Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Belajar mengenal Mesias

Sketsa Iman, 9 Agustus 2018

Bacaan 1 : Yer. 31:31-34
Bacaan Injil : Mat 16:13-23

Ulasan Kitab Suci : 

16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" 16:14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." 16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" 16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" 16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunciKerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." 16:20 Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias.

16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. 16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." 16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Renungan : 

Petrus, menonjol dan memiliki iman yang besar diantara para murid-murid Yesus. Dalam bacaan hari ini, Petrus, Paus pertama Gereja mengungkapkan identitas Yesus yang dikenalnya dari hatinya sendiri. Sementara banyak orang mengelompokkan Yesus dengan para nabi, guru dan orang-orang hebat lainnya, Petrus sendiri berhasil melihat identitas Yesus yang sesungguhnya yaitu Mesias, sang Putera Allah.

Oleh karena itu, Yesus juga menyatakan Petrus dan memberinya identitas baru yang mengokohkan pondasi Gereja, yaitu batu karang yang hidup. Petrus, sang batu karang diberikan Kunci Kerajaan Sorga dan apa saja yang dilakukannya, yaitu kebijakan-kebijakannya bagi kita, juga berlaku secara meluas baik dibumi dan disurga. Salah satu berkat yang mengalir kepada kita dari hal ini adalah adanya rahmat - rahmat sakramen.

Belum selesai sampai disitu, Yesus mulai mengungkapkan tahap selanjutnya setelah pengenalan akan diriNya, yaitu apa misi Mesias ? apa visi yang dibawa Mesias ke dalam dunia ? Visi Mesias, adalah untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa, belenggu maut dan penderitaan hidup. Misinya, adalah dengan menyerahkan diriNya untuk dihukum, disalibkan menggantikan kita semua yang berdosa.

Berlanjutlah penyingkapan identitas, visi, misi Yesus yang kemudian oleh Petrus sendiri berusaha dicegah. Petrus, yang sudah punya iman yang besar seperti itu, masih mengalami kesulitan didalam memahami karya dan rencana keselamatan Allah. Koq bisa, Mesias, Putera Allah yang hidup malah mau dihukum, disiksa, dibunuh ? Sebagai orang yang sangat dicintai, Petrus tidak menginginkan kemalangan dalam bentuk apapun menimpa Tuhannya yang dikasihi itu.

Disini, Yesus menunjukkan kewaspadaan yang harus diperhatikan sungguh-sungguh oleh para muridNya dan sekarang, kita semua terkait dengan bagaimana mengikuti Yesus. Mengikuti Yesus, berarti bersedia mengikuti teladanNya, dan jika teladan itu adalah memanggul salib kehidupan, kita pun diajak untuk memikul salib kita. Salib kita adalah penyangkalan diri kita, perhatian penuh terhadap pembenaran-pembenaran, toleransi tak sehat hidup kita yang tidak sejalan dengan kehendak Tuhan.

Itulah sebabnya Yesus berkata kepada Petrus, "Enyahlah Iblis" sebab, Iblis senang untuk merasuk, memutarbalikkan fakta bahwa yang baik - baik saja, yang bahagia-bahagia saja karya Tuhan. Dunia ini terdiri dari yang baik dan yang buruk, dan kita juga tahu ada yang bersifat kekal dan ada yang bersifat sementara. Kita harus mencari kebahagiaan kekal, dan itu kita dapatkan pada saat kita sudah bersatu dengan Yesus disurga secara penuh, bukan didunia ini. Setiap penderitaan yang ada, adalah sebagai sarana untuk menguatkan kita dan memotivasi kita mengarahkan pandangan kepada Allah.



Teladan Orang Kudus : B Yohanes dari Rieti


Beato Yohanes hidup pada awal pertengahan abad keempatbelas. Ia mempunyai seorang saudari yang juga kudus, yaitu Beata Lusia dari Amelia. Mereka adalah putera-puteri keluarga Bufalari dari wilayah Umbria, Italia. Yohanes merasakan panggilan kepada hidup religius. Ia tertarik pada Ordo St Agustinus dan ingin menjadi seorang broeder. Yohanes diterima masuk ke dalam ordo dan segera merasa kerasan di sana. Ia senang berdoa dan bermeditasi mengenai Yesus, Maria dan para kudus. Ia belajar bagaimana berbicara kepada Tuhan, Bapa-nya, dan teristimewa ia berusaha mendapatkan kesempatan untuk ikut melayani dalam Misa. Orang banyak dari kota-kota terdekat datang untuk ikut ambil bagian dalam Misa di Gereja St Agustinian. Mereka memperhatikan seorang broeder yang senantiasa ada di sana. Ia begitu damai dan lemah lembut. Broeder Yohanes senantiasa menyongsong kedatangan mereka. Ia membuat mereka serasa di rumah.

Apabila orang-orang datang ke biara untuk mendapatkan pertolongan, Broeder Yohanes ada di sana menyalami dan menyambut mereka. Bagi mereka yang tinggal bermalam, ia akan membawa mereka ke kamar-kamar tamu dan melayani mereka. Ia akan memastikan bahwa mereka mendapatkan makanan, obat-obatan dan segala yang lain yang dapat diberikan biara. Tahun-tahun berlalu. Broeder Yohanes melewatkan kehidupan religiusnya seturut irama jam-jam yang berlalu. Ia teguh dan mantap. Broeder Yohanes tetap penuh sukacita dalam panggilan hidupnya hingga wafatnya pada tahun 1350. Siapapun yang pernah datang ke biara tak heran ketika mukjizat-mukjizat mulai dilaporkan terjadi di makamnya. Broeder Yohanes tak akan membiarkan kematian menghentikannya dari melakukan pewartaan bagi Yesus.

Ref :
http://yesaya.indocell.net/id234_b__yohanes_dari_rieti.htm

Doa :

Ya Allah, Bapa yang penuh kasih. Pada hari ini kami bersyukur boleh mendalami identitas Mesias sebagai penyelamat hidup kami yang sesungguhnya. Dari Injil hari ini, kami belajar untuk harus membangun relasi baru dengan Tuhan, supaya kami tidak salah melihat Tuhan dengan kacamata dan pandangan kami yang terbatas. Perbaharuilah iman dan pengertian kami senantiasa akan Engkau,dn semoga pengetahuan kami semakin baik dalam memahami Tuhan, juru selamat kami dan bisa berbagi kepada sesama, sebagai saksi hidupMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu