Sketsa Iman, 14 Maret 2019
Bacaan 1 : Est. 4:10a,10c-12,17-19
Bacaan Injil : Mat. 7:7-12
7:7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 7:8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. 7:9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, 7:10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan? 7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." 7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Renungan :
Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka (12) , menjadi ayat penting yang dapat kita renungkan karena Tuhan Yesus juga berkata bahwa ini adalah seluruh isi Hukum Taurat dan kitab para nabi. Bila kita melihatnya, tolak ukurnya sebenarnya adalah menerapkan apa yang nyaman dan baik untuk kita itu juga yang kita berikan kepada orang lain.
Mungkin ini adalah sedikit nasihat dari banyak larangan / pertentangan tentang kebiasaan yang berpatokan pada diri sendiri. Standar itu yang biasanya didasarkan pada ego bahwa kepentingan kita didahulukan sekarang dibalik menjadi orang lain menerima juga hal - hal itu.Bila modelnya seperti ini, ada banyak kebaikan - kebaikan yang bisa kita wujudkan. Servis level pertama bisa kita tunjukkan kepada orang lain.
Misalkan, kita tak suka menunggu orang yang telat dalam pertemuan atau suatu janji, maka kita pun dalam setiap pertemuan datang lebih awal dan menyambut orang lain dengan antusias. Misalkan kita senang disapa , diberikan senyuman hangat maka kitapun memberikan senyum sapa yang baik. Kita tidak senang digosipkan, maka kita belajar menahan diri untuk tidak menggosipkan orang lain.
Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah bahwa ayat 12 ini juga berlaku antara kita dan Allah Bapa. Allah Bapa memberikan kepada kita semua yang baik, semua kasihNya karena Ia adalah sumber kebaikan itu dan Ia adalah Kasih itu sendiri. Jadi, Allah memberikan kepada kita semua segala rahmat yang memampukan kita bertumbuh menjadi pribadi yang positif.
Di masa Prapaskah ini, marilah kita belajar untuk menjadikan semua hal yang positif untuk kita, juga positif untuk orang lain. Bila kita mau terhindarkan dari rasa sakit hati, pikiran negatif dan sebagainya, mari kita menghindarkan orang lain dari pengalaman serupa. Timbal balik perbuatan baik ini akan menjadi sebuah rantai cinta kasih yang panjang dan kuat, yang membuat hidup semua orang menyenangkan. Selamat mencoba.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, terima kasih atas hukum cintaMu yang Engkau tanamkan dalam diri kami. Kami semua menginginkan yang terbaik dalam hidup kami, dan lewat pemahaman ini kami juga Engkau bawa untuk mau menjadikan hal itu sebagai sikap kepada orang lain. Semoga dengan semua hal ini, dunia bisa menjadi tempat yang lebih baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Est. 4:10a,10c-12,17-19
Bacaan Injil : Mat. 7:7-12
7:7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 7:8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. 7:9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, 7:10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan? 7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." 7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Renungan :
Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka (12) , menjadi ayat penting yang dapat kita renungkan karena Tuhan Yesus juga berkata bahwa ini adalah seluruh isi Hukum Taurat dan kitab para nabi. Bila kita melihatnya, tolak ukurnya sebenarnya adalah menerapkan apa yang nyaman dan baik untuk kita itu juga yang kita berikan kepada orang lain.
Mungkin ini adalah sedikit nasihat dari banyak larangan / pertentangan tentang kebiasaan yang berpatokan pada diri sendiri. Standar itu yang biasanya didasarkan pada ego bahwa kepentingan kita didahulukan sekarang dibalik menjadi orang lain menerima juga hal - hal itu.Bila modelnya seperti ini, ada banyak kebaikan - kebaikan yang bisa kita wujudkan. Servis level pertama bisa kita tunjukkan kepada orang lain.
Misalkan, kita tak suka menunggu orang yang telat dalam pertemuan atau suatu janji, maka kita pun dalam setiap pertemuan datang lebih awal dan menyambut orang lain dengan antusias. Misalkan kita senang disapa , diberikan senyuman hangat maka kitapun memberikan senyum sapa yang baik. Kita tidak senang digosipkan, maka kita belajar menahan diri untuk tidak menggosipkan orang lain.
Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah bahwa ayat 12 ini juga berlaku antara kita dan Allah Bapa. Allah Bapa memberikan kepada kita semua yang baik, semua kasihNya karena Ia adalah sumber kebaikan itu dan Ia adalah Kasih itu sendiri. Jadi, Allah memberikan kepada kita semua segala rahmat yang memampukan kita bertumbuh menjadi pribadi yang positif.
Di masa Prapaskah ini, marilah kita belajar untuk menjadikan semua hal yang positif untuk kita, juga positif untuk orang lain. Bila kita mau terhindarkan dari rasa sakit hati, pikiran negatif dan sebagainya, mari kita menghindarkan orang lain dari pengalaman serupa. Timbal balik perbuatan baik ini akan menjadi sebuah rantai cinta kasih yang panjang dan kuat, yang membuat hidup semua orang menyenangkan. Selamat mencoba.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, terima kasih atas hukum cintaMu yang Engkau tanamkan dalam diri kami. Kami semua menginginkan yang terbaik dalam hidup kami, dan lewat pemahaman ini kami juga Engkau bawa untuk mau menjadikan hal itu sebagai sikap kepada orang lain. Semoga dengan semua hal ini, dunia bisa menjadi tempat yang lebih baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar