Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Pelajaran pelayanan anti pencitraan

Sketsa Iman, 25 Agustus 2018

Bacaan 1 : Yeh 43:1-7a
Bacaan Injil : Mat 23:1-12

Ulasan Kitab Suci :


23:1 Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: 23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.23:3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. 23:4 Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. 23:5 Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;23:6 mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; 23:7 mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. 23:8 Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. 23:9 Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. 23:10 Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. 23:11 Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. 23:12 Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Renungan :

Hari ini, Injil berbicara tentang pelajaran kepemimpinan ala Kristus. Yesus, adalah motivator dan pengajar paling hebat yang pernah ada. Motivator biasa mudah menggunakan rangkaian kata-kata indah untuk membangkitkan semangat, namun Kristus, meneladankan sendiri semua motivasi dan sabda hidup itu. Kriteria Yesus terkait dengan kepemimpinan adalah menjadi pelayan.

Mengapa justru menjadi pelayan, ketika seseorang berada di posisi teratas ? karena kombinasi antara pekerjaan melayani diiringi dengan kuasa wewenang yang besar seorang pemimpin, mampu menghasilkan perubahan yang besar. Seorang boss atau pimpinan dalam organisasi, kelompok, termasuk juga didalamnya Gereja, mesti membumi. Membumi disini maksudnya, turun ke lapangan, tahu situasi yang berkembang. Para pemimpin memiliki lingkup tugas dengan para pelaksana (manager), yaitu membuat kebijakan - kebijakan. Sungguh sangat berbahaya kalau para pemimpin malas turun ke lapangan dan melihat , merasakan sendiri dampak dari kebijakan yang dibuatnya.

Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus memprotes posisi ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi yang merupakan pemimpin jemaat. Mereka diberikan kuasa untuk mengatur hukum-hukum dan penerapannya, tetapi semua yang mereka lakukan adalah memberikan kebijakan tanpa ikut menerapkannya. Sebaliknya, mereka malah sibuk pencitraan dan mau dianggap hebat. Kesombongan mereka sangat terasa ketika orang-orang harus menyebut mereka rabi dan dihormati dimana-mana. 

Mari kita melihat perilaku pimpinan Gereja zaman sekarang, yaitu Bapa Suci, Paus Fransiskus. Ketika dipilih dalam konklaf, Kardinal Jose Maria Bergoglio memilih untuk melakukan hal-hal baru dengan semangat yang unik dan berbeda. Ketika beliau memilih nama Fransiskus, beliau menaruh cinta yang besar pada kaum miskin. Saat menghadiri pertemuan para uskup, Paus Fransiskus memilih naik kendaraan umum, bersama dengan semua yang lain. Ia juga dalam kesehariannya sebagai Bapa Suci, tidak mengenakan pakaian kepausan yang indah, tetapi jubah putih yang sangat sederhana.

Ketika dipilih , Paus Fransiskus malahan yang meminta kepada umat Gereja untuk mendoakannya. Ada banyak sekali kisah tentang kerendahan hati, kesederhanaan yang telah ditunjukkannya. Paus Fransiskus pernah menelpon seorang wanita yang walaupun hamil diluar nikah yang menjalin hubungan dengan seorang pria yang tanpa sepengetahuannya sudah menikah.Ia bergumul dan walaupun diminta aborsi, tetapi mau mempertahankan anaknya. Dalam keputusasaannya, dia mengirim surat kepada Paus Fransiskus. Diluar dugaan, Paus Fransiskus menelponnya dan bahkan mau membaptis anaknya serta menjadi ayah spiritual bagi anak itu. Kisahnya yang lebih lengkap bisa dilihat di sini.

Nah, bagaimana dengan kita ? Jika kita memegang posisi tertentu dalam suatu organisasi, marilah kita menggunakan semua wewenang itu dan menjalankannya dengan sikap pelayanan yang penuh. Kita memiliki potensi penuh yang dikehendaki Allah untuk membawa kebaikan bagi sesama. Ketika membuat aturan main tertentu, mari tempatkan juga posisi kita di pihak orang-orang yang menjalankan aturan tersebut dan lihat ukuran keadilannya. Adilkah aturan yang kubuat ? apakah lebih banyak manfaatnya daripada kerugiannya ? Mari jalankan pelayanan yang anti pencitraan, ala Kristus.

Teladan Orang Kudus : St Yosef dari Calasanz



Yosef dilahirkan pada tahun 1556 di kastil ayahnya di Spanyol. Ia kuliah dan menjadi seorang pengacara. Pada usia duapuluh delapan tahun, Yosef ditahbiskan sebagai imam. Pastor Yosef diserahi jabatan-jabatan penting dan ia melaksanakan tugas-tugasnya itu dengan baik. Namun demikian, ia merasa bahwa Tuhan memanggilnya untuk melakukan suatu karya istimewa bagi anak-anak miskin di Roma. Taat pada panggilan Tuhan, Pastor Yosef meninggalkan segala yang ia miliki di Spanyol dan pergi ke Roma. Di sana, hatinya tergerak oleh belas kasihan kepada anak-anak yatim piatu dan anak-anak gelandangan yang ia jumpai di mana-mana. Mereka diacuhkan serta diterlantarkan. Pastor Yosef mulai mengumpulkan mereka dan mengajarkan semua mata pelajaran umum kepada mereka, terutama tentang iman. Para imam yang lain mulai bergabung dengannya. Tak lama kemudian Pastor Yosef telah menjadi pemimpin dari suatu ordo religius baru. Tetapi, ia tak pernah membiarkan tugas-tugasnya sebagai pendiri dan pemimpin biara membuatnya berhenti mengajar anak-anak yang dikasihinya. Ia bahkan menyapu lantai kelas sendiri. Seringkali ia mengantarkan anak-anak yang kecil pulang ke rumah mereka ketika jam pelajaran telah usai.

St. Yosef harus mengalami banyak penderitaan karena ulah beberapa orang yang hendak mengambil alih ordonya. Mereka ingin mengelolanya sesuai dengan cara mereka. Suatu ketika ia bahkan diarak di jalan-jalan bagaikan seorang tahanan. Ia nyaris dijebloskan ke dalam penjara, meskipun imam yang baik ini tidak melakukan kesalahan apapun. Ketika umurnya sembilanpuluh tahun, Pastor Yosef menerima kabar yang sangat menyedihkan. Ordonya dilarang terus berkarya. Namun demikan, menanggapi tragedi tersebut Pastor Yosef hanya mengatakan, “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil; terpujilah nama-Nya. Karyaku diselenggarakan semata-mata karena cinta kepada Tuhan.”

Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1648, orang kudus ini wafat dalam tenang dan damai. Usianya sembilanpuluh dua tahun. Beberapa tahun sesudah wafatnya, ordonya, Ordo Imam-imam Piarist, diijinkan untuk melanjutkan kembali karya St. Yosef yang mengagumkan. St. Yosef dinyatakan kudus oleh Paus Klemens XIII pada tahun 1767 dan dinyatakan sebagai santo pelindung sekolah-sekolah Kristen pada tahun 1948 oleh Paus Pius XII.

Ref : 

Doa :

Ya Allah, Bapa yang Maha Kuasa. Tanamkanlah dalam hati kami Roh Pengertian dan Pengendalian Diri , yang memampukan kami menjalankan seluruh peran kami dengan baik tanpa pencitraan. Semoga kami selalu mau melayani sepenuh hati kami dan tidak mengambil keuntungan dan mencari popularitas pribadi. Sebaliknya, biarlah namaMu semakin ditinggikan dan dimuliakan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil