Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Pemeriksaan batin untuk penghayatan keagamaan kita

Sketsa Iman, 28 Agustus 2018

Bacaan 1 : 2Tes. 2:1-3a,13b-17;
Bacaan Injil : Mat 23:23-26

Ulasan Kitab Suci :


23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.23:24 Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. 23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. 23:26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.

Renungan :
Tuhan Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena ketidakseimbangan tindakan mereka dalam menjalankan tugas - tugas pewartaan dan pengajaran dan teladan yang mereka berikan kepada umat. Mereka kurang mementingkan keadilan, belas kasih dan kesetiaan. Hukum Taurat sebenarnya diciptakan Tuhan supaya umat Israel , menjadi terang bagi dirinya sendiri dan juga bagi bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Allah. Namun yang terjadi, mereka hanya sekedar mengikuti ritual dan syarat-syarat keagamaan yang tidak dihayati sama sekali. 

Ada sebuah cerita yang saya dapatkan tentang praktik keagamaan yang tidak dihayati. Ada sebuah biara yang setiap malam selalu rutin mengadakan ibadat doa malam. Suatu ketika, ibadat itu terganggu oleh suara meong kucing. Kepala biara itu lalu berinisiatif, memasukkan kucing itu ke dalam kandang sehingga mereka bisa berdoa secara khusuk. Hari berganti hari, tahun berganti tahun,  sampai akhirnya kepala biara ini meninggal dunia, dan lalu digantikan oleh kepala biara yang baru. Kepala biara yang baru itu tetap melakukan hal yang sama, yaitu memasukkan kucing ke dalam kandang supaya ibadat mereka berlangsung damai dan tenang. Suatu ketika, giliran kucing ini yang mati dan kepala biara yang kedua pun digantikan oleh yang ketiga. Nah, kepala biara yang ketiga ini setelah tahu kucing itu mati, malah membeli seekor kucing dan setiap malam melakukan hal yang sama. Kucing ini telah menjadi bagian dari rangkaian ibadat malam mereka! 

Anekdot cerita diatas mau menggambarkan apakah kita semua sudah mengerti saat kita menjalankan ketaatan agama kita. Misalkan, pada saat membuat tanda salib : "Atas Nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus", sudahkah kita menghayatinya ? lalu pada saat kita berdoa, apakah kita berfokus pada Tuhan ? seberapa murni niat doa kita ? dan ketika kita ikut misa di Gereja, sudahkah kita sanggup menyimpan gadget kita dan tidak memainkan HP kita selama misa ? atau adakah kita menahan diri dari pikiran - pikiran mau makan apa setelah misa, mau jalan-jalan ke mana ? 

Kita semua masing-masing bisa memeriksa batin kita dan melihat seberapa taat kita kepada Tuhan. Untuk bisa mengatasi hal - hal ini, yang sudah terlanjur terbiasa kita lakukan, marilah kita memohon rahmat Roh Kudus. Roh Kudus akan menerangi hati kita, menyadarkan bahwa perbuatan-perbuatan kita tak tepat, sehingga harus diperbaiki. Semoga cinta kasih Tuhan dan karya Roh Kudus, menaungi kita mempraktikkan hidup yang saleh. 

Pada Roh Kudus, ada Karunia Kesalehan, yang meningkatkan cinta kita kepada doa, sakramen-sakramen, kitab suci , Bunda Maria dan juga kepada Allah. Biarlah rahmat sakramen yang sudah kita terima ini, terus berkembang dan membuat kita menjadi kudus.

Teladan Orang Kudus : St Agustinus

Ref : 

Allah, Bapa yang Maha Baik. Kami menyadari keterbatasan dan kelemahan kami dalam menaati hukum-hukumMu. Secara khusus, inti dari Hukum Taurat adalah tentang mengasihi dan mencintai Engkau dan juga sesama kami dengan sungguh-sungguh. Karena itu, kami memohon kuat kuasa dan karya Roh Kudus didalam hidup kami, supaya dengan Roh Kesalehan, kami belajar menjalankan hidup keagamaan kami dengan penghayatan yang baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...