Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Memohon penambahan iman

Sketsa Iman, 12 November 2018

Bacaan 1 : Tit 1:1-9
Bacaan Injil : Luk 17:1-6

Bacaan Kitab Suci : 

17:1 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. 17:2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. 17:3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. 17:4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." 17:5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" 17:6 Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."

Renungan : 

Tuhan Yesus menegaskan bahwa selama kita hidup di dunia ini, terdapat kebaikan dan kejahatan. Kejahatan juga disebabkan oleh manusia yang melakukannya. Maka, solusi untuk mengatasi semuanya ini adalah dengan saling menegur dan mengampuni. Sikap terbuka ini diperlukan sebagai sebuah tindakan koreksi yang positif supaya masing-masing pribadi boleh menyadari kelebihan dan kekurangan mereka, dan belajar bertumbuh juga.

Setelah para murid mendengarkan bahwa , menurut Yesus jika seseorang berbuat dosa 7x, maka 7x juga orang itu harus diampuni, mereka menyadari bahwa ini sangat sulit. Bagi kita, secara manusiawi, sulit memaafkan orang yang telah menyakiti hati kita. Kadang-kadang, jikapun kita sudah memaafkan, kita menjaga jarak dengan orang itu, dan kepada orang itu tidak lagi ada tingkat kepercayaan yang sama dengan kondisi sebelum dia berbuat kesalahan. 

Maka, tak heran, para rasul meminta sesuatu yang sangat penting : "Tambahkanlah iman kami!" Mengapa koq para rasul mesti meminta tambahan iman ? Karena iman adalah anugerah, kekuatan dari Tuhan untuk percaya bahwa kita bisa melakukan perbuatan memaafkan itu , menurut ukuran cinta dari Allah sendiri. Tuhan Yesus menjawab dengan sebuah ilustrasi yang sangat luar biasa, yaitu iman sebesar biji sesawi saja, dapat mencabut sebuah pohon ara, dan menanamnya di dalam laut.

Alasan Tuhan menunjukkan iman sebesar biji sesawi juga untuk meringankan beban pikiran para murid. Tidak harus sesuatu yang sangat besar, untuk bisa membuat perubahan. Tapi yang paling penting, memang memohon anugerah iman ini, supaya kita semua mampu mengikuti perintah dari Tuhan, salah satunya adalah memaafkan sesama kita. 

Teladan Orang Kudus : St Yosafat

Yosafat dilahirkan di Ukraina dan dibaptis dengan nama Yohanes pada tahun 1580. Ia menjadi seorang biarawan dalam Ordo St Basilus dan memilih nama Basilus. Ia seorang yang gagah berani dan penuh semangat kurban. Karena banyak bakat kecakapannya, ia dipilih untuk menduduki jabatan pemimpin. Jabatan ini pada akhirnya akan harus dibayar dengan nyawanya.

Yosafat menjadi seorang rasul ekumenisme. Ia menyerukan persatuan di kalangan gereja-gereja Kristen di Ukraina. Ada tiga kelompok utama Kristen: Gereja Latin yang bersatu dengan paus, Gereja Yunani Orthodox dan Gereja Katolik Yunani.

Yosafat dipilih menjadi uskup dan memimpin Keuskupan Polotsk pada tahun 1617. Ia menghabiskan sepuluh tahun berikutnya untuk membantu umat mengenal dan mencintai iman Katolik mereka dengan lebih baik. Ia mengorganisir perayaan-perayaan doa dan kelas-kelas agama. Ia mengadakan pertemuan-pertemuan para klerus dan bekerjasama dengan para imam untuk memberlakukan peraturan-peraturan yang dapat membantu umat beriman hidup lebih dekat dengan Yesus.

Uskup Agung Yosafat membawa pengaruh positif bagi masyarakat. Ia seorang pemimpin yang dinamis. Oleh karena itu, sebagian orang mulai was-was terhadapnya. Mereka membangkitkan suatu persekongkolan untuk melawannya. Yosafat dibunuh. Tubuhnya dibuang ke dalam sebuah sungai dekat sana. Yosafat wafat pada tanggal 12 November 1623. Ia dimaklumkan sebagai seorang santo oleh Paus Pius IX pada tahun 1867.

Ref : 
http://yesaya.indocell.net/id250_s__yosafat.htm

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, tambahkanlah iman kami senantiasa supaya kami dapat melakukan semua ajaran-ajaran Yesus , PuteraMu dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...