu segalanya, tidak mau belajar secara penuh dan yang tidak bergantung dengan Bapa. Persis, semua sikap yang berlawanan dengan cara hidup anak-anak. Marilah kita mengusahakannya dengan sungguh-sungguh dari sekarang, sambil meminta bantuan Roh Kudus.
Doa :
Ya Bapa, Allah kami yang Mahatahu dan Mahakuasa. Kami belajar mengambil sikap anak kecil yang empunya Kerajaan Sorga menurut Yesus. Bimbinglah kami setia membuka diri senantiasa, supaya kami bertumbuh dalam iman, kasih dan pengharapan. Demi Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Yeh 18:1-10.13b.30-32
Bacaan Injil : Mat 19:13-15
Ulasan Kitab Suci :
Yesus Memberkati anak-anak
19:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. 19:14 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." 19:15 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
Renungan :
Anak-anak kecil adalah pribadi-pribadi yang menggemaskan. Dengan keterbatasan dan keluguannya, mereka total dalam belajar. Ketika menemukan hal baru, walaupun belum bisa berbicara mereka belajar dengan melihat, mencium baunya, mengecap, merasakan dan mendengarkan suara khas dari benda-benda yang mereka temukan. Komunikasi mereka masih terbatas, dengan ekspresi wajah senang, sedih hingga menangis.
Anak-anak kecil, mudah digendong, dikasihi, dicintai orang tua dan anggota keluarga lainnya. Mereka menjadi sumber kebahagiaan orang tuanya. Mereka juga adalah alasan orang tua meningkatkan kemampuan hidup supaya bisa memberikan makanan, pendidikan, cinta dan segala keperluan terbaik.
Nah, gambaran umum yang kita terima tentang hubungan orang tua-anak inilah yang persis kita alami dengan Allah kita. Bapa kita itu sungguh besar, sehingga bahkan segala daya upaya kita sebenarnya terbatas sekali. Walaupun begitu, Allah sangat mengerti kita semua. Seperti anak-anak menjadi harta terindah orang tuanya, begitu juga kita semua adalah anak-anak kesayangan Allah.
Dalam bacaan hari ini, Yesus menjadi pelindung sejati yang total. Pertama, dalam aspek simbolis dan ilustrasi dimana Allah mencintai kita sebagai anak-anakNya dan kedua secara nyata /harafiah bahwa Yesus mencintai semua golongan. Anak-anak sering diabaikan, mengganggu urusan orang dewasa dan dalam kisah hari ini, dimintakan doa oleh orang-orang terdekat mereka, dirasa membuang waktu Yesus.
Persis disinilah pelajaran hidup Yesus masuk. Yesus mengingatkan kita bahwa pemilik sejati Kerajaan Sorga, bukan orang-orang yang merasa dirinya kuat, merasa dirinya tahu segalanya, tidak mau belajar secara penuh dan yang tidak bergantung dengan Bapa. Persis, semua sikap yang berlawanan dengan cara hidup anak-anak. Marilah kita mengusahakannya dengan sungguh-sungguh dari sekarang, sambil meminta bantuan Roh Kudus.
Doa :
Ya Bapa, Allah kami yang Mahatahu dan Mahakuasa. Kami belajar mengambil sikap anak kecil yang empunya Kerajaan Sorga menurut Yesus. Bimbinglah kami setia membuka diri senantiasa, supaya kami bertumbuh dalam iman, kasih dan pengharapan. Demi Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar