Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Ke mana kecondongan hati kita ?

Sketsa Iman, 26 Agustus 2018

Bacaan 1 : Yos 24:1-2a, 15-17,18b
Bacaan 2 : Ef 5:21-32
Bacaan Injil : Yoh 6:60-69

Ulasan Kitab Suci :

Murid-murid yang mengundurkan diri di Galilea

6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" 6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? 6:62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? 6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. 6:64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. 6:65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." 6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

Pengakuan Petrus


6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" 6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; 6:69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."

Renungan : 

Dalam bacaan 1, kita disuguhkan dengan kisah Yosua, panglima perang Israel yang membawa bangsa Israel menguasai tanah terjanji, mengumpulkan tokoh-tokoh bangsa. Dia menanyakan perihal sembah-bakti dari umat Israel , apakah tetap kepada Allah, yang menuntun, melindungi dan melakukan tanda-tanda mujizat besar ataukah kepada dewa-dewi leluhur Israel atau bahkan dewa-dewi yang ada di kanaan ? Jawaban dari bangsa itu secara bulat adalah tetap berpaut kepada Allah.

Dalam bacaan Injil, kurang lebih serupa. Banyak diantara para murid mengundurkan diri setelah mendengarkan pernyataan Yesus tentang Roti Hidup. Bahkan, Yesus menantang para muridNya dengan bertanya : "Kamu tidak mau pergi juga ?" Para rasul, diwakili Petrus berkata : "Tuhan kemana kami akan pergi ? PerkataanMu adalah sabda hidup yang kekal"

Dalam proses selanjutnya, baik bangsa Israel ataupun para murid sama-sama menghadapi jatuh bangun kehidupan. Bangsa Israel kemudian mengalami pembuangan ke Babilonia dan Persia, dan juga dimasa Yesus, mereka di jajah Romawi saat Pompey menguasai Yerusalem. Petrus sempat menyangkal Yesus 3x, para murid pun lari dan berhamburan saat Yesus ditangkap.

Saat ini, pertanyaan serupa diajukan Yesus : "Pilih siapa dalam hidup kita ?" apakah kita memilih Yesus, atau memilih mengandalkan kekuatan dan sumber yang lain, atau mengandalkan diri sendiri ? Jika kita memilih Yesus, maka kita harus menempatkan Yesus dipusat hidup kita. Apapun yang kita lakukan, kita mengundang Yesus untuk hadir dan melihat dari kacamataNya.

Sebagai contoh : jika kita mudah sekali emosi dan marah terhadap orang lain. Jika ikut mau kita, rasanya sakit hati itu harus terbalaskan dengan membuat orang lain itu menderita. Tapi saat kita menempatkan Yesus hadir bersama kita, kita akan teringat pada cara Yesus memaafkan. Yesus memaafkan perempuan berdosa dan tidak melempari dia dengan batu, Yesus bersahabat dengan para pemungut cukai, misalkan Zakheus dan Matius, Yesus memaafkan Petrus yang telah menyangkal dia 3x dan bahkan memberinya kuasa untuk menggembalakan domba-dombaNya yaitu Gereja, dan juga dengan Petrus saat ditanya, berapa kali harus mengampuni, jawaban Yesus "tak terhingga."

Ketika menghadirkan Yesus, maka perubahan hidup pasti terjadi. Kristus akan mentransformasikan kita dengan kekuatan cinta KasihNya. Bersama-sama dengan Roh Kudus, kita juga bertumbuh dalam 3 kebajikan teologal yaitu : Iman, Harapan dan Kasih. Roh Kudus akan memberdayakn kita untuk berpaut kepada Tuhan, setia kepadaNya dan membagikan Kristus kepada sesama.

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, limpahkanlah semangat ketaatan dan iman kepada kami untuk setia kepadaMu. Semoga dengan bimbingan Roh KudusMu, kami rela untuk menempatkan Yesus sebagai pusat hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu