Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Hati kita juga adalah rumah bagi Kristus

Sketsa Iman, 3 Agustus 2018

Bacaan 1: Yer 24
Bacaan Injil : Mat 13:54-58

Ulasan Kitab Suci : 

13:54 Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? 13:55 Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? 13:56 Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" 13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." 13:58
Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.

Renungan : 

 Betapa sedih hati Tuhan Yesus, saat orang-orang terdekatNya, adalah orang-orang yang menolak Dia. Mereka yang tahu sepak terjang kehidupan Kristus sejak masa mudaNya, sewaktu Ia hidup bersama dengan anggota keluarga Nazaret sebagai seorang tukang kayu. Kristus menjalani hidup kemanusiaan yang sangat biasa dan menjalin hubungan dengan masyarakat luas. Namun, ketika Tuhan Yesus ingin menampilkan identitas tersembunyiNya, sebagai Mesias, Guru, Tabib rohani, orang-orang ini yang pertama kali menolak.

Standar orang-orang yang dekat dengan Tuhan di Nazaret adalah standar yang kaku, dan hal ini yang menghalangi pertumbuhan rohani mereka. Mereka gagal paham, siapa Yesus, tidak mampu melihat Yesus yang berubah , yang sedang menjangkau banyak orang mendirikan kerajaan Allah. Oleh karena itu, Tuhan Yesus hanya membuat sedikit mujizat saja di kota Nazaret.

Dewasa ini, Tuhan Yesus tidak hadir secara fisik dengan mata jasmani, kita tak melihat Dia sebagai manusia, tapi tanda kehadiran Kristus, dirasakan secara rohani lewat Hosti Kudus, yang kita hormati dengan sepenuh hati kita. Lalu, dimanakah tempat tinggal Tuhan Yesus saat ini secara rohani ?  Ya, Gereja adalah tempat tinggal Tuhan, yaitu di Tabernakel Kudus,  melalui Ekaristi. Namun ada 1 tempat lagi yang menjadi tempat labuhan favorit dan terbaru dari Tuhan Yesus. 

Hati kita adalah tempat berlabuh terbaru dari Tuhan Yesus. Hati adalah tempat dimana kita bisa mengungkapkan seluruh perasaan dan pergumulan kita kepada Tuhan, secara privat. Namun hati dan pikiran kita, seringkali saling bertentangan satu dengan yang lain dalam banyak hal. Kita seringkali memenangkan ego kita daripada kepentingan lain dengan standar yang lebih tinggi dan lebih baik. 

Tuhan Yesus seringkali menjadi fokus nomor kesekian jika dibandingkan dengan perhatian-perhatian kita yang lain. Masihkah kita lebih sering malas berdoa, malas membuka kitab suci dengan alasan "susah ah, tidak bisa dimengerti". Masihkah kita lebih sering menjalankan rencana-rencana kita tanpa melibatkan Tuhan, dan jika kita sudah melibatkanNya, kita membatasi ruang gerak itu dengan menerima petunjuk yang baik-baik saja, yang sesuai dengan kehendak kita ? Bagaimana jika Tuhan memberikan pekerjaan yang tidak kita sukai, atau suatu tugas - tanggung jawab yang menyulitkan ? 

Kita harus membangun jembatan komunikasi yang positif dengan Tuhan setiap hari. Kita lakukan pemeriksaan batin rutin untuk mengecek, apakah Tuhan Yesus mendapatkan tempat dihatiku hari ini ? Sudahkah perbuatan-perbuatanku berbuah banyak bagi sesama dan menghasilkan kemuliaan bagi Tuhan ? Mari nyamankan Tuhan Yesus didalam rumah hati kita mulai hari ini. 

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, terima kasih atas berkat-berkatMu hari ini yang kami terima. Kami disadarkan oleh sabdaMu bahwa kami adalah rumah kediaman Kristus. Hati kami adalah tempat dimana kami dapat menjangkau Tuhan namun seringkali hati dan keinginan pribadi kami dIisi oleh berbagai hal yang lain. Ajarilah dan tuntunlah kami untuk membersihkan hati dan pikiran kami, dan belajar lebih sungguh membangun relasi yang baik denganMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil