Bacaan 1 : 2Tes. 1:1-5,11b-12
Bacaan Injil : Luk 7:11-17
Ulasan Kitab Suci :
7:11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. 7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. 7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" 7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" 7:15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. 7:16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya." 7:17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.
Renungan :
Belas kasih dan bela rasa Tuhan Yesus, sungguh amat besar, demikianlah tertulis di ayat ke 13 : "Ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya:"Jangan menangis!" Tanpa perlu bertanya lebih lanjut, Yesuslah yang dengan sangat aktif menghibur, menguatkan ibu ini, dan juga membangkitkan anaknya yang sudah wafat lalu menyerahkan kembali kepada sang ibu.
Setiap kali hati Yesus tersentuh, itu karena dukacita, penderitaan manusia yang nampak nyata. Kita patut bersyukur karena memiliki Allah yang mau begitu dekat dengan kita. Kisah Injil hari ini, hanya satu diantara sekian banyak penyembuhan, pembebasan dan tuntunan dari Yesus ketika Hati-Nya yang Mahakudus itu tersentuh.
Seorang santa yang besar dari Karmel, yaitu St. Teresa dari Avila menyebut Yesus sebagai Sahabatnya. Yesus disebutnya sebagai pribadi yang mau sangat dekat, sebagai sahabat sejati yang rela hadir baik saat suka maupun duka, yang didorong oleh semangat cinta kasih dari hatiNya yang kudus ini. Derajat tertinggi pengorbanan Yesus adalah ketika Ia menyerahkan nyawaNya bagi sahabat-sahabatNya.
Setelah menyelami kasih dari Yesus, kita juga belajar menyelami cinta kasih dan ketahanan hati-pikiran seorang ibu. Janda di Nain ini, sudah tidak bersuami dan sekarang ia kehilangan anaknya. Banyak orang berbelarasa, dan tentu saja kita bisa menduga begitu besar dan banyak dan panjang perjuangannya dalam keluarganya itu. Di ujung penantiannya, Yesus menjawab kekhawatiran sang ibu dengan memberikan berkat yang besar dan baik.
Pada hari ini, kita memperingati juga pesta St.Monika, teladan para ibu. Selama 20 tahun, St. Monika memanjatkan doa yang tak putus-putusnya kepada Tuhan untuk pertobatan dan keselamatan jiwa raga anaknya, Agustinus. Kita pun tahu bahwa kelak, Agustinus, yang jalan hidupnya rusak dan penuh dosa sebelumnya, telah menjadi seorang Kudus besar dan seorang Uskup dari Hippo.
Semoga renungan hari ini, mampu menguatkan hati dan memberikan semangat bagi para orang tua yang berjuang dalam doa dan tindakan kasih bagi anak-anaknya, dan semoga semua naak-anak yang menyadari dan terketuk, mampu mengasihi orang tua dengan segenap hati dan syukur. Pada akhirnya berkat Tuhan selalu mengalir di tengah-tengah keluarga. Semoga kasih Tuhan berlimpah didalam hidup keluarga kita masing-masing.
Teladan Orang Kudus : St Monika
Ref :
http://yesaya.indocell.net/id105.htm
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Penuh Cinta Kasih. Kami belajar hari ini dari kasih Yesus kepada seorang janda di Nain yang baru saja kehilangan anaknya. Hal ini membuat kami menyadari betapa besar perhatian Tuhan akan kebutuhan utama kami semua. Semoga kami dapat mengasihi dan mencintai anggota keluarga kami dan kami juga mau membuka hati untuk Tuhan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar