Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Pengukuran yang sepadan

Sketsa Iman, 18 Maret 2019

Bacaan 1 : Dan 9:4b-10
Bacaan Injil : Luk 6:36-28

6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. 6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Renungan : 

Bacaan hari ini dalam Injil memberikan tambahan permenungan yang relevan dengan Masa Prapaskah yang kita jalani. Secara sederhana namun tak mudah dilakukan, tertulis beberapa hal dimana apa yang kita lakukan juga akan berolaku untuk kita : bila menghakimi, akan dihakimi juga dan bila tak menghukum, kita juga tidak dihukum, dan begitu juga dengan pengampunan.

Standar dari Tuhan Yesus juga disebutkan di ayat 36 supaya kita bermurah hati, karena Bapa sendiri juga murah hati. Kemurahan hati Tuhan ditunjukkan dengan pengampunanNya atas dosa - dosa kita dan atas rahmat yang tetap Ia berikan kepada kita , khususnya para pendosa - pendosa yang belum bertobat.

Contoh sederhana yang bisa kita praktikkan setiap hari, misalkan ketika pagi hari kita bepergian ke sebuah tempat umum, cobalah sediki tersenyum kepada petugas pengamanan di pintu masuk atau menyapa orang - orang yang kita jumpai tiap hari tapi jarang kita sapa. Perhatikan reaksi mereka, yang balas tersenyum, balas menyapa kita. Tindakan inilah cerminan kita melakukan hal - hal positif dan baik bagi orang lain.

Ada sebuah anekdot sederhana tentang seorang boss besar yang sekarat dan akan segera dipanggil Tuhan. Seorang Malaikat datang kepadanya dan mengatakan Tuhan berkenan memberinya kesempatan kedua asalkan di dunia, ada 50 orang yang berdoa kepadanya dalam waktu 3 jam. Baginya, seorang boss atas 2000 orang adalah hal yang mudah untuk melakukan itu. Ketika dua jam sudah berlalu, Malaikat itu datang lagi dan mengatakan baru 3 orang yang datang untuk berdoa baginya dan ia pun menyadari tidaklah mungkin bisa menemukan 47 orang yang lain dalam kurun waktu satu jam.

Boss itu mengeluh mengapa tak ada yang memperhatikan dia, dan Malaikat itu merujuk pada sikapnya selama hidup di dunia yang kurang baik : marah seenaknya, memecat tanpa alasan jelas dan kurang mengandalkan Tuhan. 3 orang yang berdoa untuknya adalah istrinya dan dua orang anaknya. Tepat pukul 12 , 3 jam setelah waktu yang ditentukan ia dinyatakan boleh menerima kesempatan kedua untuk hidup yang baru. Ketika ia merasa kebingungan, Malaikat berkata bahwa ada seorang anak kecil yang membaca bahwa ia sedang sekarat dan lalu memutuskan mengajak semua anak - anak panti (47 orang) berdoa baginya. Ketika itu, ia hanya datang kesana sebagai dalam rangka bakti sosial ke panti asuhan itu. Namun dengan moment itu , ia mendapatkan kesempatan kedua.

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, selalu sulit bagi kami untuk menilai takaran rasa keadilan bagi sesama kami. Karena itu, berilah kami rahmat untuk menjalankan kebajikan - kebajikan rohani yang sesuai untuk mendekat kepadaMu dan sesama kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu