Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Merayakan Kabar Sukacita

Sketsa Iman, 25 Maret 2019

Bacaan 1 : Yes. 7:10-14; 8:10
Bacaan 2 : Ibr. 10:4-10;
Bacaan Injil : Luk 1:26-38


1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Renungan : 

Hari ini kita memperingati Pesta Kabar Sukacita. Tentu, kalau bicara tentang Kabar Gembira yang satu ini, kita disuguhkan rangkaian kisah Malaikat Gabriel yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan keselamatan. Disini, kita melihat 2 hal yaitu kasih Allah yang besar dan kesetiaan Maria untuk menerima.

Kasih Allah begitu indah, karena telah direncanakan sejak awal mula yang bisa kita lihat dari ayat 32 : Allah mengaruniakan kepada anak yang akan lahir itu Tahta Daud, bapa leluhur-Nya dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub. Kita tahu kalau Yakub adalah salah satu dari Bapa - bapa Bangsa Israel, dan Raja Daud adalah Raja masyur Israel yang diurapi oleh Tuhan.

Kesetiaan Maria ditunjukkan lewat imannya yang menjadi model utama kita : "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Ini merupakan sebuah pernyataan "ya" yang tidak mudah bila kita melihat kondisi Maria waktu itu. Ia masih bertunangan, belum menikah dengan Yusuf. Tahu - tahu saja Roh Kudus turun ke atas Maria, dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaunginya.

Kabar Sukacita, tidak akan menjadi kabar yang baik bila Maria menolak rahmat Allah ini. Karena itu, patutlah kita bersyukur atas kesetiaan Bunda Maria. Kedua, kita mesti belajar model kesetiaan seperti ini dalam masa Prapaskah ini. Kita mau kembali setia dan menjadikan Tuhan, pusat hidup kita. Tentu saja, kita mau lebih banyak berusaha mengikuti apa kehendak Tuhan.

Memang mengekang keinginan pribadi adalah hal yang tak mudah. Tapi sekarang, kita boleh belajar dengan cara melihat apa yang sesuai dengan kehendak Allah. Kita mencari keseimbangan dalam hidup kita antara yang jasmani dan rohani. Contoh sederhana bagaimana kita tidak berlebihan dalam makanan , tapi juga tidak membatasi semuanya sehingga kekurangan gizi dan jatuh sakit, misalkan terkena maag. Kita bijak memahami bahwa pantang dan puasa makanan yang kita lakukan adalah upaya untuk turut merasakan penderitaan orang - orang miskin dan juga mengekang diri kita dari nafsu berlebihan.

Kabar Sukacita ini juga harus dirayakan dengan berterima kasih kepada Kristus. Mari luangkan waktu sejenak hari ini, dan sampaikan rasa syukur kita, apa saja, entah itu besar atau kecil kepada Tuhan. Kita tidak bisa mendapatkan itu semua kalau kita tidak mengenal Yesus, dan kita tidak tahu bahwa Allah sangat mengasihi kita. Ini akan membantu kita membuka hati dan menerima Dia dalam hidup kita.

Doa : 

Maria diberi kabar oleh Malaikat Gabriel, bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus. (1x Salam Maria)

Aku ini Hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu (1x Salam Maria)

Sabda Sudah menjadi daging dan tinggal di antara kita. (1x Salam Maria)

Doakanlah kami , ya Santa Bunda Allah, supaya kami dapat menikmati janji - janji Kristus.

Ya Allah, karena kabar Malaikat, kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putera-Mu menjadi manusia. Curahkanlah rahmatMu ke dalam hati kami supaya karena sengsara dan salibNya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah, Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17 Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22 Ulasan Kitab Suci : Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Alla...

Sketsa Iman - Penguatan dalam masa penantian

Sketsa Iman, 6 April 2018 Bacaan 1 : Kis 4:1-12 Bacaan Injil : Luk 21:1-14 Ulasan Kitab Suci : 21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka men...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...