Sketsa Iman, 2 Maret 2019
Bacaan 1 : Sir 17:1-15
Bacaan Injil : Mrk 10:13-16
10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. 10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. 10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." 10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Renungan :
Ada seorang kudus besar Karmelit, yang berusaha untuk mencerminkan kebajikan - kebajikan rohani di dalam hidupnya seperti seorang anak kecil bagi Yesus. Ia di kenal sebagai santa Theresia dari Lisieux atau santa Theresia dari Kanak - kanak Yesus. Ia berusaha untuk mencapai kekudusan dengan menjadi seperti anak kecil dan melakukan hal - hal kecil dengan cinta yang besar. Usahanya untuk menjadi semakin kecil karena ia meyakini dengan kata - kata ini : "Lift yang membawa saya ke surga adalah tangan Yesus. Oleh karena itu saya tidak usah menjadi besar tetapi menjadi kecil bahkan menjadi semakin kecil.”
Pada zaman Yesus, hanya laki - laki yang punya hak bicara didepan publik. Bahkan wanita pun jarang mendapatkan tempat apalagi anak - anak kecil. Namun Yesus sekali lagi mau menunjukkan semua orang, apapun latar belakangnya, kondisinya, usianya sangat dikasih Allah. Bahkan Yesus menjadikan kemurnian dan sifat - sifat dari anak kecil yang periang, mudah percaya, tulus itu sebagai indikator kekudusan untuk menyambut kerajaan Allah.
Menjadi seperti anak kecil bukan berarti sifat kita harus kekanak-kanakan tetapi kita berusaha untuk menjadi orang yang percaya sepenuhnya kepada kasih Allah seperti anak - anak bergantung kepada orang tuanya dan percaya kepada mereka secara penuh. Kita menjadi orang dewasa dengan kualitas yang ada pada anak kecil.
Salah satu contoh nyata yang dilakukan oleh Santa Theresia dari Lisieux bagaimana ia menjalankan tugas -tugasnya tanpa menginginkan posisi atau perlakuan yang baik. Misalkan ketika mencuci pakaian ia akan memilih tempat yang paling panas dan paling pojok. Ia juga yang memilih kursi yang paling tidak nyaman saat akan makan. Namun dalam melakukan semua ini, Theresia mempersembahkannya untuk Yesus.
Kita pun boleh belajar untuk memperdalam iman kita seperti kepercayaan seorang anak kecil kepada orang tuanya. Tindakan - tindakan kita bisa sesederhana St Theresia namun dengan cinta yang besar dan juga dengan niat untuk memuliakan Tuhan. Dari sana lah kita belajar menyambut Kerajaan Allah, menyambut Yesus.
Sifat - sifat positif apa dari anak kecil yang dapat kupakai untuk mengasihi Allah dan sesama lebih banyak ?
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Penuh Kasih, curahkanlah rahmatMu ke dalam hati kami supaya kami bisa bersungguh - sungguh mengambil sikap rendah hati, kepasrahan penuh, ketulusan dan kepolosan anak - anak kecil sehingga kami boleh Engkau bentuk menjadi serupa denganMu. Berilah kami kekuatan untuk melakukan hal - hal sederhana dengan cinta yang besar. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Catatan :
Para pembaca terkasih, bila anda merasa terberkati dengan tulisan ini dan ingin mengikuti lebih lanjut, silahkan klik link facebook berikut: https://www.facebook.com/penarohanikatolik/?ref=br_rs
Silahkan juga menyebarkan tulisan ini kepada kerabat, sahabat anda semoga mereka semua yang membaca tulisan ini boleh dibimbing oleh Roh Kudus untuk mendapatkan buah-buah rohani yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Damai Kristus, beserta kita semua!
Untuk kritik dan saran, silahkan mengetikkan pada kolom comment atau email ke penarohanikatolik@gmail.com
Bacaan 1 : Sir 17:1-15
Bacaan Injil : Mrk 10:13-16
10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. 10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. 10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." 10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Renungan :
Ada seorang kudus besar Karmelit, yang berusaha untuk mencerminkan kebajikan - kebajikan rohani di dalam hidupnya seperti seorang anak kecil bagi Yesus. Ia di kenal sebagai santa Theresia dari Lisieux atau santa Theresia dari Kanak - kanak Yesus. Ia berusaha untuk mencapai kekudusan dengan menjadi seperti anak kecil dan melakukan hal - hal kecil dengan cinta yang besar. Usahanya untuk menjadi semakin kecil karena ia meyakini dengan kata - kata ini : "Lift yang membawa saya ke surga adalah tangan Yesus. Oleh karena itu saya tidak usah menjadi besar tetapi menjadi kecil bahkan menjadi semakin kecil.”
Pada zaman Yesus, hanya laki - laki yang punya hak bicara didepan publik. Bahkan wanita pun jarang mendapatkan tempat apalagi anak - anak kecil. Namun Yesus sekali lagi mau menunjukkan semua orang, apapun latar belakangnya, kondisinya, usianya sangat dikasih Allah. Bahkan Yesus menjadikan kemurnian dan sifat - sifat dari anak kecil yang periang, mudah percaya, tulus itu sebagai indikator kekudusan untuk menyambut kerajaan Allah.
Menjadi seperti anak kecil bukan berarti sifat kita harus kekanak-kanakan tetapi kita berusaha untuk menjadi orang yang percaya sepenuhnya kepada kasih Allah seperti anak - anak bergantung kepada orang tuanya dan percaya kepada mereka secara penuh. Kita menjadi orang dewasa dengan kualitas yang ada pada anak kecil.
Salah satu contoh nyata yang dilakukan oleh Santa Theresia dari Lisieux bagaimana ia menjalankan tugas -tugasnya tanpa menginginkan posisi atau perlakuan yang baik. Misalkan ketika mencuci pakaian ia akan memilih tempat yang paling panas dan paling pojok. Ia juga yang memilih kursi yang paling tidak nyaman saat akan makan. Namun dalam melakukan semua ini, Theresia mempersembahkannya untuk Yesus.
Kita pun boleh belajar untuk memperdalam iman kita seperti kepercayaan seorang anak kecil kepada orang tuanya. Tindakan - tindakan kita bisa sesederhana St Theresia namun dengan cinta yang besar dan juga dengan niat untuk memuliakan Tuhan. Dari sana lah kita belajar menyambut Kerajaan Allah, menyambut Yesus.
Sifat - sifat positif apa dari anak kecil yang dapat kupakai untuk mengasihi Allah dan sesama lebih banyak ?
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Penuh Kasih, curahkanlah rahmatMu ke dalam hati kami supaya kami bisa bersungguh - sungguh mengambil sikap rendah hati, kepasrahan penuh, ketulusan dan kepolosan anak - anak kecil sehingga kami boleh Engkau bentuk menjadi serupa denganMu. Berilah kami kekuatan untuk melakukan hal - hal sederhana dengan cinta yang besar. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Catatan :
Para pembaca terkasih, bila anda merasa terberkati dengan tulisan ini dan ingin mengikuti lebih lanjut, silahkan klik link facebook berikut: https://www.facebook.com/penarohanikatolik/?ref=br_rs
Silahkan juga menyebarkan tulisan ini kepada kerabat, sahabat anda semoga mereka semua yang membaca tulisan ini boleh dibimbing oleh Roh Kudus untuk mendapatkan buah-buah rohani yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Damai Kristus, beserta kita semua!
Untuk kritik dan saran, silahkan mengetikkan pada kolom comment atau email ke penarohanikatolik@gmail.com
Komentar
Posting Komentar