Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Percaya kepada hidup yang kekal

Sketsa Iman , 2 November 2018

Bacaan 1 : 2Mak. 12:43-46 and 1Kor. 15:12-34
Bacaan Injil : Yoh 6:37-40

Bacaan Kitab Suci : 

6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. 6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. 6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. 6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Renungan : 

Semua manusia suatu saat nanti pasti akan meninggalkan dunia ini. Pertanyaan yang seringkali dipikirkan adalah, ke mana semua orang nantinya setelah meninggal ? Bagi kita, orang Katolik, kematian bukanlah ujung / akhir dari segalanya. Justru, kematian itu menjadi sebuah awal baru untuk hidup yang kekal bersama dengan Tuhan. Pada Injil hari ini kita diberikan sabda yang meneguhkan dari Tuhan Yesus secara langsung.

Peneguhan ini didasarkan pada hubungan Allah Bapa di Surga dengan Yesus didunia, dan misi yang diemban oleh Yesus. Bapa telah memberikan kita semua, anak-anakNya kepada Yesus dan karena itu Yesus menjamin bahwa kita semua dilindungi dan tidak akan dibiarkan hilang. Tuhan Yesus berkata juga, bahwa kita semua akan dibangkitkan pada akhir zaman. Kebangkitan inilah tanda dan janji yang mutlak dari Allah, bahwa setelah kematian, masih ada kelanjutan cerita hidup kita yang baru.

Jadi, kepercayaan disini maksudnya identitas kita sebagai orang Katolik : dibaptis dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus sehingga kita menjadi satu bagian dengan perkumpulan orang-orang percaya. Kita sudah ditransformasikan menjadi milik kepunyaan Kristus, jadi jaminan Tuhan Yesus itu berlaku untuk kita. Keyakinan ini terus menerus diperbaharui oleh Gereja, ketika kita semua mengikuti Misa Kudus Minggu dimana kita bersama-sama mengucapkan doa "Aku Percaya". Di dalam Aku Percaya itu ada bagian  : percaya akan kebangkitan badan, kehidupan kekal.

Teladan Orang Kudus : 

Setiap tanggal 2 November kita merayakan Peringatan Arwah Semua Orang Beriman. Pada hari ini kita mengingat mereka yang telah meninggal dunia dan kita berdoa agar mereka segera masuk surga seandainya mereka belum berada di sana. Jika seseorang meninggal dunia dalam keadaan rahmat dan pengenalan akan Tuhan, tetapi masih mempunyai dosa-dosa ringan dan jiwa mereka belum sempurna, atau mereka belum melakukan penitensi yang layak bagi dosa-dosa mereka, menurut ajaran Gereja, jiwanya terlebih dahulu harus dimurnikan dalam api penyucian. Mengapa? Kitab Suci mengatakan “Tidak akan masuk ke dalamnya [Surga] sesuatu yang najis” (Wahyu 21:27). Sehingga hanya jiwa yang bersih atau yang telah dibersihkan sepenuhnya dapat masuk dalam hadirat Tuhan. Jiwa-jiwa dalam api penyucian adalah jiwa-jiwa yang memiliki sukacita yang besar, sebab mereka tahu bahwa suatu hari kelak mereka akan masuk ke surga. Tetapi pada saat yang sama, mereka juga adalah jiwa-jiwa yang sangat menderita, sebab mereka amat rindu berada bersama Allah, namun tidak bisa karena mereka harus disucikan sepenuhnya terlebih dahulu.

Kita di dunia dapat membantu jiwa-jiwa menderita di api penyucian dengan doa, amal, perbuatan-perbuatan baik, dan khususnya dengan Perayaan Misa. Tindakan-tindakan kita itu dapat membantu mengurangi masa tinggal mereka di api penyucian. Jika suatu jiwa telah dibersihkan sepenuhnya, jiwa tersebut akan segera menuju surga untuk menikmati kebahagiaan bersama Yesus, Bunda Maria, semua orang kudus dan para malaikat untuk selama-lamanya! Kita yakin bahwa mereka akan menjadi pendoa bagi kita kepada Tuhan. Kita menolong mereka dan mereka menolong kita. Semuanya ini adalah bagian dari menjadi Keluarga Allah: persekutuan para kudus.

Betapa baiknya Tuhan itu yang menjadikan kita semua bagian dari Keluarga yang Sungguh Luar biasa ini! Mari kita luangkan waktu setiap hari, terutama selama bulan November, untuk berdoa bagi mereka yang telah meninggal dunia. Meraka pantas mendapatkan cinta dan doa kita.

Ref : 
http://yesaya.indocell.net/id651_p_arwah_semua_orang_beriman.htm

Doa : 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil