Jalan Serta Yesus, 14 Maret 2019
Bersama Yesus lakukan perkara besar,
Bersama Yesus tidak ada yang sukar,
Bersama Yesus ada jalan keluar,
Untuk masalahmu
Untuk masalahku
Untuk masalah kita semua,
(sambil dinyanyikan... hahaha )
Tentu kita pernah mendengarkan lagu ini bahwa bersama Yesus, kita bisa melakukan banyak hal. Penggalan lagu itu adalah refleksi batin dan rasa syukur saya karena baru disapa Tuhan begitu hangat dalam waktu dekat ini.
Sapaan hangat ini terselip di dalam kegiatan rutin saya baru - baru ini. Saya lagi mengikuti PPKS (Pelatihan Pewartaan Kitab Suci) Angkatan 31 di LBI selama 6 bulan, dan kemarin adalah waktu untuk praktik berkatekese. Pengajarnya memberikan waktu 10 menit bagi masing - masing peserta untuk membagikan pengalaman pribadinya akan Kristus yang dapat menguatkan orang lain.
Nah, sewaktu mempersiapkan inilah saya menemukan kembali motivasi - motivasi dan kehausan - kehausan awal yang ternyata sangat indah, yang Tuhan berikan kepada saya. Maka, dalam kesempatan ini, saya mau membagikan pengalaman ini untuk anda juga dan semoga kita masing - masing boleh menemukan bentuk hubungan yang akrab dengan Yesus.
Perjumpaan di dalam Ret-ret
Sebuah kesempatan untuk semakin mengenal Yesus terbuka untuk saya di ret-ret yang diadakan waktu SMP dulu. Salah satu yang membekas adalah terkait Surat cinta dari Yesus (link) dan kali ini saya mau membagikan moment lain yang tidak kalah kuatnya yaitu sesi tentang "Siapakah Yesus bagiku".
Sesi itu dibawakan oleh seorang romo tentang pengorbanan Yesus. Romo sempat memutarkan sebuah film tentang akhir zaman yang berhubungan dengan pengorbanan dan kebangkitan Kristus. Setelah menutup film itu, Romo pun bertanya seperti yang tertulis di Luk 9 :18-22 saat Yesus bertanya kepada para muridNya tentang siapakah Dia. Pertanyaan personal Yesus kepada para murid : " Menurut kamu, siapakah Aku ini ?"
Mudah sekali kita menjawab, Yesus itu Putera Allah, Yesus itu Mesias, Yesus itu Guru dll. Bagi Romo, jawaban ini benar tapi ini jawaban yang bisa dihapal begitu saja karena tertulis di Kitab Suci. Kita diminta untuk menemukan jawaban yang jauh lebih personal. Karena itu, pertanyaan itu menjadi pertanyaan terbuka tanpa jawaban yang butuh permenungan. Untuk saya, permenungan ini terjadi cukup panjang hingga bertahun - tahun. Inilah proses PDKT saya dengan Yesus hahaha.
Ketika awal - awal mencoba merenungkan ini, saya masih melihat Tuhan sebagai pribadi luar biasa yang tidak mudah dijangkau. Karena itu, konsep Yesus sebagai "sahabat" masih terus berkembang dari waktu ke waktu. Namun, inilah yang luar biasa karena justru Tuhan Yesuslah yang rajin mendekatkan diriNya dengan saya.
Latihan berdoa
Sepulang dari ret-ret itu, saya berusaha untuk mau dekat dengan Yesus karena saya mau mengenal hubungan seperti apa antara saya dan Yesus. Pikiran pertama saya untuk bisa dekat dengan Yesus adalah dengan rajin berdoa, dan rajin bersyukur. Saya yakin sekali kalau praktik untuk dekat dengan Yesus tidak harus dilakukan di dalam kamar saja, tetapi juga bisa dalam aktifitas sehari - hari.
Nah, aksi nyata setelah pulang dari ret-ret itu adalah adanya meja doa baru saya. Belum ada patung Bunda Maria, atau patung Yesus. Yang ada hanyalah sebuah foto Hati Kudus Yesus, yang digunting dari kalender dan ditempatkan dalam sebuah bingkai. Foto itu saya letakkan ditengah meja dan disitulah saya selalu berdoa setiap kali ada hal - hal yang terjadi dalam hidup saya.
Untuk doa diluar kamar, yang bisa saya syaringkan adalah hal unik ini : berdoa sebelum dan sesudah makan. Pengaruhnya dari retret juga, setiap kali makan dan minum sama-sama selalu berdoa, bahkan dinyanyikan dengan lagu "Blessed Our Food". Bagi saya, mengenakan tanda kemenangan Kristus sebelum makan itu terasa konyol dan berat. "Orang - orang ngeliatin nggak nih ? Ntar mereka komentar apa ?" dst... bahkan diawal - awal, jantung berdebar kencang setiap kali berdoa dan saya ingin segera mengakhiri doa itu. Tapi seiring berjalannya waktu, saya semakin tenang dan malahan terasa ada yang kurang bila saya belum berdoa. Siapa nih diantara kita yang pernah mengalami hal serupa atau bahkan sekarang masih malu - malu ? hahaha...
Dekat dengan Yesus
Nah, PDKT dengan orang lain itu kita lakukan dengan melakukan komunikasi rutin. Dengan Yesus, juga sama koq, kita harus menjalin komunikasi dengan Yesus. Dari awal yang mau berdoa makan saja terasa canggung, berkembang menjadi rajin "curhat" dengan Yesus setiap ada kesempatan. Lama - lama, saya menjadi terbiasa untuk cari Tuhan dengan latihan - latihan tadi. Misalkan besok akan ujian, saya berdoa malamnya dan yakin kalau Tuhan akan membimbing. Atau besok ada pertandingan basket, saya berdoa agar tim diberikan kemenangan. Atau saya lupa ngerjain PR, semoga ada kesempatan kedua (yes, ini mau coba kabur dari hukuman hahaha). Yah intinya mencari Tuhan dalam semua hal.
Kita seringkali mendengar kalau ada masalah baru cari Tuhan, tapi kita juga seringkali mendengar bahwa kadang masalah kita sulit teratasi karena kita lebih banyak mengandalkan diri kita. Khusus untuk yang kedua, menurut saya itu terjadi karena kita masih malu - malu dan merasa "ah urusan yang ini bukan ranahnya Tuhan, ngapain repot-repotin Tuhan untuk hal - hal yang bisa kita sendiri hadapi." Padahal, justru kita bisa cerita semuanya ke Tuhan Yesus, dan kita juga harus berusaha. Itu baru mantul (mantaps betul hahaha).
Sahabatan dengan Yesus
Lambat laun, dengan rajin berdoa dan curhat dengan Yesus setiap ada kesempatan, ternyata saya menjadi lebih akrab dengan Tuhan. Saya sekarang tahu jawabannya apabila ditanyakan lagi "Menurut kamu, siapakah Aku ini ?" yaitu "Engkau Yesus, adalah sahabatku." (gaya manga jepang!)
Ya, saya melihat Yesus sebagai sahabat yang ada di saat suka, di saat duka, yang tidak menghakimi saat saya menyampaikan pendapat dan perasaan saya walaupun ada egoisme dan kekonyolan dan rasa ketidak pantasan atau kesedihan disana. Tuhan tetap dengan tenang mendengarkan, dan itulah yang menggugah saya. Lalu, saya selalu melihat jawaban dari doa - doa yang saya panjatkan, karena saya tahu bahwa Yesus itu Mahakuasa.
Saya kembali terkenang bahwa itulah sebabnya mengapa saya berani mengatakan : "Tidak ada doa yang tidak dikabulkan Tuhan. Tuhan mendengar semua doa itu , hanya waktu pelaksanaannya saja berbeda dan Ia memenuhi apa yang kita butuhkan, lebih dari apa yang kita pikir kita inginkan..."
Yuk , yang juga mengalami begitu banyak kasih Tuhan dan setuju, silahkan angkat tangan hahaha... (becanda). Seriusnya! ucapkan terima kasih pada Yesus dalam hati saat ini hahaha...
Bersama Yesus... (sambil nyanyi lagi)
Yup, jadi para pembaca sekalian... kenangan - kenangan termanis yang kemudian saya bawakan dalam praktik itu sudah saya bagikan kepada kita semua. Ternyata saya bukan hanya membagikan pengalaman dikasihi Tuhan, diajak untuk bersahabat dengan Tuhan yang bermanfaat bagi orang lain. Saya sendiri disegarkan kembali, karena ternyata akhir - akhir ini hubungan dengan Tuhan menjadi lain.
Kewaspadaan kita adalah apabila doa sudah menjadi rutinitas tapi kita lupa kekuatan dari doa itu. Terutama apabila banyak permohonan yang masih "waiting list" alias masih menunggu jadwal Tuhan. Di tambah dengan banyaknya kesibukan dan sebagainya, saya merasa memang tantangan meluangkan waktu untuk Tuhan dan benar-benar mengisi waktu itu dengan doa yang berkualitas menjadi semakin sulit.
Tapi, kita patut bersyukur karena Tuhan Yesus selalu mau dekat dengan kita. Ia punya 1001 cara untuk menyapa kita ; lewat wa, saat dibagiin teman / kenalan terdekat, lewat ayat kitab suci kece itu, lewat video keren itu atau lewat podcast lucu nan menarik itu, atau lewat cerita teman - teman. Kita semua dikasihi Tuhan dan ternyata sampai saat ini, walaupun kita berhenti PDKT dengan Yesus, Yesus sendiri tetap setia PDKT dengan kita.
Sudah sapa Yesus hari ini belum ? Sudah baca kitab suci hari ini, n dapat nggak pesan Yesus untukmu? Yuk, PDKT lagi dengan Yesus.
Masa - masa PDKT dengan Yesus
Bersama Yesus tidak ada yang sukar,
Bersama Yesus ada jalan keluar,
Untuk masalahmu
Untuk masalahku
Untuk masalah kita semua,
(sambil dinyanyikan... hahaha )
Tentu kita pernah mendengarkan lagu ini bahwa bersama Yesus, kita bisa melakukan banyak hal. Penggalan lagu itu adalah refleksi batin dan rasa syukur saya karena baru disapa Tuhan begitu hangat dalam waktu dekat ini.
Sapaan hangat ini terselip di dalam kegiatan rutin saya baru - baru ini. Saya lagi mengikuti PPKS (Pelatihan Pewartaan Kitab Suci) Angkatan 31 di LBI selama 6 bulan, dan kemarin adalah waktu untuk praktik berkatekese. Pengajarnya memberikan waktu 10 menit bagi masing - masing peserta untuk membagikan pengalaman pribadinya akan Kristus yang dapat menguatkan orang lain.
Nah, sewaktu mempersiapkan inilah saya menemukan kembali motivasi - motivasi dan kehausan - kehausan awal yang ternyata sangat indah, yang Tuhan berikan kepada saya. Maka, dalam kesempatan ini, saya mau membagikan pengalaman ini untuk anda juga dan semoga kita masing - masing boleh menemukan bentuk hubungan yang akrab dengan Yesus.
Perjumpaan di dalam Ret-ret
Sebuah kesempatan untuk semakin mengenal Yesus terbuka untuk saya di ret-ret yang diadakan waktu SMP dulu. Salah satu yang membekas adalah terkait Surat cinta dari Yesus (link) dan kali ini saya mau membagikan moment lain yang tidak kalah kuatnya yaitu sesi tentang "Siapakah Yesus bagiku".
Sesi itu dibawakan oleh seorang romo tentang pengorbanan Yesus. Romo sempat memutarkan sebuah film tentang akhir zaman yang berhubungan dengan pengorbanan dan kebangkitan Kristus. Setelah menutup film itu, Romo pun bertanya seperti yang tertulis di Luk 9 :18-22 saat Yesus bertanya kepada para muridNya tentang siapakah Dia. Pertanyaan personal Yesus kepada para murid : " Menurut kamu, siapakah Aku ini ?"
Mudah sekali kita menjawab, Yesus itu Putera Allah, Yesus itu Mesias, Yesus itu Guru dll. Bagi Romo, jawaban ini benar tapi ini jawaban yang bisa dihapal begitu saja karena tertulis di Kitab Suci. Kita diminta untuk menemukan jawaban yang jauh lebih personal. Karena itu, pertanyaan itu menjadi pertanyaan terbuka tanpa jawaban yang butuh permenungan. Untuk saya, permenungan ini terjadi cukup panjang hingga bertahun - tahun. Inilah proses PDKT saya dengan Yesus hahaha.
Ketika awal - awal mencoba merenungkan ini, saya masih melihat Tuhan sebagai pribadi luar biasa yang tidak mudah dijangkau. Karena itu, konsep Yesus sebagai "sahabat" masih terus berkembang dari waktu ke waktu. Namun, inilah yang luar biasa karena justru Tuhan Yesuslah yang rajin mendekatkan diriNya dengan saya.
Latihan berdoa
Sepulang dari ret-ret itu, saya berusaha untuk mau dekat dengan Yesus karena saya mau mengenal hubungan seperti apa antara saya dan Yesus. Pikiran pertama saya untuk bisa dekat dengan Yesus adalah dengan rajin berdoa, dan rajin bersyukur. Saya yakin sekali kalau praktik untuk dekat dengan Yesus tidak harus dilakukan di dalam kamar saja, tetapi juga bisa dalam aktifitas sehari - hari.
Nah, aksi nyata setelah pulang dari ret-ret itu adalah adanya meja doa baru saya. Belum ada patung Bunda Maria, atau patung Yesus. Yang ada hanyalah sebuah foto Hati Kudus Yesus, yang digunting dari kalender dan ditempatkan dalam sebuah bingkai. Foto itu saya letakkan ditengah meja dan disitulah saya selalu berdoa setiap kali ada hal - hal yang terjadi dalam hidup saya.
Untuk doa diluar kamar, yang bisa saya syaringkan adalah hal unik ini : berdoa sebelum dan sesudah makan. Pengaruhnya dari retret juga, setiap kali makan dan minum sama-sama selalu berdoa, bahkan dinyanyikan dengan lagu "Blessed Our Food". Bagi saya, mengenakan tanda kemenangan Kristus sebelum makan itu terasa konyol dan berat. "Orang - orang ngeliatin nggak nih ? Ntar mereka komentar apa ?" dst... bahkan diawal - awal, jantung berdebar kencang setiap kali berdoa dan saya ingin segera mengakhiri doa itu. Tapi seiring berjalannya waktu, saya semakin tenang dan malahan terasa ada yang kurang bila saya belum berdoa. Siapa nih diantara kita yang pernah mengalami hal serupa atau bahkan sekarang masih malu - malu ? hahaha...
Dekat dengan Yesus
Nah, PDKT dengan orang lain itu kita lakukan dengan melakukan komunikasi rutin. Dengan Yesus, juga sama koq, kita harus menjalin komunikasi dengan Yesus. Dari awal yang mau berdoa makan saja terasa canggung, berkembang menjadi rajin "curhat" dengan Yesus setiap ada kesempatan. Lama - lama, saya menjadi terbiasa untuk cari Tuhan dengan latihan - latihan tadi. Misalkan besok akan ujian, saya berdoa malamnya dan yakin kalau Tuhan akan membimbing. Atau besok ada pertandingan basket, saya berdoa agar tim diberikan kemenangan. Atau saya lupa ngerjain PR, semoga ada kesempatan kedua (yes, ini mau coba kabur dari hukuman hahaha). Yah intinya mencari Tuhan dalam semua hal.
Kita seringkali mendengar kalau ada masalah baru cari Tuhan, tapi kita juga seringkali mendengar bahwa kadang masalah kita sulit teratasi karena kita lebih banyak mengandalkan diri kita. Khusus untuk yang kedua, menurut saya itu terjadi karena kita masih malu - malu dan merasa "ah urusan yang ini bukan ranahnya Tuhan, ngapain repot-repotin Tuhan untuk hal - hal yang bisa kita sendiri hadapi." Padahal, justru kita bisa cerita semuanya ke Tuhan Yesus, dan kita juga harus berusaha. Itu baru mantul (mantaps betul hahaha).
Sahabatan dengan Yesus
Lambat laun, dengan rajin berdoa dan curhat dengan Yesus setiap ada kesempatan, ternyata saya menjadi lebih akrab dengan Tuhan. Saya sekarang tahu jawabannya apabila ditanyakan lagi "Menurut kamu, siapakah Aku ini ?" yaitu "Engkau Yesus, adalah sahabatku." (gaya manga jepang!)
Ya, saya melihat Yesus sebagai sahabat yang ada di saat suka, di saat duka, yang tidak menghakimi saat saya menyampaikan pendapat dan perasaan saya walaupun ada egoisme dan kekonyolan dan rasa ketidak pantasan atau kesedihan disana. Tuhan tetap dengan tenang mendengarkan, dan itulah yang menggugah saya. Lalu, saya selalu melihat jawaban dari doa - doa yang saya panjatkan, karena saya tahu bahwa Yesus itu Mahakuasa.
Saya kembali terkenang bahwa itulah sebabnya mengapa saya berani mengatakan : "Tidak ada doa yang tidak dikabulkan Tuhan. Tuhan mendengar semua doa itu , hanya waktu pelaksanaannya saja berbeda dan Ia memenuhi apa yang kita butuhkan, lebih dari apa yang kita pikir kita inginkan..."
Yuk , yang juga mengalami begitu banyak kasih Tuhan dan setuju, silahkan angkat tangan hahaha... (becanda). Seriusnya! ucapkan terima kasih pada Yesus dalam hati saat ini hahaha...
Bersama Yesus... (sambil nyanyi lagi)
Yup, jadi para pembaca sekalian... kenangan - kenangan termanis yang kemudian saya bawakan dalam praktik itu sudah saya bagikan kepada kita semua. Ternyata saya bukan hanya membagikan pengalaman dikasihi Tuhan, diajak untuk bersahabat dengan Tuhan yang bermanfaat bagi orang lain. Saya sendiri disegarkan kembali, karena ternyata akhir - akhir ini hubungan dengan Tuhan menjadi lain.
Kewaspadaan kita adalah apabila doa sudah menjadi rutinitas tapi kita lupa kekuatan dari doa itu. Terutama apabila banyak permohonan yang masih "waiting list" alias masih menunggu jadwal Tuhan. Di tambah dengan banyaknya kesibukan dan sebagainya, saya merasa memang tantangan meluangkan waktu untuk Tuhan dan benar-benar mengisi waktu itu dengan doa yang berkualitas menjadi semakin sulit.
Tapi, kita patut bersyukur karena Tuhan Yesus selalu mau dekat dengan kita. Ia punya 1001 cara untuk menyapa kita ; lewat wa, saat dibagiin teman / kenalan terdekat, lewat ayat kitab suci kece itu, lewat video keren itu atau lewat podcast lucu nan menarik itu, atau lewat cerita teman - teman. Kita semua dikasihi Tuhan dan ternyata sampai saat ini, walaupun kita berhenti PDKT dengan Yesus, Yesus sendiri tetap setia PDKT dengan kita.
Sudah sapa Yesus hari ini belum ? Sudah baca kitab suci hari ini, n dapat nggak pesan Yesus untukmu? Yuk, PDKT lagi dengan Yesus.
15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yoh 15:14-16)
Setuju sekali..memang kalau mau dekat dengan Tuhan nggak bisa instan..gak perlu mengharapkan mujizat luar biasa atau pertobatan heboh utk bisa dekat dgn Tuhan..karena nyatanya Tuhan justru banyak menyapa kita lewat hal2 kecil yg terjadi sehari-hari..Nice share btw, semoga setiap hari semakin jatuh cinta dgn Yesus :D
BalasHapusTerima kasih atas komentarnya, semoga mendapatkan manfaat untuk semakin jatuh cinta dengan Yesus. Semua untuk kemuliaan Tuhan ��
Hapus