Sketsa Iman, 15 Agustus 2018
Bacaan 1 : Yeh. 9:1-7; 10:18-22
Bacaan Injil : Mat 18:15-20
Ulasan Kitab Suci :
18:15 "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 18:16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi,perkara itu tidak disangsikan. 18:17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. 18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. 18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Renungan :
Hari ini kita belajar tentang dinamika komunitas. Apa yang diharapkan oleh Tuhan Yesus adalah sikap yang siap untuk menjaga semangat persatuan. Yang digarisbawahi adalah langkah-langkah yang diambil bila terjadi konflik dan juga dalam doa permohonan.
Pertama, terkait dengan konflik, teguran dan nasihat hendaknya dilakukan secara berjenjang dan sesuai dengan tingkat persoalan. Mula-mula cukup berbicara langsung, lalu jika tidak baru dibawa ke ranah komunitas. Model ini adalah model positif yang bisa kita terapkan supaya dalam kebersamaan itu, kita bisa menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada. Dari kekuatan komunitas ini, ada juga pengalaman-pengalaman unik masing-masing pribadi yang bisa saling mengisi.
Kedua, terkait dengan doa, Yesus secara spesifik berbicara tentang situasi doa bersama : dimana ada dua orang yang sepakat untuk meminta dalam nama Yesus, hal itu kiranya bisa menjadi kekuatan untuk mengajukan permohonan.
Dari sini kita bisa melihat betapa Allah sangat menyukai kesatuan dalam kehidupan manusia. Bila kita bersatu maka kita menjadi lebih kuat dalam menghadapi apapun juga. Kita bisa melihatnya juga jika terjadi musibah atau permasalahan dalam komunitas, sikap saling perhatian dan saling menolong mampu menjadi solusi terdepannya.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, curahkanlah rahmat Roh KudusMu, Roh Persatuan yang mampu mengikat kami semua menjadi kuat. Sebagai anggota Gereja, kami membutuhkan bimbingan nyata untuk menghadapi berbagai persoalan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Yeh. 9:1-7; 10:18-22
Bacaan Injil : Mat 18:15-20
Ulasan Kitab Suci :
18:15 "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 18:16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi,perkara itu tidak disangsikan. 18:17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. 18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. 18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Renungan :
Hari ini kita belajar tentang dinamika komunitas. Apa yang diharapkan oleh Tuhan Yesus adalah sikap yang siap untuk menjaga semangat persatuan. Yang digarisbawahi adalah langkah-langkah yang diambil bila terjadi konflik dan juga dalam doa permohonan.
Pertama, terkait dengan konflik, teguran dan nasihat hendaknya dilakukan secara berjenjang dan sesuai dengan tingkat persoalan. Mula-mula cukup berbicara langsung, lalu jika tidak baru dibawa ke ranah komunitas. Model ini adalah model positif yang bisa kita terapkan supaya dalam kebersamaan itu, kita bisa menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada. Dari kekuatan komunitas ini, ada juga pengalaman-pengalaman unik masing-masing pribadi yang bisa saling mengisi.
Kedua, terkait dengan doa, Yesus secara spesifik berbicara tentang situasi doa bersama : dimana ada dua orang yang sepakat untuk meminta dalam nama Yesus, hal itu kiranya bisa menjadi kekuatan untuk mengajukan permohonan.
Dari sini kita bisa melihat betapa Allah sangat menyukai kesatuan dalam kehidupan manusia. Bila kita bersatu maka kita menjadi lebih kuat dalam menghadapi apapun juga. Kita bisa melihatnya juga jika terjadi musibah atau permasalahan dalam komunitas, sikap saling perhatian dan saling menolong mampu menjadi solusi terdepannya.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, curahkanlah rahmat Roh KudusMu, Roh Persatuan yang mampu mengikat kami semua menjadi kuat. Sebagai anggota Gereja, kami membutuhkan bimbingan nyata untuk menghadapi berbagai persoalan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar