Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Dimana Kerajaan Allah ?

Sketsa Iman, 15 November 2018

Bacaan 1 :Flm. 7-20;
Bacaan Injil : Luk 17:20-25

Kitab Suci :

17:20 Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, 17:21 juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." 17:22 Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. 17:23 Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut. 17:24 Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. 17:25 Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.

Renungan :

Pada hari ini, kita merenungkan bersama tentang keberadaan Kerajaan Allah. Orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus, kapan Kerajaan Allah itu tiba ? Bagaimana kondisinya ketika kerajaan itu tiba ? Bila kita melihat kondisi pada zaman itu, bangsa Israel sedang berada di bawah penguasaan Kekaisaran Romawi. Sudah sejak 63 SM, tentara Romawi menakhlukan Israel dan walaupun ada raja Herodes disitu, pemerintahan pusat tetap berada di Roma. Karena itu, pertanyaan ini adalah pertanyaan tentang keselamatan juga.

Bahkan ditengah-tengah para murid sekalipun, mereka belum dapat menangkap sepenuhnya identitas Yesus sebagai "Anak Manusia", atau "Mesias". Pengertian Mesias bagi Yesus bukanlah Mesias penyelamat politis melainkan Mesias penyelamat hidup manusia seutuhnya. Karena itu, gambaran Kerajaan Allah yang dibawa Yesus juga bukan sebuah tempat dan memiliki tanda - tanda tertentu secara lahiriah seperti terbentuknya sebuah Kerajaan duniawi.

Yesus berkata : Kerajaan Allah ada diantara kamu. Dimana sih itu ? Kerajaan Allah hadir ketika kondisi kehidupan orang-orang menjadi lebih baik : orang buta dicelikkan, orang tuli mendengar, orang bisu dapat berkata-kata, orang lumpuh melompat seperti rusa dan orang-orang tertindas bisa mendapatkan penghiburan. Yesus melakukan karya nyata belas kasihan di tengah-tengah umat dan Dia juga mengajar banyak orang, sehingga Ia menghadirkan Kerajaan Allah itu ditengah-tengah orang banyak.

Nah, sayangnya, orang-orang Farisi yang sudah ahli Kitab Suci, tidak dapat memahami Yesuslah sang Mesias yang membawa Kerajaan Allah. Karena itu, mereka tidak dapat melihat Kerajaan Allah yang dibawa oleh Yesus. Berikutnya, perhatian Yesus tertuju kepada para murid yang masih bingung juga dengan konsep ini. Maka Yesus berpesan supaya mereka jangan ikut-ikutan ketika dikatakan bahwa mesias ada disuatu tempat tertentu. Hal ini berlanjut menjadi sebuah pesan akan akhir zaman, bahwa Ia akan datang kembali, tetapi waktunya kapan masih rahasia.

Yang ditekankan Yesus selanjutnya adalah kondisi bahwa Ia harus menderita, wafat sebelum menjadi juruselamat total bagi semua orang. Maka, bagi kita artinya adalah kita harus tetap beriman kepada Yesus yang telah menderita-wafat- bangkit, sehingga Ia telah benar-benar menjadi Juruselamat bagi kita. Kerajaan Allah dihadirkan lewat tindakan - tindakan kita yang mengikuti teladanNya. Kita juga beriman dan berharap akan kedatanganNya yang kedua untuk membawa kita kepada kebahagiaan kekal.

Teladan Orang Kudus : St Albertus Agung


St. Albertus hidup pada abad ketigabelas. Ia dilahirkan di sebuah kastil di Sungai Danube di Swabia (Jerman barat daya). Albertus belajar di Universitas Padua di Italia. Di sana ia memutuskan untuk menjadi seorang Dominikan. Pamannya berusaha membujuknya untuk tidak memenuhi panggilan religiusnya. Namun demikian, Albertus tetap pada pendiriannya. Ia merasa bahwa itulah yang Tuhan kehendaki. Ayahnya, pangeran Bollstadt, amat marah. Para Dominikan khawatir kalau-kalau ayahnya akan membawa Albertus pulang kembali ke rumah. Oleh karena itu, mereka mengirim Albertus, yang masih menjadi novis, ke suatu tempat yang jauh. Tetapi ternyata ayahnya tidak datang untuk menjemputnya.

St. Albertus sangat senang belajar. Ia suka ilmu pengetahuan alam, terutama fisika, geografi dan biologi. Semuanya itu amat menarik baginya. Ia juga senang memperdalam pengetahuan tentang agama Katolik dan Kitab Suci. Ia biasa mengamati perilaku binatang-binatang serta menuliskan apa yang ia amati, sama seperti yang dilakukan para ilmuwan sekarang. St. Albertus menulis banyak sekali buku-buku tentangnya. Ia juga menulis tentang filosofi dan merupakan seorang guru yang popular di berbagai sekolah.

Salah satu murid St. Albertus adalah St. Thomas Aquinas yang hebat itu. Dikatakan bahwa St Albertus mengetahui kematian St. Thomas langsung dari Tuhan. Ia telah membimbing St. Thomas pada awal karya-karya besarnya di bidang filosofi dan theologi. Ia jugalah yang mempertahankan ajaran-ajaran St. Thomas setelah ia wafat.

Semakin bertambah umur, St. Albertus semakin kudus. Sebelumnya, ia telah mengungkapkan pemikiran-pemikirannya yang mendalam dalam tulisan-tulisannya. Sekarang, ia mengungkapkan pemikiran-pemikirannya yang mendalam tersebut dalam seluruh cara hidupnya yang hanya bagi Tuhan.

Ref : 

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, limpahkanlah iman yang teguh ke dalam hati kami supaya kami tidak mudah goyah terhadap praktik - praktik yang dapat menyesatkan hati dan pikiran kami. Semoga kami tetap setia beriman kepadaMu dan setia menanti kedatangan Yesus, PuteraMu yang kedua kali pada akhir zaman nanti. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17 Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22 Ulasan Kitab Suci : Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Alla...

Sketsa Iman - Penguatan dalam masa penantian

Sketsa Iman, 6 April 2018 Bacaan 1 : Kis 4:1-12 Bacaan Injil : Luk 21:1-14 Ulasan Kitab Suci : 21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka men...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...