Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Memberikan makna pada praktik pantang dan puasa

Sketsa Iman, 8 Maret 2019

Bacaan 1 : Yes 58:1-9a
Bacaan Injil : Mat 9:14-15

9:14 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" 9:15 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.

Renungan : 

Di masa Prapaskah ini, kita mau kembali merefleksikan mengapa kita diminta untuk menjalani aktifitas pantang dan puasa. Orang - orang Farisi menjalankan praktik Puasa dengan ketat pada zaman Yesus, namun Yesus mengubah kebiasaan itu dengna suatu alasan yang berbeda dan lebih mendalam. Yesus berkata bahwa sama seperti suasana perjamuan pesta, orang - orang tidak berpuasa kecuali ketika mempelai itu diambil maka waktu itulah mereka berpuasa.

Hal ini menunjuk kepada pribadi Yesus sendiri yang sedang bersama - sama dengan para muridNya. Masa berdukacita akan terjadi ketika Yesus menderita dan wafat. Kesempatan ini dimaknai Gereja untuk memberikan waktu itu dimana kita sungguh - sungguh mau berpuasa dan berpantang tidak hanya karena merasa kehilangan pribadi Yesus tetapi juga mau merefleksikan ajaran - ajaranNya, dan juga mau bertobat.

Bila orang - orang Farisi mengandalkan hukum sebagai pengikat untuk membatasi orang - orang lebih dari kemanusiaan itu sendiri, maka Yesus mengatur supaya peraturan pantang dan puasa ini bermakna sesuatu. Karena itu, kita juga harus memperhatikan dengan sungguh apa alasannya kita sendiri bersedia mengikuti peraturan pantang dan puasa ini.

Apakah kita berpikir ini kesempatan untuk berhemat ? atau ini kesempatan untuk menjadi lebih kurus / diet dan berbagai motivasi lainnya yang ada. Semua itu sebenarnya tidak terlalu dipermasalahkan asalkan kita melihat bahwa pantang dan puasa adalah aksi melawan diri sendiri dengan sikap - sikap yang kurang baik selama ini, yang sulit untuk diubah. Pantang dan puasa adalah masa dimana kita berbalik kepada Tuhan.

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami berterima kasih untuk kesempatan memberikan makna pada puasa dan pantang kami sungguh - sungguh. Semoga kami bukan sekedar melaksanakan peraturan pantang dan puasa secara jasmani saja, tetapi juga memberi makna pada praktik ini untuk melawan kelemahan - kelemahan kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin


Komentar