Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Kerelaan untuk menyangkal diri

Sketsa Iman, 4 Maret 2019

Bacaan 1: Sir. 17:24-29
Bacaan Injil : Mrk. 10:17-27


10:17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 10:18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. 10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" 10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." 10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. 10:23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." 10:24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 10:25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 10:26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 10:27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."

Renungan : 

Hari ini, kita menjumpai sebuah percakapan menarik antara Yesus dengan seorang pemuda sukses yang kaya raya. Pemuda ini, mempunyai banyak harta dan ia sendiri berusaha untuk hidup menurut ketetapan hukum Taurat, diantaranya dia berani menjawab bahwa dia sudah mematuhi peraturan - peraturan yang disampaiikan Yesus sejak masa mudanya : tidak membunuh, tidak berzinah, tidak mencuri, tidak berdusa, tidak mengurangi hak orang lain dan menghormati orang tuanya.

Bila kita melihat dengan lebih seksama, ada satu hal yang disebutkan Yesus yang cukup menarik. Yesus menyisipkan satu hal diantara peraturan - peraturan yang kita tahu bagian dari 10 Perintah Allah yaitu, jangan mengurangi hak orang lain. Hal ini berhubungan dengan prinsip ekonomi, hitung - hitungan untung rugi yang diyakini si pemuda sudah dilakukannya. Berikutnya Yesus berkata : pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang - orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga. 

Niat Yesus adalah untuk membuka hati dan pikiran sang pemuda kaya ini dari kilauan harta kekayaan dan juga dari pemikiran bahwa kekayaannya telah "mengambil" hak orang lain. Banyak diantara kita yang berpikir tentang peluang - peluang keuntungan, namun dalam prinspi ekonomi didukung dengan semangat kebersamaan kita bisa mengurangi sedikit keuntungan kita untuk memberikan ruang napas bagi perekonomian orang lain.

Pada zaman dahulu, saat Hukum Taurat ditegakkan ada satu kisah menarik dari hukum itu tentang memberikan hak - hak, yaitu hak para janda yang harus ditepati. Ada seorang gadis bernama Ruth yang suaminya sudah meninggal namun ia memilih tetap tinggal dirumah mertuanya. Ada seorang Israel yang juga bagian dari keluarga itu yaitu Boas yang mengizinkan Rut mengambil bagian lebih dari para pekerja di ladang. Ia memerintahkan supaya para pekerja tidak memungut jelai yang jatuh, sehingga menjadikan itu sebagai hak milik Rut.

Nah, kita semua harus menyadari bahwa keuntungan finansial yang Tuhan berikan bukanlah semata - mata rejeki kita sendiri, tetapi didalamnya ada sebuah panggilan terselubung dari Allah supaya kita bertanggung jawab juga, sekecil apapun itu untuk meringankan beban saudara - saudari kita yang berkekurangan. Bila kita sampai melupakan hal itu, dan hanya mencari peluang dan keuntungan pribadi, maka disitu kita sudah jatuh dalam dosa karena mengutamakan harta lebih dari Allah dan karena itu, kita akan kehilangan keselamatan kita.

Hal - hal sederhana apa yang bisa kita lakukan ? Salah satunya di Gereja, dengan memberikan sumbangan kolekte dan khususnya dalam masa Prapaskah yang sebentar lagi akan kita jalani, adalah moment yang tepat untuk menyangkal diri dari semua kesenangan pribadi kita dan mulai memperhatikan kebutuhan orang lain, misalkan dengan menyisihkan sedikit uang kita untuk Aksi Puasa Pembangunan. Lewat APP inilah kita bisa turut serta secara langsung / tak langsung terlibat dalam mengasihi sesama. Juga bila ada kesempatan, kita bisa mengadakan baksos atau menjadi penderma di salah satu panti asuhan / panti jompo / panti anak berkebutuhan khusus.

Saat ini, apakah ada hal - hal (materi atau kebiasaan) yang bersifat duniawi yang menghalangi kita untuk lepas - bebas bagi Tuhan ? 

Doa : 

Allah, Bapa yang Maha Pengasih, terima kasih atas kesempatan untuk melihat bahwa seringkali harta kepunyaan kami menjadi kebutuhan dan pengikat kami lebih dari Engkau. Misalkan saja, kami begitu sulit melepaskan diri dari kehadiran gadget- gadget kami seharian, sementara disisi lain waktu doa kami singkat untuk-Mu. Curahkanlah rahmatMu supaya kami bisa hidup seimbang dan berani memberi juga apa yang kami dapatkan dari Engkau lewar berbagai rejeki kami untuk sesama. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17 Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22 Ulasan Kitab Suci : Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Alla...

Sketsa Iman - Penguatan dalam masa penantian

Sketsa Iman, 6 April 2018 Bacaan 1 : Kis 4:1-12 Bacaan Injil : Luk 21:1-14 Ulasan Kitab Suci : 21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka men...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...