Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Kasihanilah kami ya Tuhan

Sketsa Iman, 30 Maret 2019

Bacaan 1 : Hos 6:1-6
Bacaan Injil : Luk 18:9-14
18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Renungan : 

Hari ini kita belajar sikap rendah hati dari seorang pemungut cukai yang berdoa di hadapan Allah, di Bait Allah. Ia tidak mau menyombongkan dirinya sebagai orang yang berhasil dan malahan meminta belas kasih Allah supaya ia dapat diperbaharui saat itu. Kita tahu bersama bahwa orang - orang pemungut cukai tidak disukai sesamanya karena memungut pajak untuk orang Romawi dan bahkan tak jarang memperkaya diri sendiri dengan memeras lebih jauh lagi.

Pada dasarnya, setiap orang punya kelemahan dan sebagai manusia biasa, kita melakukan dosa-dosa pula. Karena itu, dihadapan Allah kita mesti mengambil sikap tobat seperti sang pemungut cukai dengan seruan dari hati itu : "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini." Disitu, kita menunjukkan kepasrahan kita kepada Tuhan bahwa dengan kemampuan pribadi kita, kita pasti akan jatuh dan jatuh lagi dalam kesalahan yang sama dan tak dapat berubah dari diri sendiri. Disitu, kita mau percaya bahwa hanya rahmat Tuhan sajalah yang memampukan kita untuk berubah.

Tanggapan dari Yesus bahwa orang itu pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah adalah sebuah tanggapan positif yang menyejukkan hati. Tuhan selalu melihat hati dan Ia mencari jiwa - jiwa yang merindukan Allah dan mau kembali dalam pertobatannya. Karena itu, kita tak boleh mudah putus asa dan kesal sendiri bila kita masih jatuh dalam kesalahan - kesalahan yang sama. Kita butuh waktu dan proses ini disertai dengan kepasrahan kepada Tuhan akan membuahkan hasil.

Memang tidak mudah seseorang berubah dalam waktu singkat, karena itu mari kita lakukan sedikit demi sedikit, tapi hal ini merupakan langkah maju yang positif. Misalkan bila biasanya sehari kita marah katakanlah 5 kali. Pertama, kita menyadari kondisi marah itu lalu kita mulai menahan diri. Bila dalam seminggu ke depan bahkan hingga sebulan ke depan kita bisa mengurangi 1x marah dalam sehari maka sebenarnya kita sudah mengalami kemajuan yang positif.

Satu kunci penting bagi para pendosa adalah serahkanlah semua kelemahan - kelemahan itu kepada Tuhan maka kita akan menerima bantuan - bantuan tidak terduga yang nyata dari Allah. Kita akan dikuatkan dengan berbagai cara, misalkan berkurangnya kesempatan untuk berdosa maupun dukungan - dukungan baru dan nyata dari orang - orang disekitar kita. Tidak ada yang kebetulan, karena ini pastilah merupakan cara Tuhan mengubah kita. Selamat mencoba dan merasakan rahmat Tuhan.

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Maharahim, begitu hati kami terdorong untuk mengakui kesalahan kami dan bertobat sebenarnya disitulah rahmatMu tercurah secara penuh ke dalam hati kami. Kami sadar bahwa ini tak mudah, bagi kami membuang kebiasaan - kebiasaan buruk kami, karena itu sertailah kami selalu dan buatlah kami menyadari juga proses perubahan ini sehingga kami termotivasi lebih lagi untuk berubah. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil