Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Melayani sesama dengan berani berkorban

Sketsa Iman, 10 Agustus 2018 

Bacaan 1 : 2Kor. 9:6-10
Bacaan Injil : Yoh 12:24-26
Ulasan Kitab Suci : 

12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. 12:25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. 12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Renungan :

Setiap orang adalah biji gandum yang berkualitas, karena kita semua adalah anak-anak Allah yang diciptakan untuk kebaikan. Dalam Kejadian 1:26 Allah menyatakan bahwa kita semua adalah ciptaanNya yang sungguh amat baik. Jadi, didalam diri kita ada citra Allah, ada potensi besar untuk bertumbuh dan menghasilkan buah. 

Yesus sendiri telah terlebih dahulu menjadikan diriNya sebagai teladan. Ia masuk ke lingkungan yang membuat pertumbuhan itu dapat terjadi yaitu di "tanah", dan Ia berkorban sehingga dapat menghasilkan buah. Yesus mengambil resiko untuk menolong kita semua. Ayat 25 menuntut sikap aktif semua orang untuk berkorban supaya potensi kebaikan itu dapat bertumbuh. Kita tak bisa setengah-setengah hati dalam tindakan kebaikan kita.

Bagi kita semua, ini adalah undangan untuk berpartisipasi dalam tindakan yang jelas untuk kepentingan bersama. Setiap orang dalam setiap kegiatan atau suatu gerakan boleh berkontribusi sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Misalkan kita ikut terlibat dalam karya pelayanan kelompok rohani yang mau mengadakan kegiatan outbound rohani. Disitu ada yang terlibat sebagai seksi perlengkapan, seksi dana, seksi acara , seksi transportasi & registrasi, seksi doa. Semua bobot kerja nya berlainan. Ada yang menguras fisik, ada yang menguras mental. Ada yang persiapan-persiapannya menguras dana, ada yang menguras waktu. Ini semualah "saat ketika gandum itu ditanam" , saat ketika gandum ini "hidup baru".

Yang terakhir, ada 1 pesan penting yang tak boleh dilupakan. Ayat ke 26, dimana Yesus berkata barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Janganlah kita mencari pengakuan, citra dan puji-pujian dalam "pengorbanan" kita, karena upah kita di berikan di Surga, di hadapan Allah Bapa. Singkatnya, hendaknya pelayanan kita itu untuk kemuliaan Allah

Teladan Orang Kudus : St Laurentius


Ketika penguasa Roma menghendaki supaya Gereja memberikan seluruh harta kekayaannya kepada mereka, Laurentius berdiri teguh dan berpegang pada apa yang penting bagi keselamatan dunia. Ia adalah salah satu dari 7 diakon yang melayani dibawah Paus St Sixtus II dan tugasnya adalah untuk melayani fakir miskin. Walaupun hidup didalam penganiayaan hebat pada masa kaisar Valerian, Laurentius telah menunjukkan teladan iman yang luar biasa. 

St Laurentius, menunjukkan kepada penguasa roma, kekayaan sesungguhnya dari Gereja. Selama 3 hari lamanya, ia mengumpulkan orang-orang miskin, orang-orang jompo, orang-orang sakit, janda dan yatim piatu. 

Cerita lengkapnya, silahkan klik pada referensi dibawah ini. 

Ref : 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Maha kuasa, Engkau menciptakan kami tidak bagi diri kami sendiri. Kami nengetahui bahwa kami memiliki potensi besar yang jika mau dikembangkan, kami harus belajar berkorban. Curahkanlah rahmat Roh KudusMu, agar kami senantiasa mampu memberikan pelayanan dan buah-buah kerja kami yang terbaik dalam segala hal, sesuai dengan kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...