Langsung ke konten utama

Sketsa Batin - Perumpamaan tentang Biji Sesawi dan Ragi

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus 

BIJI SESAWI DAN RAGI

Bacaan Injil : Mat 13:31-33

13:31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. 13:32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya." 13:33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

Pengantar Perumpamaan : 

Perumpamaan tentang Biji Sesawi adalah salah satu perumpamaan pendek yang disampaikan Yesus. Perumpamaan ini terdapat di dalam ketiga Injil Sinoptik yaitu pada Matius 13:31-33, Markus 4:30-32 dan Lukas :13-18-19 dengan sedikit perbedaan. Untuk Matius dan Lukas, perumpamaan ini langsung diikuti oleh perumpamaan tentang ragi yang juga menggambarkan tentang Kerajaan Allah. Kerajaan Allah digambarkan tumbuh dari awal yang kecil kemudian menjadi besar. 

Ayat 31-32 berbicara tentang biji Sesawi. Mari kita melihat serba serbi tentang biji sesawi sejenak. Biji sesawi bentuknya bulat berwarna putih kekuningan atau hitam dengan garis tengah sekitar satu sampai 2 mm. Biji sesawi dapat dihasilkan oleh tiga tumbuhan berbeda : sesawi hitam, sesawi coklat dan sesawi putih. Penggunaannya pun macam - macam, sebagai bumbu dengan cara digiling dan dicampur air atau cuka, atau dipress menjadi minyak sesawi. Dan hal lain yang kita sudah tahu adalah pertumbuhannya yang walaupun paling kecil, sesawi adalah tanaman yang mampu lebih besar dari sayuran lain.

Ayat 33 berbicara tentang ragi,  yang bila dikombinasikan dengan bahan makanan lewat proses fermentasi akan merusak dan membusukkan makanan tersebut. Ragi sebenarnya oleh orang - orang Israel dipahami sebagai lambang keburukan karena hal ini. Namun, Tuhan Yesus melihat satu hal yang positif, yaitu bagaimana ragi itu mampu membuat adonan roti mengembang walau hanya sedikit saja yang dicampurkan. Hal ini menunjukkan juga kekuatannya yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baik. 

Refleksi : 

Kita bisa melihat bahwa kedua perumpamaan ini sama-sama menunjuk pada sesuatu yang kecil. Namun jika dilihat lebih dalam, ada perbedaan juga. Yang ditonjolkan dari biji sesawi adalah proses pertumbuhannya dari biji menjadi pohon paling besar diantara jenis sayuran. Sementara yang ditonjolkan dari ragi adalah pengaruhnya yang sedikit jumlahnya mampu mempengaruhi seluruh adonan roti.

Hal ini sebenarnya merujuk kepada identitas Tuhan Yesus sebagai Mesias. Bagi orang - orang Yahudi, sosok Mesias yang mereka harapkan adalah Raja Duniawi yang super kuat, dengan bala tentaranya yang gagah perkasa dan pengaruh politik yang kuat untuk menghancurkan musuh - musuh umat Allah. Apalagi kita melihat orang - orang Yahudi sedang dijajah bangsa Romawi, tentu hal ini amat tertanam kuat didalam hati mereka.

Namun, cara dan identitas Yesus berbeda jauh. Mesias, raja dalam Kerajaan Surga itu, lahir sebagai orang miskin. Ketika mewartakan datangnya Kerajaan Surga, Yesus bertindak seagai rabi yang mengajar di Galilea, yang jauh dari keramaian. Ia tidak tampil sebagai raja dan dalam pengajarannya banyak ditolak oleh bangsa-Nya sendiri sampai akhirnya dibunuh. Namun selanjutnya, berita tentang Kerajaan Surga itu akan tersebar luas sampai ke tempat - tempat yang jauh, sampai ke ujung bumi.

Maka disini kita bisa belajar dengan mengaitkannya dengan Kristus sendiri, kita melihat secara nyata bagaimana Allah memberkati GerejaNya sehingga bisa bertumbuh bahkan saat penganiayaan datang dan ketika standarnya berbeda dengan standar dunia. Disinilah kita juga dipanggil , sebagai murid - murid Kristus bahwa kita mesti setia membagikan pengaruh kecil kita kepada dunia lewat tindakan - tindakan yang mencerminkan cinta kasih dan kebaikan. 

Ref :
YM Seto Marsunu.2015.Pesan Tuhan dalam Perumpamaan, Yogyakarta.Penerbit Kanisius.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu