Sketsa Iman, 30 Agustus 2018
Bacaan 1 : 1 Kor 1 : 1-9
Bacaan Injil : Mat 24:42-51
Ulasan Kitab Suci :
24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. 24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 24:44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia,karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."
Perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? 24:46Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. 24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 24:48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: 24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, 24:50 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, 24:51 dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. 24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 24:44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia,karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."
Perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? 24:46Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. 24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 24:48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: 24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, 24:50 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, 24:51 dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
Renungan :
Hari ini kita disadarkan kembali dan hati kita diketuk untuk selalu mempersiapkan diri dengan baik. Hari dimana Tuhan datang adalah hari yang dinantikan banyak bangsa-bangsa. Secara khusus, Tuhan menyatakan bahwa kerahasiaan hari itu sangat dijaga, tapi walaupun begitu kita tidak bisa santai-santai saja. Sebenarnya, kita mempunyai banyak kesempatan perjumpaan dengan Tuhan, tanpa menunggu hari kedatangan Tuhan yang mengangkat kita semua ke Surga.
Allah hadir, di dalam sakramen-sakramen Gereja. Kuasa Tuhan mengalir ketika kita dibaptis secara Katolik, Roh Kudus tinggal dan berkarya di hati kita saat kita dikuatkan dalam Sakramen Krisma, kita dipersatukan dalam cinta kasih menurut arah hidup kita entah dengan tahbisan selibat atau dengan pasangan kita dalam sakramen perkawinan. Di kala kita sakit, Tuhan memberikan iman dan pengharapan juga penyembuhan, dan di kala berdosa, Tuhan lah yang mengampuni kita. Di dalam perayaan Ekaristi, teristimewa secara sungguh - sungguh, Tuhan hadir.
Diluar sakramen pun, saat kita mengatupkan tangan , menutup mata dan dalam doa kita juga berjumpa dengan Tuhan. Jadi, mata dan kehadiran Tuhan dirasakan dimana-mana, walaupun ini bukan puncak kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Itulah sebabnya, sebenarnya Tuhan sudah memberikan kepada kita rambu-rambu kekudusan, yang jika kita patuhi, kita sebenarnya telah mempraktikkan sikap "berjaga-jaga" menanti Tuhan.
Dalam kisah tentang hamba yang baik dan jahat, kita menemukan kondisi kemanusiawian kita. Seringkali, kita merasa harus dibimbing, harus diawasi entah karena takut salah, atau seperti dalam kisah ini , jika tidak diawasi malah melanggar. Contohnya ketika kita berkendara dijalan, saat jalanan sepi , lampu merah dan tidak ada polisi, berapa banyak diantara kita yang menerobos ?
Kunci dari semuanya ini adalah melatih kerohanian kita sesering mungkin. Jika kita sudah terbiasa hidup yang baik di hadapan Tuhan, maka kapanpun kedatangan Tuhan, kita siap karena kita berlaku benar senantiasa. Jangan sampai, kita malah terbuai oleh duniawi dan melupakan ada hidup lain setelah kematian kita didunia ini. Selamat berlatih sikap berjaga-jaga.
Teladan Orang Kudus : St Pammakius
Ref :
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami memohon kepadaMu rahmat supaya kami senantiasa mampu bersikap seperti hamba yang baik, yang setia dalam kehidupan rohani kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar