Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Mengenal belas kasih Yesus yang tanpa batas


Sketsa Iman, 27 Agustus 2018

Bacaan 1 : 2Tes. 1:1-5,11b-12
Bacaan Injil : Luk 7:11-17


Ulasan Kitab Suci : 

7:11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. 7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. 7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" 7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" 7:15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. 7:16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya." 7:17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.

Renungan : 

Belas kasih dan bela rasa Tuhan Yesus, sungguh amat besar, demikianlah tertulis di ayat ke 13 : "Ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya:"Jangan menangis!" Tanpa perlu bertanya lebih lanjut, Yesuslah yang dengan sangat aktif menghibur, menguatkan ibu ini, dan juga membangkitkan anaknya yang sudah wafat lalu menyerahkan kembali kepada sang ibu.

Setiap kali hati Yesus tersentuh, itu karena dukacita, penderitaan manusia yang nampak nyata. Kita patut bersyukur karena memiliki Allah yang mau begitu dekat dengan kita. Kisah Injil hari ini, hanya satu diantara sekian banyak penyembuhan, pembebasan dan tuntunan dari Yesus ketika Hati-Nya yang Mahakudus itu tersentuh.

Seorang santa yang besar dari Karmel, yaitu St. Teresa dari Avila menyebut Yesus sebagai Sahabatnya. Yesus disebutnya sebagai pribadi yang mau sangat dekat, sebagai sahabat sejati yang rela hadir baik saat suka maupun duka, yang didorong oleh semangat cinta kasih dari hatiNya yang kudus ini. Derajat tertinggi pengorbanan Yesus adalah ketika Ia menyerahkan nyawaNya bagi sahabat-sahabatNya.

Setelah menyelami kasih dari Yesus, kita juga belajar menyelami cinta kasih dan ketahanan hati-pikiran seorang ibu. Janda di Nain ini, sudah tidak bersuami dan sekarang ia kehilangan anaknya. Banyak orang berbelarasa, dan tentu saja kita bisa menduga begitu besar dan banyak dan panjang perjuangannya dalam keluarganya itu. Di ujung penantiannya, Yesus menjawab kekhawatiran sang ibu dengan memberikan berkat yang besar dan baik.

Pada hari ini, kita memperingati juga pesta St.Monika, teladan para ibu. Selama 20 tahun, St. Monika memanjatkan doa yang tak putus-putusnya kepada Tuhan untuk pertobatan dan keselamatan jiwa raga anaknya, Agustinus. Kita pun tahu bahwa kelak, Agustinus, yang jalan hidupnya rusak dan penuh dosa sebelumnya, telah menjadi seorang Kudus besar dan seorang Uskup dari Hippo.

Semoga renungan hari ini, mampu menguatkan hati dan memberikan semangat bagi para orang tua yang berjuang dalam doa dan tindakan kasih bagi anak-anaknya, dan semoga semua naak-anak yang menyadari dan terketuk, mampu mengasihi orang tua dengan segenap hati dan syukur. Pada akhirnya berkat Tuhan selalu mengalir di tengah-tengah keluarga. Semoga kasih Tuhan berlimpah didalam hidup keluarga kita masing-masing.

Teladan Orang Kudus : St Monika

Ref : 
http://yesaya.indocell.net/id105.htm

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Penuh Cinta Kasih. Kami belajar hari ini dari kasih Yesus kepada seorang janda di Nain yang baru saja kehilangan anaknya. Hal ini membuat kami menyadari betapa besar perhatian Tuhan akan kebutuhan utama kami semua. Semoga kami dapat mengasihi dan mencintai anggota keluarga kami dan kami juga mau membuka hati untuk Tuhan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...