Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Dalam untung dan malang, kita berbahagia bersama Kristus

Sketsa Iman, 1 November 2018

Bacaan 1 : Why. 7:2-4,9-14 atau 1Yoh. 3:1-3
Bacaan Injil : Mat 5:1-12a

Bacaan Kitab Suci : 

5:1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 5:2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: 5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Renungan : 

Hari ini, kita memulai bulan November dengan memperingati pesta semua orang Kudus di Surga. Bukan sebuah kebetulan juga, hari ini bacaan Injil berbicara mengenai "Sabda Bahagia", yaitu serangkaian sabda indah dari Tuhan Yesus tentang kebahagiaan. Kata "Berbahagialah" disebutkan 9x dalam bacaan hari ini, dan ini merupakan penegasan dari Tuhan, dan juga kita belajar untuk melihat apa ganjaran dari kebahagiaan itu.

Para Kudus di Surga, adalah bukti dari orang-orang yang telah mewujudnyatakan "Sabda Bahagia" ini. Mereka menjadi teladan bagi kita dalam semua hal yang Tuhan sudah nyatakan. Sebagai contoh : lihatlah kehidupan St Laurentius, yang ketika diminta mengumpulkan kekayaan Gereja, dia malah membawa serta orang-orang miskin dari segala penjuru kota dan mengatakan : inilah harta Gereja. Ia yang miskin dihadapan Allah, mempunyai Kerajaan Surga dalam diri orang-orang yang menderita. Ada banyak para martir yang wafat untuk menjaga iman mereka, dan lihat bagaimana Gereja justru bertumbuh semakin besar karenanya. Ada pula janji keselamatan kekal dan kebangkitan badan disana.

Marilah kita melihat pribadi Santo Fransiskus dari Asisi, yang lemah lembut, sehingga bumi ini : hewan-hewan mendekat kepadanya dan mendengarkan kotbah-kotbahnya. Para santo - santa yang suci hatinya yang melihat Allah dengan jelas, misalkan pada diri Bunda Theresia dari Kalkuta yang melihat Yesus dalam penderitaan orang-orang miskin dan kecil. Marilah kita melihat teladan Bapa Suci, Paus Yohanes XXIII , "Paus Yohanes yang Baik" yang menebarkan kedamaian ditengah-tengah situasi perang dingin dunia. Marilah juga kita melihat teladan dari orang-orang yang dianiaya karena kebenaran, misalkan St Maximilianus dari Kolbe yang menolong tawanan perang dari eksekusi mati di kamp konsentrasi Jerman. Daftar ini bisa begitu panjang, tapi inilah bukti bahwa para Kudus yang kita peringati hari ini telah mengalami sendiri kekuatan dan buah dari "sabda-sabda bahagia".

Apa maknanya bagi kita sendiri? Saya mengajak agar  mulai hari ini, kita berusaha untuk melihat karya rancangan Allah bukan dalam konteks "untung-rugi". Karena Allah benar-benar baik , kudus dan penuh kasih, Allah tidak akan memperdayai kita dengan kondisi kita saat ini, terutama bila kita sedang mengalami kemalangan, dukacita, kesulitan hidup. Maka apa tindakan kita terhadap itu semua ? Mari percaya total. Percaya total bahwa suatu saat nanti Allah akan memberikan kehidupan yang baik bagi kita. Itulah iman!

Dengan beriman, kita percaya bahwa Allah sanggup. Dengan berharap pada hasil dan buah yang baik, kita melangkah dalam iman itu dengan yakin. Kita juga melihat cinta kasih Allah yang besar yang dicurahkan kepada kita melalui Yesus, dan belajar dari teladan para kudus sehingga kitapun dapat mengalami sendiri "Sabda Bahagia" itu. Mungkin yang harus kita sadari hari ini adalah, kita mesti bersabar sedikit lebih lama, kita mesti berjuang sedikit lebih keras, berdoa sedikit lebih lama, dan berharap sedikit lebih jauh untuk dapat merasakan kasih Tuhan.

Teladan Orang Kudus : Semua Orang Kudus


Tanggal 1 November kita merayakan pesta Semua Orang Kudus dan kita akan terus merayakan pestanya sepanjang bulan November. Pikirkan tentang semua orang kudus yang kalian ketahui. Mungkin kalian juga mempunyai seorang nenek atau kakek yang baik hati yang telah meninggal dunia. Jika mereka berada di surga, berarti mereka juga termasuk orang kudus, dan November adalah bulan yang khusus bagi mereka! Kita menghormati semua orang kudus: pria, wanita, dan anak-anak yang mengenal, mencintai dan melayani Tuhan selama di dunia dan kini telah pergi untuk menerima hadiah abadi dalam rumah mereka yang sebenarnya. Semua orang kudus di surga berdoa bagi kita dan mendorong kita untuk menjadi kudus juga, supaya kelak kita semua dapat berkumpul di surga.

Berapa sekarang usiamu? Sepuluh? Duabelas? Empatbelas? Semoga umurmu cukup panjang untuk dapat melayani Tuhan. Namun, suatu hari kelak Tuhan akan memanggilmu pulang. Mengapa saya katakan “pulang”? Karena Surgalah rumah kita yang sebenarnya. Seperti dikatakan Yesus dalam Kitab Suci: “Aku akan menyediakan tempat bagimu, dan Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” Bukankah Yesus begitu baik menyediakan tempat khusus bagi kita masing-masing!

Ref : 
http://yesaya.indocell.net/id651_hr_semua_orang_kudus.htm

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Maha Pengasih. Pada hari ini, bersama Gereja, kami bersukacita atas keberadaan dan teladan dari para Kudus yang Engkau berkati bagi kami semua. Dengan bantuan - bantuan mereka, kami disadarkan betapa hidupnya "Sabda - sabda Bahagia" yang kami terima hari ini. Semoga hati kami dikuatkan senantiasa, dalam iman-pengharapan-kasih, supaya kami boleh berjuang dengan sungguh - sungguh dalam hidup kami masing-masing hari ini. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17 Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22 Ulasan Kitab Suci : Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Alla...

Sketsa Iman - Penguatan dalam masa penantian

Sketsa Iman, 6 April 2018 Bacaan 1 : Kis 4:1-12 Bacaan Injil : Luk 21:1-14 Ulasan Kitab Suci : 21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka men...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...